www.INDONESIATRAVEL.NEWS–Generasi Pesona Indonesia (GenPI) memberikan bukti Creative dan Commercial Value dalam pasar destinasi digital yang dikelolanya. Pasar-pasar ini heboh di media sosial. Khususnya instagram. Kreativitas anak-anak muda kreatif ini bahkan mampu menarik perhatian netizen Indonesia.

Setiap pekan, pasar GenPI pasti ada trending topic, on event dan post eventnya pun gak kalah heboh. Silakan cek #destinasidigital #genpi #pasarkaretan #pasartahura atau #pasarpancingan. Dijamin Anda bakal menemukan banyak hal yang heboh dan menarik.

“Pasar Digital besutan GenPI ini memang menjadi bukti bahwa komunitas ini running. Tidak hanya berkegiatan di media sosial, tapi komunitas ini mampu menerapkan creative value dan memanfaatkan media sosial dalam berpromosi,” ujar Ketua GenPI Nasional, Masyur Ebo, Senin (19/3).

Bermodal spot-spot yang instagramable, pasar pasar yang dibentuk Genpi ini jadi postingam yang hits banget. Bahkan postingan ini kebanyakan dari pengunjung bukan anak-anak GenPI saja. Komunitas ini memang keren. Dan ternyata sudah bisa menjadi influencer khususnya konten pariwisata di media sosial.

Tidak hanya itu, destinasi digital besutan GenPI ini juga menjadi wadah generasi muda untuk mengekpresikan bakat seni serta melestarikan nilai-nilai budaya.

“Di destinasi digital tidak hanya untuk foto-foto saja. Karena tiap minggu rutin digelar pertunjukan seni tradisional. Misalnya tarian daerah, permainan-permainan tradisional dan juga musik dari anak-anak muda,” sebut Ebo.

Pada 2018 ini, diharapkan seluruh provinsi di Indonesia memiliki GenPI sebagai mitra terbaik dalam promosi khususnya program pariwisata Go Digital.
“Sampai saat ini sudah ada 20 GenPI di 20 Provinsi. Ke depannya semua provinsi harus punya,” tukas Ebo.

Koordinator Offline GenPI Nasional Ghera Nugraha menambahkan, GenPI tidak hanya hore-hore saja. Komunitas ini komit untuk memajukan pariwisata Indonesia dengan cara cara unik. Misalkan dengan membuat pasar yang dihebohkan di media sosial. Commercial value-nya juga jalan. Bahkan pasar-pasar ini memberi kontribusi bagi masyarakat sekitar secara nyata.

“Yang berjualan di destinasi digital kan harus masyarakat sekitar. Dan yang dijual, harus memiliki ciri khas budaya setempat. Contohnya kuliner. Harus ada lapak makanan tradisi khas daerah setempat. Begitu juga dengan kerajinan tangannya,” papar Ghera.

Sekarang, sudah ada tujuh pilot project Pasar GenPI di tujuh Provinsi yang sukses. Pasar Mangrove Batam, Pasar Baba Boen Tjit Palembang, Pasar Siti Nurbaya Padang, Pasar Tahura Lampung, Pasar Bekelir Tangerang, Pasar Kaki Langit Yogyakarta, Pasar Karetan Kendal dan Pasar Pancingan Lombok, semuanya running.

Kesuksesan destinasi-destinasi digital tadi akhirnya memicu Kemenpar membuat program 100 Pasar GenPI atau 100 Destinasi Digital di 2018. Menpar Arief Yahya bahkan sampai ikut mengawal. Dia pun tak lupa mengapresiasi dan mendorong komunitas ini agar terus berjalan secara creative dan mendorong pertumbuhan pariwisata Indonesia.

“Teruslah nge-gas mempromosikan destinasi wisata Indonesia, events dalam kalender nasional dan daerah, serta kebijakan kepariwisataan!” ajak Menpar Arief Yahya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here