www.INDONESIATRAVEL.NEWS–Sebanyak 50 orang General Manager hotel mengikuti uji kompetensi yang digelar Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Uji kompetensi dilakukan di Azhima Resort & Convention, Solo, selama dua hari, 31 Maret hingga 1 April 2018. GM yang mengikuti uji kompetensi, atau Recognition Prior Learning (RPL), nantinya akan setara dengan S2.  

“Uji kompetensi ini memiliki standard MRA-TP (Mutual Recognition Arrangement for Tourism Professional). Atau, berstandard ASEAN. Mereka yang lulus bisa diperuntukan menjadi dosen vokasi bidang perhotelan, pariwisata, atau hotel,” ucap Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Rizki Handayani Mustafa, didampingi Asisten Deputi Bidang Pengembangan SDM Pariwisata dan Hubungan Antarlembaga Wisnubawa Taruna Jaya, di Solo, Sabtu (31/3).

Menurut Rizki, uji kompetensi ini adalah program terobosan Kemenpar. Sekaligus mendukung program vokasi yang digagas Presiden Jokowi, di bidang Pariwisata. 

Setelah mendapatkan sertifikat ahli perhotelan di level 8, para GM diharapkan dapat tampil sebagai dosen tamu. Atau, menjadi tim teaching di Perguruan Tinggi Pariwisata. Sehingga, dapat membantu memberikan peningkatan keterampilan baik kepada dosen maupun mahasiswanya.

“Sesuai instruksi Menpar Arief Yahya, kurikulum berstandar global. Di samping itu, juga telah  disiapkan program WITE (Wonderful Indonesia Tourism Entrepreneurship) kerjasama dengan SBM ITB, untuk mencetak 10 persen lulusan jadi pengusaha yang melibatkan semua Perguruan Tinggi di lingkungan Kemenpar. Kemenpar juga sedang mempersiapkan English Center of Excellence di STP NHI Bandung kerjasama dengan Australia,” katanya.

Menurutnya, sejak awal 2017, Kemenpar sudah mendeklarasikan seluruh Perguruan Tinggi Negeri dan swasta, khususnya bidang pariwisata, ditetapkan sebagai perguruan tinggi vokasi. Perguruan tinggi itu berjumlah 132 buah.

“Khusus Perguruan Tinggi di bawah Kemenpar, mulai tahun ini menerapkan kurikulum 70 persen praktek dan 30 persen teori,” ujar Wisnu yang juga diamini Kepala Bidang Hubungan Antar Lembaga, Hidayat.

Hidayat menambahkan, Uji kompetensi atau RPL, dibuka Asisten Deputi Bidang Pengembangan SDM Pariwisata dan Hubungan Antar lembaga Wisnu Bawa Tarunajaya. Turut hadir Ketua Komisi Pelaksanaan Sertifikasi BNSP Tatang Azrizal yang langsung memberikan paparan kepada para peserta. 

Juga hadir, Ketua Komisi Perencanaan Harmonisasi dan Kelembagaan BNSP Surono, Pembina Utama Madya BNSP Inda Mapiliandari lalu dilanjutkan proses uji para peserta Assesment Calon Dosen Vokasi di level 8.

Kegiatan RPL juga akan roadshow dibeberapa kota di Indonesia. Tujuanya untuk mencetak SDM handal untuk memberikan pengajaran diseluruh Indonesia.

“Yang terdekat kami akan melakukan koordinasi dengan pihak Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA), BNSP dan Hotel (Padang), untuk persiapan pelaksanaan kegiatan RPL pada tanggal 14 hingga 15 April 2018, yang berlokasi di Padang,” kata Hidayat.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi terus digelarnya RPL ini. Karena akan mencetak tenaga didik handal dibidang Pariwisata. Menteri menyebut investasi di SDM ini paling tidak kelihatan wujudnya, tapi sangat terasa impact-nya. 

“Sejak di PT Telkom saya paling komit, bahwa investasi SDM itu sangat penting untuk win the future customers. Karenanya sekolah perguruan tinggi pariwisata sudah sangat relevan,” ujar Menpar Arief Yahya.

Menteri asal Banyuwangi ini berpesan, dosen vokasi pariwisata nantinya harus menggunakan standar global. 

“Di kita saat ini, menggunakan regional standar yang sering disebut ASEAN MRA, Mutual Recognition Arrangement. Kompetensi selevel ASEAN. Kalau mau bersaing di level global, gunakan global standard juga,” kata Menpar Arief Yahya.(*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here