www.INDONESIATRAVEL.NEWS, JAKARTA – Konsep Manajemen Talenta segera dirilis. Tujuannya memperbaiki pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM). Metodenya pengelompokan kompetensi diberbagai bidang. Sasarannya generasi milenial potensial. Memuluskan program, bujet besar disiapkan hingga melibatkan institusi kompeten.

“Manajemen Talenta sangat penting. Saat ini menjadi kebutuhan mendesak. Sebab, Manajemen Talenta ini untuk memperbaiki sistem pengelolaan SDM. Tujuannya membentuk role model dalam talent,” kata Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, kemarin.

Dikuatkannya Konsep Manajemen Talenta sebagai respon atas potensi besar yang dimiliki Indonesia. Khususnya, generasi milenialnya yang sangat potensial. Digulirkannya konsep ini juga dikuatkan cerita sukses sprinter muda Lalu Muhammad Zohri asal Nusa Tenggara Barat (NTB). Zohri sukses raih emas nomor lari 100 meter putra di Kejuaraan Dunia Atletik Junior U-20 di Tampere, Finlandia, Rabu (12/7).

Zohri membukukan catatan waktu terbaik 10,18 detik. Catatan ini sekaligus memecahkan rekor nasional 10,25 detik atas namanya sendiri. Menjadi juara dunia, Zohri sukses mengungguli dua sprinter Amerika Serikat Anthony Schwartz dan Eric Harrison. Moeldoko pun menambahkan, Konsep Manajemen Talenta akan difokuskan bagi potensi dan talenta muda berbakat.

“Prioritas dari Manajemen Talenta ini adalah bagi anak muda potensial di semua bidang. Indonesia ini banyak memiliki stok anak muda potensial dan berprestasi sperti Zohri. Potensi-potensi berbakat harus dikembangkan. Secara teknis, konsep ini sangat berhasil diterapkan di TNI dan Polri dalam mengelola SDM yang dimilikinya,” lanjut Moeldoko.

Menegaskan komitmennya, pemerintah sudah menyiapkan anggaran besar untuk menopang kreativitas talenta muda potensial. Anggaran yang disiapkan untuk risetnya mencapai Rp25 Triliun. Dana besar ini diharapkan melahirkan berbagai karya terbaik untuk masa depan Indonesia. Moeldoko menerangkan, Indonesia membutuhkan bank resource yang valid untuk memastikan SDM kompeten di bidangnya.

“Sumber data ini akan mudahkan kita untuk mengetahui sebaran SDM berkualitas tiap bidang. Sebab, sejak awal mereka sudah dipetakan potensinya. Contoh gambaran pemetaannya itu seperti pemenang olimpiade, matematika, atau sains. Lalu, mereka dibina secara terintegrasi oleh human resources,” kata Moeldoko lagi.

Menopang Konsep Manajemen Talenta, institusi terkemuka dan kapabel pun dilibatkan. Yang ditunjuk adalah Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI). Memperkuat konsep ini, pertemuan dengan HIMPSI bahkan sudah dilakukan pada Kamis (2/8). Lokasinya berada di Ruang Kepala Staf Presiden, Bina Graha, Jakarta.

“Kami mengundang HIMPSI untuk ikut memikirkan konsep terbaik dari Manajemen Talenta. Hal ini terutama setelah sprinter Zohri mendapatkan perhatian pemerintah,” tegasnya lagi.

Secara profile, HIMPSI merupakan organisasi profesi Psikologi di Indonesia. Mereka bergerak sebagai wadah para profesional psikologi dari berbagai strata akademisi. Bertemu dengan Kepala Staf Presiden, HIMPSI menyertakan seluruh pakar pasikologi dari berbagai daerah. Ketum Pengurus Pusat HIMPSI Seger Handoyo menuturkan, Manajemen Talenta harus dibangun integratif dan berorientasi.

“Menurut kami, Manajemen Talenta disesuaikan dengan kepentingan nasional. Misalnya, terkait dengan kemandirian bangsa. Kemandirian dalam bidang apa saja, termasuk kualifikasinya bagaimana. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, akan diketahui talenta yang dibutuhkan seperti apa,” tutur Seger.

Seger kembali mengatakan, Manajemen Talenta sudah diadopsi dibeberapa lembaga. Selain TNI dan Polri, konsep ini digunakan dalam pengebangan proyek pesawat terbang Mantan Presiden BJ Habibie. Lalu, assessment SKK Migas juga mempergunakan fasilitas tersebut. Beberapa lembaga bahkan sempat mengadopsi Konsep Manajemen Talenta yang dimiliki Qatar.

“Manajemen Talenta tentu bagus jika diterapkan secara luas. Sebab, segala sesuatunya menjadi lebih terencana dan terarah,” pungkasnya. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here