JAKARTA – Respon sosial tinggi diberikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto atas implementasi PPKM Darurat. Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) tersebut akan membagikan bantuan sosial berupa beras, uang, dan boostet vaksinasi Covid-19 untuk kali ke-3.

“Kami terus berupaya menyelesaikan kurva naik Covid-19 saat ini, termasuk kondisi ekonominya. Untuk itu, bantuan sosial kami berikan bersama digulirkannya pemberian vaksin ke-3 Covis-19. Semua dijalankan sesuai dengan instruksi presiden,” ungkap Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar tersebut.

Pemerintah sebelumnya sudah menggulirkan PPKM Darurat di berbagi wilayah di Indonesia. Selain zonasi Jawa-Bali, PPKM Darurat akhirnya diterapkan pada 15 kota/kabupaten di luar Jawa-Bali. Komposisinya ada 13 kota dan 2 kabupaten. Untuk kota terdiri dari Tanjung Pinang, Singkawang, Padang Panjang, Balikpapan, dan Bandar Lampung. Ada juga Pontianak, Sorong, Batam, Bontang, Bukittinggi, Padang, Mataram, hingga Medan. Implementasi menurut kabupaten di Manokwari dan Berau.

“Kami sudah siapkan segala sesuatunya terkait penerapan PPKM Darurat di luar zonasi Jawa-Bali. Ada bantuan sosial yang diberikan kepada masyarakat,” terang Airlangga lagi.

Untuk mendukung perekonomian masyarakat sepanjang implementasi PPKM Darurat, pemerintah menyalurkan bantuan sosial 10 Kg beras. Adapun calon penerima bantuan sosial berupa beras tersebut ada 10 Juta orang. Mereka adalah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari Program Keluarga Harapan (PKH). “Bantuan sosial berupa beras dibagikan. Prosesnya melalui Bulog dan Kemenkeu,” tegas Airlangga.

Selain beras, aa juga program Bantuan Sosal Tunai (BST). Penerima BST juga ada 10 Juta orang. Lebih lanjut, pemerintah memberikan Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) sebesar Rp 1,2 juta untuk 3 juta usaha mikro di zonasi PPKM Darurat. “Seluruh bantuan di zonasi PPKM Darurat diberikan dengan alokasi dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Kami berharap, masyarakat bisa manfaatkan ya dengan baik,” papar Airlangga lagi.

Lalu, bagaimana dengan booster vaksinasi Covid-19 ke-3? Booster berupa vaksinasi tahap ke-3 sudah disiapkan bagi 1,47 Juta orang nakes. Teknis implementasinya akan diatur Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

“Program vaksinasi ke-3 akan diberikan. Prioritasnya adalah para nakes yang merupakan ujung tombak penanganan pandemi Covid-19. Dengan begitu, risiko yang dihadapi nakes terinfeksi Covid-19 menjadi kecil. Adapun teknis pelaksanaan pemberian booster ini akan diatur oleh Kemenkes,” ungkap Airlangga.

Respon cepat atas peningkatan kurva Covid-19 memang tetap diberikan oleh Airlangga. Sejak 8 Juli 2021 jumlah kasus harian Covid-19 Jawa-Bali tercatat naik 43,97%. Jumlah pasien rawat inap pun melonjak 13,71%, lalu tingkat kematian juga naik 56,44%. Hal serupa dengan kurva naik di luar Jawa-Bali. Pada 27 Juni 2021 terdapat 50.513 kasus infeksi Covid-19. Dari jumlah itu lalu naik 34% pada 5 Juli 2021, laku selang 3 hari berikutnya naik 63,74% menjadi 82.711 kasus.

“Kenaikan kurva Covid-19 harus dikendalikan. Untuk itu, program vaksinasi dipercepat diantaranya melalui pemberian vaksin ke-3 bagi nakes,” terang Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar tersebut.

Untuk menekan kurva naik Covid-19, skenario PPKM Darurat sudah digulirkan di Jawa-Bali pada 3-20 Juli 2021. Proses pemberian vaksinasi juga dilanjutkan. Hingga Kamis (8/7), jumlah penerima vaksin Covid-19 dosis lengkap mencapai 14,62 Juta Jiwa. Mengacu data harian Satgas Penanganan Covid-19, jumlah penerima vaksin bertambah 178.689 pada Kamis (8/7).

Adapun penerima vaksin Covid-19 dosis pertama mencapai 820.889 Jiwa. Dengan tambahan tersebut, maka jumlah masyarakat penerima vaksin pertama menjadi 34.860.686 Jiwa. Jumlah tersebut sudah memenuhi slot 86,39% masyarakat penerima vaksin Covid-19. Sebab, ada 40.349.049 warga yang menjadi prioritas pemberian vaksin Covid-19 tahap I dan II.(*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here