TOBA SAMOSIR – Kementerian Pariwisata terus memperlihatkan dukungan untuk kemajuan kawasan sekitar Danau Toba. Selain membangun nomadic tourism berkelas dunia, The Kaldera, Kemenpar juga menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sektor pariwisata. Kemenpar juga mengalirkan bantuan paket barang untuk mendukung homestay.

Penyaluran KUR dan paket barang operasional homestay dilakukan, Kamis (4/4) lalu. Untuk KUR, ada dua bank yang menjadi kreditur, yaitu BRI dan BNI. Total investasi yang diberikan sebesar Rp870 Juta.

“Para pelaku bisnis pariwisata di seputaran Kawasan Danau Toba memiliki potensi besar berkembang. Tetap menjadi destinasi favorit, kawasan akan terus dikunjungi oleh para wisatawan,” ungkap Asdep Pengembangan Destinasi Regional I Kementerian Pariwisata Lokot Ahmad Enda, Minggu (7/4).

BRI mengalirkan modal usaha sebesar Rp470 Juta pada 2 orang debitur. Yaitu Roberto Romhot Siahaan yang mendapatkan bantuan KUR sektor pariwisata senilai Rp250 Juta. Roberto memiliki bidang usaha rumah makan. Sedangkan kredit sebesar Rp220 Juta diberikan kepada Octo Purba. Ia adalah mengembangkan bidang usaha souvenir atau handy craft.

Sedangkan BNI mengalirkan total kredit senilai Rp400 Juta. Investasi ini diberikan pada Hartoba Torhis dengan nominal Rp300 Juta. Hartoba ini mengembangkan unit usaha Kapal Penyeberangan dan Restoran. Penerima kredit lainnya adalah Lamtiur Silalahi sebesar Rp100 Juta. Dia memiliki unit usaha jasa travel.

KUR pariwisata diserahkan di Desa Sigapiton, Ajibata, Kabupaten Toba Samosir. “KUR sektor pariwisata ini sangat bagus bagi wirausaha. Artinya, mereka memiliki peluang untuk terus mengembangkan usahanya. Aktivitas industri pariwisata akan terus berdenyut. Kalau industriya sehat, otomatis ada lapangan pekerjaan yang tersedia,” lanjut Lokot.

Bantuan barang operasional juga diberikan kepada homestay di Desa Wisata Sigapiton, Kamis (4/4). Total terdapat 100 paket dukungan yang diberikan bagi 9 desa wisata dari 4 kabupaten di seputaran Kawasan Danau Toba. Setiap paket terdiri dari spring bed, bed cover, sprey, masing-masing 2 bantal dan guling, lalu buku tamu.

“Paket-paket dukungan akan menguatkan value dari homestay. Dengan peralatan tempat tidur baru, diharapkan wisatawan mendapatkan kualitas istirahat terbaik. Wisatawan akan tetap segar sehingga bisa maksimal mengeksplorasi eksotisnya destinasi Danau Toba,” papar Kasubid Bidang Pengembangan Destinasi Area I B Andhy Marpaung.

Dari 4 kabupaten, homestay di Toba Samosir paling banyak mendapat bantuan. Masing-masing diberi 10 paket, dukungan bagi homestay diterima Desa Wisata Jangga Dolok, Parhitean, juga Sigapiton.

Kabupaten Samosir mendapatkan bantuan untuk 2 desa wisata. Ada Desa Wisata Huta Tinggi dan Huta Balian dengan jumlah masing-masing 10 paket.

Jumlah 2 desa wisata serupa juga diterima Kabupaten Humbang Hasundutan. Desa Wisata Nagasaribu mendapatkan dukungan bagi homestay berjumlah 20 paket. Adapun, Desa Wisata Silaban diberi porsi 10 paket. Pada Kabupaten Dairi, masing-masing 10 paket diberikan kepada Desa Wisata Silalahi 1 dan 2.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menerangkan, homestay menjadi perhatian Kemenpar.

“Modal KUR sektor pariwisata tentu akan positif. Apalagi, pariwisata ini terus tumbuh bagus. Pasti ada banyak value yang diperoleh masyarakat. Kami juga tetap memperhatikan homestay-homestay yang ada di sekitar Danau Toba. Sebab, kawasan destinasi ini terus tumbuh dengan pergerakan wisatawan sangat kompetitif. Aspek amenitas harus dikuatkan,” tutup Menpar. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here