www.INDONESIATRAVEL.NEWS, JAKARTA – Secara kumulatif, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) selama 2018 mencapai 2.635.664 kunjungan. Atau naik 23,16 persen dibanding jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun sebelumnya. Atau dengan jumlah 2.139.962 kunjungan.

Pada Desember 2018, wisman yang berkunjung ke Provinsi Kepri pada Desember 2018 mencapai 319.451 kunjungan. Jumlah itu mengalami kenaikan 44,59 persen dibanding bulan sebelumnya, November 2018, sebanyak 220.938 kunjungan. Jika dibandingkan Desember 2017, kunjungan wisman Desember 2018 juga mengalami kenaikan, yaitu sebesar 19,89 persen.

“Wisman yang berkunjung ke Provinsi Kepulauan Riau pada bulan Januari-Desember 2018 didominasi oleh wisman berkebangsaan Singapura dengan persentase sebesar 49,66 persen dari total jumlah wisman,” ujar Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Rahmad Iswanto, Jumat (1/2).

Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Provinsi Kepulauan Riau pada bulan Desember 2018 juga naik. Mencapai rata-rata 65,63 persen atau naik 7,33 poin dibanding TPK November 2018 sebesar 58,30 persen.

“Rata-rata lama menginap tamu asing dan tamu Indonesia pada hotel berbintang di Provinsi Kepulauan Riau pada bulan Desember 2018 adalah 1,71 hari. Atau turun 0,09 poin dibanding dengan rata-rata lama menginap tamu pada November 2018,” ungkapnya.

Rahmad Iswanto menjelaskan, kenaikan jumlah kunjungan wisman selama bulan Desember 2018 disebabkan kenaikan jumlah kunjungan wisman dari 4 pintu masuk yang ada di Kepri. Kota Batam naik 50,15 persen, Kota Tanjungpinang naik 44,68 persen, Kabupaten Karimun naik 33,65 persen, dan Kabupaten Bintan naik 28,07 persen.

Secara kumulatif Januari-Desember 2018, jumlah kunjungan wisman ke Provinsi Kepulauan Riau mencapai 2.635.664 kunjungan. Atau, naik 23,16 persen dibanding jumlah kunjungan pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Jumlah kunjungan wisman secara kumulatif terbesar dari pintu masuk Kota Batam yaitu sebanyak 1.887.244 kunjungan (71,60 persen). Diikuti dari pintu masuk Kabupaten Bintan sebanyak 523.106 kunjungan (19,85 persen), Kota Tanjungpinang sebanyak 140.596 kunjungan (5,33 persen), dan Kabupaten Karimun sebanyak 84.718 kunjungan (3,21 persen).

“Pada Desember 2018, jumlah wisman berkebangsaan Singapura yang berkunjung ke Provinsi Kepulauan Riau sebanyak 186.775 kunjungan. Jika dibandingkan dengan November 2018, kunjungan wisman berkebangsaan Singapura naik sebesar 62,08 persen dari 115.238 kunjungan pada November 2018,” paparnya.

Rata-rata wisman dari 10 negara terbanyak yang berkunjung ke Provinsi Kepulauan Riau mengalami kenaikan pada Desember 2018 dibanding dengan bulan sebelumnya. Kecuali wisman asal Korea Selatan dan Inggris.

Sebagai contoh, jumlah kunjungan wisman Korea Selatan mengalami penurunan sebesar 26,37 persen pada Desember 2018 dibandingkan dengan
November 2018. Atau, turun dari 5.522 kunjungan pada bulan November 2018 menjadi 4.066 kunjungan pada bulan Desember 2018.


Wisman asal Singapura masih menjadi yang paling banyak berkunjung ke Provinsi Kepulauan Riau pada 2018. Wisman berkebangsaan Singapura ini mendominasi hampir setengah (49,66 persen) dari total seluruh kunjungan wisman yang masuk ke Provinsi Kepulauan Riau.

“Selama bulan Januari-Desember 2018, wisman berkebangsaan Singapura tercatat sebanyak 1.308.739 kunjungan. Jumlah kunjungan terbanyak yang kedua adalah wisman berkebangsaan Malaysia sebesar 310.160 kunjungan atau 11,77 persen dari total kunjungan ke Kepulauan Riau selama Januari-Desember 2018,” jelas Rahmad Iswanto.

Secara berturut-turut, jumlah kunjungan sepuluh terbanyak setelah wisman berkebangsaan Singapura dan Malaysia adalah wisman Tiongkok, India, Korea Selatan, Filipina, Jepang, Inggris, Australia, dan Amerika. Kontribusi dari wisman 10 negara terbanyak yang mengunjungi Kepulauan Riau adalah sebanyak 85,35 persen dari total seluruh kunjungan wisman pada bulan Januari-Desember 2018.

Kepri betul-betul istimewa di mata Menpar Arief Yahya. Pertama, Kepri ini top 3 wisman terbesar di Indonesia dengan persentase 20%, setelah Bali 40% dan Jakarta 30%.

“Kedua, Kepri sudah ditetapkan sebagai Gerbang Wisata Bahari Indonesia, karena posisi geografis yang dekat dengan Singapore dan riilnya wisatawan yacht atau perahu wisata itu masuk dari sana,” ungkap Menteri Arief.

Ketiga, Kepri juga masuk dalam program crossborder, karena penyeberangan ke Batam, Bintan, Tanjung Balai Karimun, sangat dekat dan cepat. Akses penyeberangan juga semakin banyak.

“Karena itu akan banyak events internasional di Kepri, untuk menghidupkan industri pariwisata di sana,” tutur Arief Yahya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here