NUSA TENGGARA BARAT – Kementerian mengenalkan Perangkat Uji Pupuk (PUP) dan Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS) kepada petani. Harapannya, PUP dan PUTS bisa membantu petani untuk mendapatkan produksi yang baik.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan PUP dan PUTS menjadi salah satu upaya Kementan untuk menjaga ketahanan pangan.

“Dengan PUP dan PUTS, kita ingin petani bisa menjaga produksi, sekaligus meningkatkan produktivitasnya,” tuturnya.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSMDP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan pengenalan dan praktik PUP dan PUTS dilakukan dalam sekolah lapang IPDMIP.

“Sekolah lapang ini menjadi salah satu upaya kita untuk meningkatkan SDM pertanian. Lewat kegiatan ini kita perkenalkan cara utuk meningkatkan produktivitas, sehingga pendapatan petani juga bertambah,” katanya.

Dedi Nursyamsi menambahkan, wabah covid 19 yang tengah melanda negeri tidak boleh menyurutkan semangat para petani untuk mengikuti proses pembelajaran melalui kegiatan Sekolah Lapangan (SL).

Seperti yang dilakukan oleh para petani di Desa Karumbu Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima – NTB.

SL yang difasilitasi melalui Program IPDMIP tersebut tepatnya berlokasi di Kelompok Tani La Wontu Desa Karumbu dan telah memasuki pertemuan ke 5 pada 17 Februari 2021. Pertemuan kali ini memberikan materi dan praktik tentang Perangkat Uji Pupuk (PUP) dan Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS).

Peserta SL sebanyak 20 orang, terdiri dari laki-laki dewasa 10 orang, wanita tani 6 orang serta pemuda/pemudi tani 4 orang.

Materi SL disampaikan oleh PPL dan Penyuluh Swadaya alumni Bimtek Kesuburan Tanah yang difasilitasi oleh Balai Penelitian Tanah Kementan tahun 2020 lalu.

PPL Desa Karumbu Nuryani, didampingi Staf Lapangan Sri Wahyuni, dan Penyuluh Swadaya Khiyatudin, mengatakan bahwa respon para petani terhadap materi PUP dan PUTS ini sangat tinggi.

“Dengan menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan PUP dan PUTS ini diharapkan petani akan lebih efisien dalam menentukan takaran pupuk di lahan sawahnya”, terangnya.

Ditambahkannya bahwa fokus materi yang disampaikan adalah tentang manfaat, cara kerja dan aplikasi Perangkat Uji Pupuk.

“Usai mengikuti kegiatan SL, para petani diharapkan mampu menghitung dan menetapkan kadar pupuk yang dibutuhkan secara cepat dan tepat,” tutur Nuryani.

Sementara itu, Kepala Bidang Penyuluhan Distanbun Kabupaten Bima, Kisman mengatakan bahwa PUP dan PUTS ini merupakan salah satu materi wajib disetiap lokasi pelaksanaan SL.

Menurutnya, pada periode Musim Hujan 2021, SL berada di 23 lokasi yang tersebar di 17 Desa pada 7 wilayah Kecamatan  dan 7  Daerah Irigasi  se – Kabupaten Bima dengan melibatkan sekitar 460 orang petani dari 78 Poktan.

“Tujuan dari penyampaian materi PUP dan PUTS ini, selain dalam rangka memperkenalkan tentang teknik analisis pupuk secara cepat kepada petani, juga sebagai wujud komitmen Distanbun Kabupaten Bima untuk  menindaklanjuti hasil Bimtek Kesuburan Tanah bagi PPL dan Penyuluh Swadaya lokasi Program IPDMIP yang di fasilitasi oleh Balai Penelitian Tanah Kementan tahun 2020 lalu,” ujar Kisman.

Diakhir keterangannya, Kisman menjelaskan  bahwa supervisi kegiatan SL ini selain dilakukan oleh pihak DPIU IPDMIP, juga melibatkan KJF Distanbun, Konsultan IPDMIP dan Tim Pendamping Masyarakat (TPM) Kabupaten Bima. (Kiz/PF/EZ)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here