JAKARTA – Komitmen besar penanganan Covid-19 terus ditunjukan oleh pemerintah. Meski sudah ada jaminan vaksin Covid-19, pemerintah tetap fokus meningkatkan kapasitas tempat tidur rumah sakit sebanyak 30%. Langkah ini sebagai bentuk preventif terhadap potensi lonjakan pasien Covid-19.

“Pemerintah tetap mendorong optimalisasi ketersediaan kamar tidur bagi pasien Covid-19. Peningkatannya hingga 30% untuk tahun ini. Kenaikan tersebut meliputi Rumah Sakit Umum Daerah dan Rumah Sakit Swasta,” Ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Hingga Senin (4/1) siang, kasus aktif Covid-19 di Indonesia mencapai 110.089 pasien. Sebab, ada penambahan 6.753 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Sejak kali pertama diumumkan pada 2 Maret 2020, total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 772.103 orang. Dalam sehari, rata-rata ada 7.166 penambahan pasien yang dianggap sembuh dari Covid-19. Total sudah ada 639.103 pasien yang dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Pasien dinyatakan sembuh dengan mengacu hasil pemeriksanaan laboratorium. Metode yang digunakannya adalah Polymerase Chain Reaction (PCR). Meski demikian, ada 177 pasien Covid-19 yang tutup usia sepanjang 3-4 Januari 2020. Total kematian pasien yang diakibatkan Covid-19 pun mencapai 22.911 orang. Airlangga menambahkan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin akan memastikan realisasi penambahan kamar pasien Covid-19.

“Upaya peningkatan kapasitas rumah sakit penanganan Covid-19 akan dikoordinasikan langsung oleh Menteri Kesehatan. Akan disiapkan Menteri Kesehatan. Nantinya relokasi rumah sakit milik pemerintah akan dilakukan, terutama perawatannya,” lanjut Airlangga yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).

Selain kapasitas ketersediaan kamar rumah sakit pasien Covid-19, pemerintah juga menambah jumlah tenaga kesehatan. Sebarannya akan dilakukan dalam fasilitas-fasilitas layanan kesehatan di tanah air. “Pemerintah memperkuat implementasi tata laksana Covid-19, khususnya di tempat non rujukan. Peningkatan juga dilakukan untuk surveilance, baik itu tes, lacak, hingga isolasi,” tutup Airlangga yang menjabat Ketua Umum Partai Golkar.(***)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here