SURABAYA-Video viral Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan yang memberikan amplop kepada Kiai Zubair Muntasir, pengasuh pondok pesantren Nurul Cholil, Demangan, Bangkalan, Madura mendapat tanggapan beragam. Salah satunya dari Ketua MPW Pemuda Pancasila Jatim La Nyalla Mahmud Mattalitti.

Menjawab pertanyaan awak media di Surabaya, La Nyalla menganggap apa yang dilakukan oleh Menko Luhut tersebut adalah hal yang lumrah dan wajar. “Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah. Itu suatu yang lumrah. Malah aneh kalau kita sowan ke kiai tapi nggak ngasih bisyaroh,” ungkap La Nyalla, Rabu (3/4/2019).

Dikatakan La Nyalla, masyarakat sebenarnya sudah memahami tentang tradisi pemberian amplop atau hadiah kepada Kiai. Tradisi tersebut juga bukan hal baru. “Asal mula dari tradisi ini adalah dalam niatan mencari berkah dari Kiai. Saya pribadi juga melakukan tradisi tersebut. Bahkan tidak jarang pengusaha atau pejabat memberikan hadiah umroh atau haji kepada para Kiai. Itu sangat wajar,” urainya.

Diungkapkan La Nyalla, saat KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menjabat Presiden juga memberikan bisyaroh kepada para Kiai. Dan hal tersebut tidak menjadi masalah. “Apalagi kita semua tahu, pesantren itu entitas civil society mandiri, yang tidak jarang pembiayaannya dari kantong pengasuh. Nah, kita selain berniat mencari barokah dari ulama, juga diniatkan untuk membantu proses belajar mengajar di pesantren,” tambah calon anggota DPD RI dari Dapil Jatim ini.

Jadi, lanjut La Nyalla, apa yang dilakukan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan kepada Kiai Zubair beberapa waktu lalu tidak lebih sebagai bentuk penghormatan kepada kiai dan menjalankan tradisi di masyarakat. “Apalagi beliau (Kiai Zubair, red) biasa menerima kunjungan siapa pun. Termasuk kunjungan pejabat negara, politisi sampai rakyat jelata. Jadi kunjungan Pak Luhut ke sana, tak usah digoreng untuk konsumsi politik,” tandasnya. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here