www.INDONESIATRAVEL.NEWS–Ketua Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Nusa Tenggara Barat Siti Khodijah, mengajak pemerintah daerah untuk mengangkat potensi pariwisata daerah. Caranya, dengan memebentuk GenPI.

Ajakan tersebut disampaikan Siti Khodijah saat diskusi panel Rakornas Pariwisata I/2018, di Nusa Dua, Jumat (23/3). Menurut wanita yang akrab disapa Jhe itu, GenPI adalah komunitas pariwisata terbesar di Indonesia.

“Pemerintah daerah ayo bangun pariwisata. Kalau mau destinasi daerah diangkat, bentuk GenPI. Karena GenPI adalah komunitas pariwisata terbesar di Indonesia. Dan kita bisa memviralkan destinasi-destinasi itu,” tutur Jhe, yang juga Ketua Harian GenPI Nasional.

Namun, Jhe berharap pemerintah daerah mau memberikan komitmennya. Mulai dari pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota. “Kita hanya berharap pemerintah daerah mau serius memberikan komitmen bagi GenPI. Kita tidak menuntut banyak. Karena apa yang kita lakukan adalah sebuah kebanggan,” paparnya.

Sementara Juragan Pasar Karetan Kendal, Mei Kristianti, mengatakan pentingnya sebuah promosi. Selain itu, sebuah pasar sebagai destinasi digital harus sustainable.

“Bagaimana caranya agar pasar digital bisa sustainable? Caranya adalah setiap minggu selalu berganti tema agar orang tidak bosan. Selain itu promosi penting sekali. Dan kita melakukannya dengan media sosial,” paparnya.

Dijelaskan Mei, Pasar Karetan merekrut masyarakat sekitar untuk berjualan. “Inilah keuntungan yang masyarakat dapatkan dari pasar yang kita bikin. Masyarakat yang berjualan di sini, tidak berjualan di tempat lain. Tapi, dari sini saja mereka bisa hidup,” tuturnya.

Dijelaskan Mei, pemberdayaan yang dilakukan terhadap masyarakat menjadi kekuatan Pasar Karetan. “Dengan pengelolaan yang baik ini, Pasar Karetan mampu membuat transaksi yang besar tiap pekannya. Selain itu, pengunjung juga selalu ramai,” katanya.

Sedangkan Wakil Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti, menegaskan dukungan Pemda Semarang terhadap pariwisata. “Kita merangkul GenPI sebagai bentuk kepedulian dan keseriusan kita terhadap pariwisata. Selain itu kita juga merangkul GenPI untuk membangun destinasi digital baru, yaitu Pasar Semarangan,” katanya.

Pasar Semarangan berada di Tinjomoyo. Pasar ini baru dilaunching pekan lalu, Sabtu (17/3). Saat launching, Pasar Semarangan langsung diserbu 2.000 pengunjung.

“Pasar Semarangan itu benar-benar digital. Transaksi yang dilakukan cashless. Kita menggandeng BNI untuk pembayaran. Selain itu, kita juga peduli terhadap difabel. Makanya kita memiliki akses untuk kaum difabel,” tuturnya.

Sementara Staf Ahli Menteri Pariwisata Bidang Komunikasi, Don Kardono, mengatakan ada syarat pemerintah daerah untuk membangun destinasi digital.

“Pemerintah daerah harus menyediakan lokasi. Tentu saja lokasi itu bisa digunakan minimal setahun. Dan yang penting pemerintah daerah juga menyediakan utilitas dasar. Seperti listrik, Wifi dan lainnya. Karena destinasi digital, keberadaan Wifi sangat penting. Karena ini adalah destinasi kekinian. Untuk kids zaman now,” papar Don.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menegaskan dukungannya terhadap GenPI yang sukses mendirikan destinasi digital.

“Makanya kita targetkan untuk membangun 100 destinasi digital. Seperti apa caranya? GenPI sudah memberikan contoh. Mereka memiliki banyak destinasi digital di daerah. Dan semuanya berjalan dengan baik,” ujar Manpar.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here