BANDUNG – Ada yang berbeda dengan suasana Masjid Raya Bandung, 25 Mei 2019. Aura religius akan begitu terasa. Sebab, ada ribuan orang yang menggelar Ngaji On The Square atau Ngaos, yaitu tilawah (membaca) Al Quran bersama di tempat terbuka.

Ngaos juga berisi aneka kegiatan lainnya. Seperti Nasyid Music, Bedug Parade, Qur’an Family Talkshow, Tilawah Al Qur’an, Tausyiah, Donation, dan Buka Bersama.

Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan, Acara tersebut akan digelar mulai pukul 14.00 sampai setelah Magrib. Ia memperkirakan kegiatan ini akan dihadiri ribuan warga Bandung.

“Jam 14,00 ada hiburan musik religi, jam 15.30 baru mulai pengajian. Kemudian ada seremoni sambutan Walikota dan santunan anak yatim, tausiyah dan parade beduk,” kata Oded, Selasa (21/5).

Oded menjelaskan, tujuan dari kegiatan ini untuk membiasakan para anak muda untuk mengaji di manapun mereka berada. Sekaligus membumikan gemar membaca kepada masyarakat.

Karena literasi tidak selalu mengenai membaca huruf alfabet namun juga menyeluruh. Sebagai umat muslim juga wajib belajar membaca qur’an dengan baik dan benar.

“Dengan kegiatan Ngaos, makin banyak umat Islam yang terbuka mata dan hatinya untuk kembali berinteraksi secara intensif dengan Al Quran. Karena, Al Quran-lah petunjuk buat umat Islam dan akan menjadi penolong kita di akhirat kelak,” pungkasnya.

Sementara, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Kenny Dewi Kaniasari mengatakan, dalam kegiatan Ngaos, Disbudpar akan sekaligus sosialisasi tentang Asia Afrika Festival.

“Usai kegiatan tersebut, pada Juni mendatang akan ada peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) melalui sebuah festival kebudayaan. Acara ini menjadi salah satu event andalan dari Kota Bandung,” kata Kenny.

Kabid Pemasaran Area I Kementerian Pariwisata Wawan Gunawan mengatakan, Ngaji On The Square atau Ngaos sangat positif.

“Ini cara yang sangat baik untuk mengisi bulan Ramadan. Momennya sangat baik. Dan ada event lain yang digandeng. Jadi Ngaos sangat layak untuk diikuti,” kata Wawan.

Sedangkan Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional II Kementerian Pariwisata Adella Raung, mengatakan, tahun ini peringatan KAA sedikit berbeda.

Biasanya pelaksannya digelar pada bulan April. Namun karena ada Pemilu sehingga pelaksannya digeser menjadi Juni mendatang.

“Peringatan Asia Afrika ini ingin mengangkat spirit Asia Afrika dan spirit toleransi. Kita semakin tambah toleransi, kemudian Indonesia harus maju siapapun pemimpinnya,” ujarnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, program ini bukan semata-mata untuk meningkatkan kunjungan wisata, tapi ada pesan kunci berupa ajakan bagi wisatawan terkait esensi toleransi beragama, filsafat, dan moral yang terkandung dalam tradisi Ngaos.

“Hadirnya bulan suci Ramadan menjadi momen yang sangat tepat untuk memperkenalkan wisatawan dengan berbagai atraksi khas Ramadan. Seperti wisata kuliner, seni tradisi, hingga event-event yang hanya digelar khusus selama bulan puasa seperti Ngaos ini,” kata Menpar Arief Yahya.

Menpar Arief Yahya menambahkan, tawaran mengunjungi beberapa destinasi wisata religi yang ada di Bandung sangat cocok dilakukan di Bulan Ramadan. Masjid Raya Bandung memang tak lepas dari bagian wisata religi untuk peningkatan jumlah kunjungan wisatawan.

“Disadari atau tidak, selama bulan Ramadan angka kunjungan wisatawan mancanegara memang menurun angkanya lebih dari 40 persen. Oleh sebab itu, atraksi sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan nusantara,” jelas Menpar Arief Yahya.(*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here