SOLO – Simulasi yang satu ini benar-benar beda. Ada warna baru. Pengetahuan baru. Keseruan baru. Dan semua experience ini, hanya bisa ditemui di Bimtek Dashboard Project Management Transformer Solo, Kamis (2/5).

Semua jeroan Dasboard Project Management Kemenpar ditampilkan. Tools ‘perang’ berbasis teknologi digital itu diperlihatkan ke peserta Bimtek. Bahkan PIC PIC Danau Toba (Sumut), Bangka Belitung (Babel), Tanjung Lesung (Banten), Kepulauan Seribu dan Kota Tua (DKI Jakarta), Candi Borobudur (Jateng), Bromo-Tengger-Semeru (Jatim), Mandalika Lombok (NTB), Labuan Bajo (NTT), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), dan Morotai (Maluku Utara), ikut turun langsung membedahnya satu-satu.

Semua layar yang memantau aktivitas utama di Kementerian Pariwisata itu terlihat jelas. Pergerakan angka-angkanya terpantau.

Perkembangan bisa dilihat real update dari tools ini. Sangat keren,” ungkap Mohamad Bachrum Artadi, wakil ketua tim percepatan pembangunan 10 DPP bidang project Management, Kamis (2/5).

Angka turun, naik, stagnan, langsung tampil di layar. Semua hasil kerja langsung terkoneksi dan terhitung dengan sangat tepat.

Semua angka tadi muncul dengan indikator yang jelas. Semua didasarkan pada TTCI Tour and Travel Competitiveness Index di World Economic Forum (WEF). Standarnya global. Dari mulai pengembangan kawasan, land clearing, ground breaking, pembangunan fisik, selesai berapa persen, laporan kemajuannya, semua bisa langsung terpantau di layar.

“Pertama, kita harus selalu menggunakan standar global, ukuran-ukuran yang dipakai dunia internasional. Kita harus bisa mengukur, dan menghitung posisi kita berada di mana? Kalau nggak bisa mengukur, Kita enggak akan bisa mengatur,” tambah Mohamad Bachrum Artadi.

Data-data itu terus bergerak. Terutama capaian laporan kemajuannya. “Sekarang kami sedang membangun fitur-fitur baru bersama Telkom. Yang lebih cepat. Simpel. Dan bisa lebih menganalisa pergerakan kemajuan,” kata dia.

Menpar Arief Yahya memang selalu berpatokan, hasil yang luar biasa caranya pasti tidak biasa. Hasil yang luar biasa hanya bisa didapatkan dengan cara yang tidak biasa. “Caranya adalah go digital! Karena semakin digital semakin personal, semakin digital, semakin global, dan semakin digital semakin profesional,” kata Menpar Arief Yahya.

“Semua lini, dari marketing (pemasaran), pengembangan destinasi dan industri, sampai kelembagaan dan SDM, semua berbasis pada digital. Simulasi Dashboard Project Management Kemenpar yang dibuat tim Pengembangan Infrastruktur dan Ekosistem Pariwisata juga menggunakan teknologi digital. Inilah bagian dari winning for the future customers!” ujarnya. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here