www.INDONESIATRAVEL.NEWS, GARUT – Aksesibilitas semakin lengkap saja. Selain punya Bandara Internasional Jawa Barat di Kertajati, Bumi Pasundan pun terhubung dengan kereta api. Jumat (18/1), Presiden Joko Widodo mereaktivasi kembali 4 rute lama. Menariknya, reaktivasi 4 jalur kereta itu diiringi dengan cerita pelawak legendaris dunia, Charlie Chaplin, yang pernah menginjakan kaki di Jawa Barat.

4 Rute yang diaktivasi kembali Presiden Joko Widodo adalah Cibatu-Garut-Cikajang dengan panjang rel 47,5 Kilometer. Ada juga rute Rancaekek ke Tanjungsari dengan bentangan rel terpendek 11,5 Kilometer. Kemudian Bandung menuju Ciwidey yang memiliki panjang rel sekitar 37,8 Kilometer. Dan yang terakhir Banjar-Pangandaran-Cijulang. Koneksi 3 destinasi ini punya rel terpanjang sekitar 82 kilometer.

Presiden Jokowi mengungkapkan, reaktivasi jalur kereta sebagai upaya pengembangan potensi pariwisata.

“Reaktivasi jalur-jalur kereta api akan dimulai. Tidak hanya satu, tapi ada 4 yang akan segera dimulai. Reaktivasi jalur ini yang masuk ke kawasan-kawasan wisata,” ungkap Jokowi di Cibatu, Garut, Jawa Barat, Jumat (18/1).

Jokowi juga meninjau lokasi rute Cibatu-Garut-Cikajang. Jalur Garut-Cikajang telah vakum sekitar 36 tahun. Atau dinonaktifkan sejak 1982. Sedangkan rute Cibatu-Garut ditutup tahun 1983.

“Dulunya memang ada jalur kereta api. Ini menyangkut kawasan-kawasan wisata. Yang terpenting itu segera dimulai. Saya targetkan 2 tahun. Kalaupun harus mundur, hanya sedikit. Kan ini hanya reaktivasi saja,” lanjut Jokowi.

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi bercerita soal Charlie Chaplin. Menurutnya, komedian legendaris dunia ini pernah menginjakkan kaki di Garut.

“Melalui kawasan-kawasan wisata, nanti akan tumbuh titik-titik ekonomi baru. Kawasan di sini indah. Dulu Charlie Chaplin pernah juga ke Garut. Sampai 2 kali. Sebab, melihat keindahan ini. Naiknya kereta api,” tegas Jokowi lagi.

Kota Garut yang berjuluk Swiss van Java, memang eksotis. Kecantikannya membuat aktor komedi Charlie Chaplin datang ke Garut di tahun 1927 dan 1935. Charlie Chaplin berangkat dari Jakarta menuju Stasiun Cibatu, Garut. Dia menginap di Hotel Grand Ngamplang.

Kehadiran Charlie Chaplin ini lah yang menginspirasi lahirnya julukan Garut sebagai Swiss van Java. Keindahan Garut diibaratkan seperti Swiss dan kesejukannya sama dengan Eropa.

Terpisah, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menilai, reaktivasi kereta api di 4 jalur kereta api di Jawa Barat memberi banyak keuntungan.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Pak Presiden Jokowi. Komitmen beliau sangat kuat untuk memajukan pariwisata. Reaktivasi 4 jalur kereta api ini otomatis akan memberikan banyak manfaat dan ujungnya adalah peningkatan ekonomi,” kata Menpar.

Menurutnya, pengembangan infrastuktur yang dilakukan cepat, memiliki impact positif langsung bagi masyarakat. Khusus jalur kereta api ini, atraksi dan amenitas pada 4 jalur sangat luar biasa.

Garut banyak memiliki destinasi wisata. Sebut saja Puncak Curug, Taman Gunung Papandayan dan Guntur, Candi Cangkuang, hingga Kampung Naga. Ada juga Telaga Bodas, Kebun Mawar Situhapa, Leuwi Korsi, Leuwi Jurig, juga Leuwi Tonjong. Potensi lainnya adalah, Pantai Rancabuaya, Pantai Cijeruk, atau Pantai Taman Manalusu.

Bagaimana kulinernya? Kota Swiss van Java punya hidangan dengan cita rasa terbaik. Silahkan rasakan kenikmatan Nasi Liwet, Sambal Cibiuk, Soto Ayam Garut, Baso Aci, Awug, Burayot, Kue Balok Maranti, dan Surabi. Minumannya seperti Es Goyobod. Selain itu, ada juga potensi berupa olahan cokelat, hasil perkebunan, olahan kulit, dan lainnya.

“Garut ini sangat kaya. Alam dan budayanya sebenarnya sangat eksotis. Silahkan datang ke Garut dan nikmati beragam experience terbaik yang ditawarkan. Enjoy Garut,” tutup Menpar.(*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here