BATAM – Penyelenggaraan Wonderfood Ramadan Batam 2019 semakin kompetitif. Event dibanjiri oleh pengunjung. Selain domestik, wisatawan Singapura dan Malaysia ikut bergabung di sana. Progres dari transaksi berjalannya sudah mencapai lebih dari Rp100 Juta.

Wonderfood Ramadan Batam 2019 sudah sepekan digelar. Memiliki aktivasi tata waktu 11-24 Mei 2019, lokasinya di Dataran Madani, Jalan Raja Haji Fisabilillah, Batam Centre, Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Sejak awal Wonderfood menampilkan 60 tenant dengan 70% diisi produk makanan dan minuman. Ada juga fashion, asesoris, dan stand umum lainnya.

“Respon publik semakin positif. Jumlah pengunjung Wonderfood sangat banyak. Jumlahnya ribuan dan ini terlihat dari banyaknya antrian di stand-stand pedagang. Yang jelas penyelenggaraan event tahun ini sangat luar biasa,” ungkap Kadisbudpar Kota Batam Ardiwinata, Jumat (17/5) malam.

Mengusung konsep ‘Jom Balek Kampong’, pengunjung diajak bernostalgia dengan kuliner khas. Usai direlease Sabtu (11/5), beberapa kuliner khas mendapatkan apresiasi lebih. Kuliner itu diantaranya Donat Batam. Varian yang ditawarkan Kacang, Almond, Meises, Keju, dan lainnya. Ada juga Kebab khas Batam yang diminati. Daftarnya semakin panjang dengan Kue Jungkong, Lemang, dan Lakse.

Lebih spesifik, Kue Jungkong memiliki memiliki 3 lapisan dengan warna khas. Ada Lapisan Pandan dengan warna hijau, lalu Lapisan Putih dan Saus Gula Merah. Untuk Lemang cenderung ke Melayu. Bahan baku utamanya, beras pulut, garam, dan santan. Adonan ini lalu dimasukan dalam bambu yang diberi daun pisang. Adapun Lakse, varian pilihannya kuah dan goreng.

“Wonderfood memang menawarkan beragam kuliner khas. Sejak awal kami berharap, event ini mampu menarik pengunjung dalam jumlah besar. Dengan begitu, ada manfaat ekonomi menjanjikan yang bisa dinikmati oleh tenant,” terang Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani.

Mampu menarik ribuan pengunjung, Wonderfood ternyata diminati oleh wisman. Slot terbesar berasal dari Singapura, lalu diikuti Malaysia. Selama ini, kedua negara menjadi pilar utama pariwisata Batam. Sepanjang 2018, arus wisatawan Singapura mencapai 1,03 Juta orang. Prosentasenya sekitar 57,2% dari total kunjungan wisatawan Negeri Singa ke Indonesia. Angka riilnya mencapai 1,8 Juta.

Adapun pergerakan wisatawan Malaysia mencapai 229.140 orang. Slot tersebut memiliki porsi 9,2% dari skala nasional. Arus masuk wisatawan Negeri Jiran mencapai 2,5 Juta orang pada 2018. Angka ini naik 17,9% dari tahun sebelumnya. Berkunjung ke Wonderfood, wisatawan Singapura dan Malaysia datang sendiri hingga berkelompok.

“Kami optimistis, keberadaan Wonderfood bisa memengaruhi pergerakan wisman di Batam. Event ini menampilkan beragam keunikan, khususnya dari kulinernya. Di situ juga ada warna budaya yang kuat. Dengan kombinasi tersebut, potensi transaksi yang dihasilkannya pasti kompetitif,” jelas Asdep Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar Dessy Ruhati.

Mengacu kalkulasi berjalan Disbudpar Kota Batam, transaksi sudah melewati angka Rp100 Juta. Angka pasti aktivitas bisnisnya baru diketahui setelah event berakhir pada Jumat (24/5). Memakai progres itu, beragam skenario akan diterapkan tahun depan. Wonderfood 2020 akan digelar sejak awal Ramadan atau dengan durasi sebulan penuh. Tenant yang disertakan lebih selektif, seperti dari home industri.

“Wonderfood harus memberikan impact ekonomi positif. Di situ harus ada nilai bisnis yang bagus dan menguntungkan. Apalagi, marketnya sudah jelas tahun ini. Ada warga Singapura dan Malaysia di situ. Perbaikan kemasan dan pemilihan lokasi event harus menjadi pertimbangan utama,” tutup Menteri Pariwisata Arief Yahya. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here