www.INDONESIATRAVEL.NEWS–Lomba balap sepeda internasional, Tour de Bintan (TdB) 2018, benar-benar membawa berkah. Terutama bagi masyarakat juga pelaku ekonomi lainnya. TdB 2018 digelar selama tiga hari. Yaitu 23 hingga 25 Maret.

Hotel-hotel penuh. Rumah makan nyaris ludes. Masyarakat pun merasakan langsung dampak perekonomiannya. Bayangkan, 1.200 pebalap dari 42 negara datang ke kawasan yang berseberangan dengan Singapura itu.

Jumlah itu belum termasuk, tenaga medis, mekanik dan tenaga logistik yang biasa dibawa peserta lomba balap sepeda. Even sport tourism ini juga dihadiri 48 media, termasuk media internasional.

“Jika ditotal dengan crew dan keluarga pebalap untuk Tour de Bintan tahun ini, ada 7.000 jiwa di Kabupaten Bintan saat ini. Kita asumsikan saja, apabila satu peserta membelanjakan uang Rp3 juta. Saya perkirakan jumlah uang yang beredar di Bintan mencapai 7 miliar,” ujar Bupati Bintan Apri Sujadi, Minggu (25/3).

Ucapan yang sangat masuk akal. Sebab, hampir 90 persen peserta berasal dari luar negeri. Dan mereka umumnya tidak datang sendiri. Hal itu tentunya berdampak langsung bagi pemerintah daerah Bintan.

“Sektor terbesar Pendapatan Bintan 60 persen dari sektor pariwisata. Data dari BPS tahun 2017, jumlah kunjungan ke bintan mencapai 700 ribu jiwa. 350 ribu wisman 350 ribu dari wisnus. hal itu melebihi jumlah penduduk di Kabupaten Bintan yang mencapai 115 ribu jiwa,” tambah Apri Sujadi.

Gelaran Tour de Bintan, lanjut Apri, menghasilkan efek domino yang sangat menguntungkan. Apalagi, event ini sudah diakui Unite Cycliste Internationale (UCI), federasi balap sepeda dunia. Yaitu menjadikannya sebagai kualifikasi balap sepeda bergengsi Gran Fondo untuk World Series di Italia, Agustus mendatang.

“Impactnya terlihat. Pertumbuhan ekonomi di Bintan Jumlahnya ditahun 2016 mencapai 5,17 persen. Naik menjadi 6,17 persen ditahun 2017,” katanya.

Ketua Pelaksana Top 100 Wonderful Indonesia Calender of Event Esthy Reko Astuti mengatakan, Pihaknya berharap Tour de Bintan menjadi bagian dari pendongkrak kedatangan wisman ke Bintan khususnya, dan Kepri pada umumnya.

Lebih lanjut, Esthy menyebut Bintan harus bisa memanfaatkan momen TdB 2018 ini. Pasalnya, selain peserta TdB dari 42 negara, berbagai media nasional dan luar negeri turut datang meliput.

“Kedatangan mereka ini harus dimanfaatkan untuk mempromosikan potensi pariwisata yang ada di sini. Karena impact terbesar dari event TdB ini adalah media impact. Pastikan semua yang membaca berita TdB juga mengetahui keindahan wisata yang ada di sini,” kata Esthy yang juga Staff Ahli Bidang Multikultural Kemenpar.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan dampak ekonomi yang ada di Bintan. Menurutnya even sport tourism bagitu efektif dalam mempromosikan pariwisata berbagai daerah di Indonesia.

“Sport tourism efektif karena nilai media value atau media branding-nya tinggi. Media value yang didapat minimal bisa dua kali lipat dari direct impact turis yang datang, karena dipromosikan oleh media nasional dan internasional sebelum, sesaat, dan sesudah acara,” kata Arief Yahya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here