MAMUJU – Program DAM Parit yang direalisasikan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) dirasakan manfaatnya oleh petani. Kelompok Tani Sumber Makmur di Desa Bonde, Kecamatan Sampaga, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Selatan merasakan manfaat luas areal pertanian mereka bertambah dengan adanya program DAM Parit.

Sebelumnya, luas pertanaman petani 20 hektare. Dengan adanya bantuan ini luas pertanaman bertambah 20 hektare menjadi 45 hektare. Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, manfaat infrastruktur air seperti DAM Parit (channel reservoir) akan dirasakan manfaatkan ketika musim kemarau datang.

“Infrastruktur air ini juga sangat berguna dalam pengelolaan air lahan kering maupun tadah hujan. Kami berharap masyarakat dan para petani bisa menjaga dan merawat apa yang telah dibangun oleh pemerintah,” kata Mentan SYL.

Direktur Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil menambahkan, bangunan air seperti DAM Parit akan bermanfaat meskipun debit air kecil, air masih bisa teralirkan ke sawah-sawah petani. “Sehingga petani bisa menambah pertanaman dalam setahun, dari satu kali menjadi dua kali,” jelas Ali.

Dikatakan Ali, DAM Parit merupakan salah satu upaya adaptasi yang dipersiapkan untuk menghadapi perubahan iklim. “Adaptasi perubahan iklim merupakan konservasi air yang tepat guna, murah dan spesifik lokasi serta dapat mengatur ketersediaan air untuk memenuhi kebutuhan air (water demand) pada tingkat usaha tani,” tutur Ali.

Dipaparkan Ali, tujuan pembuatan DAM Parit ini untuk menahan dan menampung aliran air yang bersumber dari mata air, curah hujan, sungai dan sumber air lain dalam bentuk embung, dam parit, longstorage pada musim kemarau dengan memanfaatkan air irigasi suplementer. “Juga untuk meningkatkan kinerja jaringan irigasi pedesaan. Selain itu juga meningkatkan areal tanam, indeks, pertanaman dan produktivitas,” terang Ali.

Direktur Irigasi Pertanian Ditjen PSP Kementan, Rahmanto menjelaskan, DAM Parit ini juga berdampak pada meningkatnya produktivitas pertanian di Kabupaten Mamuju. “Produktivitas pertanian meningkat semula satu kali dalam setahun menjadi dua kali dalam setahun,” tutur Rahmanto.

Dijelaskan Rahmanto, pembuatan dam parit sangat diperlukan. Tujuannya ketika musim hujan tiba, lahan petani tidak terendam air. Sebaliknya, saat musim kemarau ketika air dari irigasi tidak mencukupi, maka dam parit bisa dimanfaatkan secara efektif dan efisien untuk mengairi lahan padi atau tanaman pertanian lainnya.
“Kami meningkatkan pendapatan petani melalui penerapan pertanian yang lebih baik. Proyek konservasi lahan juga diharapkan menyelamatkan lahan kritis dengan menanamkan tanaman konservasi produktif,” jelas dia.(YR)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here