MAKASSAR – Kementerian Pertanian (Kementan) kembali mengingatkan pentingnya Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada para petani. Kali ini, manfaat KUR disampaikan dalam Bimbingan Tennis (Bimtek) Inovasi Teknologi dan Sosialisasi KUR 2020 di Makassar, 30 November-1 Desember 2020.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, sesuai arahan Presiden Jokowi, hal ini untuk menggairahkan penumbuhan korporasi petani di berbagai daerah guna meningkatkan nilai tambah, daya saing, pengembangan produk turunan dan meningkatkan kesejahteraan petani itu sendiri serta pengembangan pertanian yang maju, mandiri dan modern.

“Penumbuhan korporasi petani menjadi salah satu program prioritas yang harus diwujudkan untuk membangun proses bisnis dari hulu ke hilir yang menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional dalam menghadapi tantangan, salah satunya pandemi covid 19 saat ini,” kata Mentan SYL.

Korporasi petani juga ditargetkan berimplikasi pada penumbuhan semangat generasi milenial untuk terjun memajukan sektor pertanian yang inovatif dan berdaya saing.

“Pengembangan korporasi ke depan akan diperluas dimensinya, sehingga tidak hanya mengelola seluruh rantai produksi usaha tani dengan teknologi modern, pengolahan, budidaya, pasca panen dan pemasaran. Juga hingga mampu menciptakan produk turunan dari komoditas yang ada,” jelasnya.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy mengatakan, dana KUR bisa digunakan untuk meningkatkan skala bisnis petani dari produksi hingga pascapanen.

“Misalnya korporasi tersebut membeli rice milling unit (RMU) yang nantinya bisa dikerjakan langsung oleh petani,” ungkapnya.

Selain di sektor hulu, lanjut Sarwo Edhy, dana KUR dalam korporasi petani juga bisa digunakan untuk memperluas jangkauan pemasaran produk pertaniannya.

“Bisa dengan memanfaatkan kerjasama bersama start up seperti Sayurbox dan TaniHub untuk pemasaran produknya,” tutur Sarwo Edhy.

Menurut Direktur Pembiayaan Pertanian Ditjen PSP Kementerian Pertanian Indah Megahwati, selain sosialisasi KUR, kegiatan ini juga menyampaikan pentingnya peran teknologi menuju pertanian 4.0.

“Saya juga mengimbau kepada kepala-kepala dinas, penyuluh, kepala BPP, agar selalu mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilakukan bank. Jadi, ada informasi terbaru yang mereka dapat. Karena Pertanian kita itu sebenarnya sudah ada saling keterkaitan antara pembiayaan dengan teknologi,” tutur Indah.

Ditegaskannya, Kementerian Pertanian selalu mendukung kegiatan yang menyongsong era pertanian 4.0. Karena, memiliki manfaat yang luar biasa untuk para petani.

“Karena nanti kita bisa menyesuaikan dengan programnya Pak Menteri. Belum lama ini Pak Menteri juga sudah bertemu dengan salah satu Direktur Utama Perbankan. Kita juga nanti akan bekerjasama mengenai alat yang sekarang ada di Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian agar dimaksimalkan,” tutur Indah.

Menurutnya, Kementan juga akan terus mengadakan kegiatan seperti ini. Tujuannya agar petani semakin paham manfaat KUR.

“Kita akan adakan lagi kegiatan seperti ini. Agar dana KUR bisa berguna buat kelompok-kelompok tani kita. Mereka bisa membeli Alsintan melalui KUR. Dijelaskannya, secara nasional KUR diminta untuk diarahkan ke hal yang produktif. Salah satu dari program perbankan tersebut adalah sektor pertanian.

“Kita pakai pendampingan. Jadi kita tidak hanya menyalurkan KUR, tetapi petaninya juga makin produktif, hasil lebih tinggi dan biaya lebih rendah. Sehingga lebih efisien,” pungkasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here