NIAS – Sektor pariwisata bahari Indonesia terbukti makin moncer saja. Hal ini terlihat dari datangnya 13 yacht dari berbagai negara yang mengikuti Nias Yacht Rally di Nias Sumatera Utara (Sumut).

Menurut Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani, kegiatan ini berlangsung di Nias Selatan dan merupakan event pertama dari rangkaian event Sail Nias. Para yachter ini datang pada 12 Mei hingga 16 Mei 2019. Dimana puluhan yach dari berbagai negara tersebut akan dibawa mengeksplorasi keunggulan wisata Nias.

“Ada 10 negara yang ikut dalam kegiatan ini. Mereka berasal dari Alaska, Australia, USA, Canada, Chile,UK, Perancis, Finlandia , Malaysia dan Jepang, dengan 13 Yacht. Dan kita lakukan penyambutan untuk menunjukkan keramahan khas Indonesia. Dengan itu diharapkan mereka akan tergoda untuk kembali serta mempromosikan pariwisata Nias,” ujar Rizki, Selasa (14/5).

Menjadi media promosi, kegiatan ini diinisiasi oleh Dinasbudpar Kabupaten Nias Selatan dan di dukung oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Berbagai kegiatan menarik disuguhkan. Semua diset maksimal untuk memanjakan para yachter yang datang. Para yachter ini disambut dengan berbagai atraksi budaya yang memukau. Mereka pun akan diajak untuk merasakan kekayaan kuliner khas Nias. Selain itu tour memikat juga tak luput dipersembahkan. “Para yachter ini kita ajak mengeksplorasi eksotisnya berbagai peninggalan sejarah dan budaya Nias. Dan tak lupa wisata bahari yang meruoakan kekuatan pariwisata Nias,” imbuh Rizki.

Di sisi lain, Kepala Disbudpar Kabupaten Nias Anggreani Dachi ikut angkat bicara. Menurutnya event ini bertujuan sebagai awareness Nias selatan yang merupakan destinasi World Heritage Vilage dan salah satu dikunjungi adalah Kampung Budaya Bowu Mataluwo. Selain itu sekaligus menunjukkan jika Nias Selatan merupakan salah satu destinasi surfing terbaik di Indonesia.

“Para yachter memberikan kesan yang sangat tinggi terhadap keramahan alam dan budaya Nias Selatan. Ini menjadi modal kuat promosi pariwisata Nias. Karena yang memperomosikan nantinya para yachter ini dengan cerita iyang mereka bawa,” papar Anggreani.

Terpisah Asdep Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar Dessy Ruhati mengatakan, event ini sangat strategis. Karena akan menjadi branding wisata layar yang prestisius bagi Indonesia. Selain itu yachter ini akan menjadi stimulus bagi setiap daerah yang dilintasi. Karena daerah akan berlomba mengembangkan intrafruktur, sarana dan prasarana bagi pariwisata bahari Indonesia.

“Rally ini sifatnya memotivasi daerah untuk berpromosi dan mengembang infrastruktur. Para pelayar ini masuk ke Indonesia dari Langkawi dan Puket melalui Sabang dan disana disambut dengan acara Sabang Marine Festival 2019. Nah
Tahun depan akan dibuat jalur rally layar yg melalui pantai barat Sumatera yang merupakan kelanjutan dari Sail Nias 2019. Sehingga perkembangan wisata bahari di Sumatera makin berkibar,” ujarnya.

Selain itu rally ini juga memiliki sharing economi yang besar bagi daerah. Karena para yachter atau pelayar itu akan mengeluakan spending besar. Baik untuk bahan bakar kapal, perbaikan kapal, makan dan minum hingga merchandise untuk dibawa ke negara asal.

“Spending mereka besar. Mereka makan dan minum itu sendiri, tanpa kita sediakan. Belum untuk solar dan lainnya,” ungkapnya.

Kemenpar telah menetapkan lini bahari merupakan jalur cepat untuk mengoptimalkan pintu masuk wisman. Trennya pun selalu terkatrol positif. Wisata bahari diharapkan akan memberikan kontribusi sebanyak 4 juta wisman dari target 20 juta kunjungan wisman pada 2019.

Hal tersebut juga diamini Mentri Pariwisata Arief Yahya. Menpar pengatakan saat ini regulasi serta infrastruktur terus diperbaikan sehingga semakin memudahkan para yachter untuk menikmati wisata bahari Indonesia.

“Beberapa infrastruktur yang belum memadai terus dikebut penyempurnaannya. Penyempurnaan regulasi juga sudah digulirkan. Termasuk juga bagi yacht, seperti kemudahan pengurusan izin entry-exit serta pemberian bebas visa kunjungan. Kami optimis kedigjayaan jalur maritim kita akan memasuki era keemasan” tutup. Menteri asal Banyuwangi tersebut.(*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here