www.INDONESIATRAVEL.NEWS– Nama besar Jember Fashion Carnaval (JFC) tidak perlu diragukan lagi. Tahun ini, JFC akan dilaksanakan 7-12 Agustus, JFC juga telah masuk tiga besar karnaval dunia. JFC selalu bisa mengangkat kemegahan budaya nusantara dalam setiap perhelatannya.

Salah satunya melalui Wonderful Archipelago Carnival Indonesia (WACI). Sebuah karnaval yang mengangkat keunikan serta kemegahan budaya nusantara. Karnaval ini akan digelar pada Kamis (12/8).

“WACI merupakan program yang diinisiasi Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, dan merupakan satu rangkaian dari JFC. Program ini pertama kali digelar pada tahun 2014 dan merupakan representasi dari kekayaan budaya Indonesia,” kata Menteri Pariwisata Arief Yahya, Jumat (3/8).

Seperti pada tahun-tahun sebelumnya karnaval ini akan diikuti oleh berbagai provinsi di Indonesia. Mereka akan memamerkan beragam busana yang menonjolkan keunikan daerahnya.

Menurut Development Program JFC David K Susilo, saat ini telah ada 5 provinsi yang telah menyatakan kesiapannya untuk tampil di WACI.

“Yang sudah ok itu Provinsi DKI Jakarta, Sulawesi Utara, Bali, NTB, Jawa Timur. Kami sedang menunggu konfirmasi dari Jawa Tengah. Semoga bisa ikut juga,” ungkap David.

Keberadaan WACI, lanjut David, diharapkan mampu menyatukan budaya nusantara dalam satu forum karnaval. Dimana karnaval ini berbasis kearifan lokal di masing masing provinsi.

“Nah, JFC sudah memiliki nama besar sebagai event karnaval modern di dunia, bahkan karnaval terbaik nomor 3 di dunia. Momen ini membuat kami di WACI bersama JFC ingin mengangkat Indonesia secara keseluruhan,” kata David yang juga merupakan Sekjen Asosiasi Karnaval Indonesia (Akari).

Untuk itu standar tinggi dibebankan bagi para peserta yang ingin tampil di WACI. Para peserta harus memenuhi sejumlah indikator yang telah disyaratkan oleh JFC. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kreativitas dari masing-masing daerah. Sehingga juga menjadi media promosi budaya dari masing-masing daerah.

“Jadi ada standarisasi yang harus dipenuhi oleh seluruh peserta, tetapi tidak sama dengan JFC, sehingga akan terlihat kebudayaan masing- masing provinsi. Goalnya mempromosikan budaya daerah itu sendiri sehingga mampu mendongkak kunjungan wisatawan mancanegara,” terang David.

Terpisah Ketua Calendar of Event (CoE) Kementerian Pariwisata Esthy Reeko Astuty mengatakan, WACI semakin mempertegas cultural velue dari JFC. Dimana cultural velue ini menjadi magnet tersendiri yang mendatang wisatawan.

“Dari sisi cultural value, WACI semakin mempertegas keberadaan dari JFC itu sendiri. Hal ini terbukti dengan diraihnya sederet penghargaan internasional berupa best national costume dengan inspirasi dari berbagai daerah di Tanah Air. Selain itu keunikan serta keberagaman budaya nusantara menjadi nilai lebih yang dapat mendatangkan wisatawan,” ujar Esthy.

Tak lupa Esthy pun mengajak masyarakat untuk dapat menghadiri JFC 2018. Karena JFC 2018 menjanjikan event yang lebih semarak dari tahun-tahun sebelumnya.

Rangkaian JFC 2018 sangat panjang. Mengangkat tema Asialight, opening JFC 2018 akan digelar Sabtu (7/8). Sehari berikutnya akan digelar Pets Carnival, lalu disusul JFC Press Conference pada Sabtu (11/8).

Ada juga Kids Carnival pada Selasa (10/8), disusul JFC Rhythm Artwear Carnival, hingga Wonderful Archipelago Carnival Indonesia pada Kamis (12/8). Pada 9-12 Agustus pun bergulir JFC International Exhibition.

“Pokoknya menyesal kalau sampai terlewatkan. Ini event kelas dunia. Event fashion terbaik yang Indonesia miliki. Jangan lupa dan catat tanggalnya. Sampai bertemu di JFC 2018,” pungkas Esthy yang juga Staf Ahli Bidang Multikultural Kemenpar itu.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here