www.INDONESIATRAVEL.NEWS–Daerah Istimewa Yogyakarta dikenal kaya akan destinasi wisata. Berbagai destinasi eksotis ada di sini. Kekayaan tersebut akan semakin lengkap dengan kehadiran Studio Alam Film Sultan Agung Hanyokrokusumo.

Studio Alam Film Sultan Agung berada di Desa Sumberrahayu, Sleman. Destinasi baru ini dibangun pengusaha nasional Mooryati Soedibyo.

“Saat ini Mooryati Soedibyo Cinema sedang membuat film berjudul “Sultan Agung the Untold Love Story” sebagai totalitas dalam berkarya tanpa mengenal lelah. Dengan satu tujuan adalah legacy bagi Generasi Zaman Now. Nah karena itu nantinya studio alam yang kita bangun untuk film akan kita jadikan destinasi wisata baru di Yogyakarta,” ujar Mooryati Sudibyo, yang juga pendiri Yayasan Puteri Indonesia, Selasa (6/3).

Hal ini disampaikan saat Bincang Siang Santai diskusi Studio Alam Film ‘Sultan Agung Hanyokrokusumo’di Studio Alam, Desa Wisata Gamplong, Sumberrahayu, Sleman, Yogyakarta.

Studio Alam Film Sultan Agung Hanyokrokusumo dibangun di atas tanah seluas kurang lebih 10 hektare. Saat ini, sedang dalam proses penyempurnaan pembangunan.

Bentuk bangunan yang disiapkan, dapat membuat kita hanyut ke masa lampau. Ada replika Pendopo Alit dan Pendopo Ageng Istana Kerta Kerajaan Mataram Islam, Keputren, Songgo Mataram, serta alun-alun.

Belum lagi Sungai Ciliwung, Kampung dan Pasar Mataram. Jembatan Intan, Rumah Jp. Coen, serta Kampung Pecinan sangat mirip dengan yang ada di Batavia.

Rencananya, 2 Mei 2018, Mooeryati Soedibyo secara resmi menghibahkan Studio Alam Film Sultan Agung Hanyokrokusumo kepada Warga Desa Sumberrahayu, Sleman. Sehingga, studio alam tersebut diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Studio alam yang sekaligus dipakai sebagai lokasi syuting film ini, dapat menjadi destinasi baru serta meningkatkan perekonomian desa. Adanya Replika-replika lokasi penting di tahun 1600-an yang sangat instagramable, cocok untuk dikunjungi generasi zaman now,” lanjut Mooryati.

Mungkin banyak yang belum tahu dengan Desa Sumberrahayu, Sleman. Desa ini bukanlah desa biasa. Daerah ini telah memilik desa wisata yang cukup familiar.

Salah satunya adalah Desa Wisata Gamplong. Berada sekitar 29 Km dari Kota Yogyakarta. Atau sekitar 41 menit jika ditempuh dengan kendaraan roda empat.

“Hal ini tentu dapat menjadi pelengkap destinasi di jalur Menoreh. Wisatawan yang turun di Bandara Baru Yogyakarta nantinya dapat berkunjung ke Studio Alam Film Sultan Agung Hanyokrokusumo untuk belajar sejarah Mataram Islam,” ungkap Mooryati.

Karena studio alam ini menjadi lokasi untuk film Sultan Agung, tak ada salahnya ya kita mengetahui film itu.

Film yang disutradarai Hanung Bramantyo itu memiliki alur tentang cinta. Tapi garis merah film tetap sejarah perjuangan Sultan Agung Hanyokrokusumo Mataram 1628 dalam memerangi VOC alias Belanda.

Sultan Agung dan pasukan Mataramnya bahkan berjanji tidak akan pernah kembali ke Bumi Mataram jika Batavia belum ditaklukan.

Karena sarat pesan dan nilai heroik, Mooryati berharap film ini dapat menanamkan nilai-nilai patriotisme dan heroisme di kalangan generasi muda.

“Generasi muda bisa mengambil contoh nilai-nilai dari film ini, termasuk strategi dan semangat patriotisme Sultan Agung untuk diterapkan di masa kini. Film ini akan memberikan inspirasi kegigihan semangat juang masyarakat Indonesia secara keseluruhan,” katanya.

“Terutama kalangan generasi muda yang hidup di tengah gempuran modernisasi agar nilai-nilai luhur sejarah, patriotisme, nasionalis, dan humanis tetap dijaga dan dipertahankan sebagai identitas bangsa. Berbudayalah hingga engkau tak perlu lagi mengenalkan budayamu,” sambungnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya pun mengapresiasi apa yang dilakukan Mooryati Sudidbyo. Menurutnya ini merupakan salah satu dukungan besar bagi pariwisata Indonesia, khususnya Yogyakarta.

“Ini sebuah kontribusi besar bagi pariwisata. Apa yang dilakukan Mooryati Sudidbyo merupakan salah satu bentuk dukungan kongkrit bagi pariwisata. Belum lagi film yang akan di persembahkan pun merupakan inspirasi bagus untuk masyarakat khususnya anak muda. Jadi jangan lupa nanti nonton filmnya dan kunjungi destinasinya. Biar pas,” kata Menpar Arief Yahya. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here