JAKARTA – Buat wisatawan domestik yang ingin berlibur tidak pakai ribet dan bisa mendapatkan segalanya dalam satu wilayah, Jakarta menjadi adalah pilihan terbaik. Sebab, DKI Jakarta memiliki segala jenis destinasi yang ditopang kemudahan dengan moda transportasi terintegrasi kelas dunia. Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta tak ragu melepas tagline #dijakartaaja.

Reaktivasi serta keunggulan sektor pariwisata di Jakarta pasca Covid-19 disampaikan Kabid Atraksi dan Pemasaran Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta, Shonti Pangaribuan, dalam Sosialisasi Adaptasi Kebiasaan Baru yang digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melalui live streaming di akun Youtube Kemenparekraf, Minggu (16/08/2020).

Dijelaskan Shonti Pangaribuan, sebagai ibukota Jakarta dilengkapi dengan banyak destinasi yang bisa menjadi pilihan. Baik untuk kuliner, destinasi wisata, dan lainnya. Hal ini dilengkapi dengan moda transportasi Jakarta yang semakin oke.

“Kalau orang Jakarta macet, memang iya. Tapi kalau mau wisata yang ngga pakai ribet ya #dijakartaaja. Karena kita punya moda transportasi yang juga ada di mancanegara, seperti LRT, MRT, Busway. Moda transportasi kita terintegrasi sehingga wisatawan tidak perlu ribet dan bisa terbebas dari kemacetan,” tuturnya.

Menurutnya, sejak sektor pariwisata di reaktivasi kembali, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta terus melakukan sosialisasi jika destinasi di Jakarta aman dan menerapkan protokol kesehatan covid-19.

“Kita terus melakukan sosialisasi. Misalnya kalau mau kulineran ya #dijakartaaja. Karena kita sudah memberlakukan dine-in dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Saat masyarakat mulai penat berada di rumah akibat pandemi ini, kita siapkan tempat untuk kulineran,” katanya.

Untuk wisatawan domestik yang hanya ingin mencuci mata atau suka wisata belanja, Shonti menegaskan jika Jakarta sudah membuka mal sejak Juni lalu, juga dengan protokol kesehatan.

“Jakarta punya banyak mal, jumlahnya 70 lebih. Oleh karena itu, kita mau mengajak masyarakat menikmati kembali mal dan suasana Jakarta dengan tagline ngemall #dijakartaaja,” terangnya.

Untuk destinasi wisata, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta sudah menyiapkan tempat-tempat wisata yang asyik dan nyaman, seperti Ancol, Kebun Binatang Ragunan, museum, dll. Destinasi ini dibuka sejak awal Juni, dan trennya semakin bagus.

“Tipe wisatawan itu senang liburan keluar kota. Tapi kita juga ajak mereka untuk staycation #dijakartaaja. Untuk itu kita ajak hotel untuk menerapkan protokol kesehatan ketat, dan kita minta mereka membuat paket menarik agar orang menikmati staycation di Jakarta. Kita juga punya lokasi untuk short escape, yaitu Kepulauan Seribu.

“Pulau Seribu itu sangat luar biasa, keindahannya tidak kalah dengan Maldives. Pulau Seribu adalah ekowisata yang menawarkan semua hal dan nyaman. Sedangkan buat yang suka nongkrong, Jakarta punya banyak sekali pilihan, ada ruang terbuka, pinggir pantai dan lainnya. Kita juga punya destinasi Kota Tua yang sangat dikenal untuk menjelajah sejarah,” urainya.

Shonti menambahkan, buat wisatawan Jakarta diidentikkan dengan bangunan megah, ruang ruang yang ber-AC dan lainnya. Padahal, Jakarta juga bisa mengajak pengunjung untuk berwisata dengan jalan kaki. Sebab, Jakarta memiliki wilayah pelestarian yang luas dan nyaman di pusat kota.

“Semua aktivitas tadi dilakukan dengan mengikuti protokol kesehatan yang telah ditentukan. Kita tetap melakukan save tourism, menjaga keamanan. Kita buat berbagai aturan untuk protokol keamanan dan itu sudah dijalankan industri pariwisata. Misalnya di restoran kita pakai barcode, dan tidak ada flyer atau buku daftar menu lagi, konsumen langsung menunjuk menu yang tersedia. Semua dilakukan secara rinci dan detail. Tujuannya supaya kita gampang mentracing jika ada pengunjung atau wisatawan terkena Covid-19,” paparnya.(*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here