BATAM, Pariwisata Batam bersiap kebanjiran wisatawan Singapura. Sebab, para operator kapal penyeberangan sepakat menambah jadwal pelayaran rute Singapura-Batam. Dari sebelumnya 105 kali, menjadi 111 kali pulang pergi setiap hari kerja.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata Kota Batam, Ardiwinata, penambahan ini menjadi suplemen baru pariwisata Batam.

“Dari informasi otoritas, jumlah pelayaran ditambah 6 kali pulang dan pergi setiap hari kerja. Ini langkah positif bagi pariwisata Batam,” kata Ardiwinata, Senin (18/3).

Dijelaskannya, penambahan ini dilakukan sejumlah operator kapal, yang melayani perjalanan melalui lima pelabuhan internasional di Batam.

Lebih paten lagi, penambahan jumlah pelayaran juga dilakukan bagi rute Malaysia. Salah satunya dilakukan oleh operator kapal Dolphin yang menambah pelayaran dengan tujuan Pelabuhan Putri.

“Pemerintah juga mendorong peningkatan pelayanan dari operator kapal. Sehingga penumpang bisa selalu nyaman dalam perjalanan,” ucapnya.

Penambahan jumlah pelayaran ini jelas dibutuhkan. Hal ini untuk mendongkrak angka kunjungan pelancong asing ke Batam. Tercatat sebanyak 130.000 wisman datang ke Batam setiap bulannya melalui pelabuhan internasional. Jumlah itu, kemungkinan terus bertambah mengingat gencarnya promosi pariwisata yang dilakukan pemerintah.

“Ya itu yang kita harapkan. Kami optimis target 2,4 juta wisman ke Batam di tahun 2019 dapat tercapai dengan dukungan seluruh stakeholder yang ada,” pungkasnya.

Terpisah, Deputi Bidang Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani Mustafa ikut angkat suara. Rizki mengatakan, saat ini Batam merupakan salah satu fokus utama Kemenpar dalam mendulang wisman. Apalagi Batam memiliki keuntungan kedekatan teritori baik itu dengan Singapura maupun Malaysia.

“Saat ini, pemerintah juga terus melakukan pengembangan destinasi wisata dan menyelenggarakan berbagai kegiatan pariwisata untuk menggaet kedatangan wisman ke Batam. Border area seperti Batam ini menjadi fokus Kemenpar di tahun 2019. Dengan aksesibilitas yang makin baik tentu menjadi langkah yang sangat baik,” ujar Rizki.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan, Batam sebagai border area semakin mumpuni dengan dukungan seluruh stakeholder. Apalagi Batam merupakan salah satu pintu masuk utama wisman ke Indonesia. Lebih lagi pasar Singapura dan Malaysia masih menjadi tambang pasar besar bagi pariwisata Indonesia.

“Konsep pentahelix seperti ini harus terus dilakukan. Sebagai pendukung industri pariwisata, tentunya operator kapal ini memegang peranan penting dalam mendulang wisatawan. Akses yang semakin baik, selalu tersedia akan semakin memudahkan wisatawan,” ucap Menpar Arief Yahya.(*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here