www.INDONESIATRAVEL.NEWS– Menteri Pariwisata Arief Yahya terus mendorong keberadaan Low Cost Carrier Terminal (LCCT) di Indonesia. Terminal 2 di Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Tangerang, digadang-gadang sebagai tempat mendaratnya maskapai berbiaya murah (LCC). Keberadaan LCCT diyakini dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang menargetkan 20 juta pada 2019.

“Kita diminta oleh Pak Presiden (Joko Widodo) dalam waktu sebulan ini harus memiliki LCCT. Saya sudah bertemu pak Awaluddin (Dirut Angkasa Pura II), kami sudah sepakat LCCT paling mungkin di Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta,” ujar Menpar Arief Yahya di Jakarta, Jum’at (20/7).

Menpar Arief menjelaskan, target 20 juta wisman tahun 2019 hampir pasti tidak akan tercapai, jika menggunakan cara yang biasa. “Hasil yang luar biasa hanya bisa ditempuh dengan cara yang tidak biasa! LCCT ini adalah salah satunya,” ucap Menpar Arief.

Dia menjelaskan, pertumbuhan penumpang internasional setiap tahunnya rata-rata 13 persen per tahun. Dari angka tersebut, pertumbuhan penumpang yang menggunakan layanan Full Service Carriers (FSC) sekitar 7 persen. Sedangkan Low Cost Carriers tumbuh 55 persen per tahun. Namun butuh waktu untuk mereaslisakan LCCT di Indonesia.

“Di Jepang itu tumbuh 55 persen saat sudah punya LCCT. Target saya Indonesia bisa mencapai 50 persen. Saat ini baru tumbuh 20 sebelum memiliki LCCT. Butuh waktu untuk renovasi. Diperkirakan akhir tahun sudah siap terealisasi,” katanya.

Dengan adanya terminal LCC, maka airlines bisa memotong biaya operasional hingga 50 persen. Namun akan memiliki trafik yang meningkat dua kali lipat. Seperti diketahui passenger service charge (PSC) Terminal 2 domestik Seokarno Hatta Rp 85.000 dan Terminal 2 internasional Seokarno Hatta Rp 150.000.

“Sebanyak 45 maskpai LCC pontensial, belum terbang ke Indonesia. Contohnya Indigo (India) Vietjet (Vietnam) tidak mau karena Airport chargenya mahal. Hingga saat ini AirAsia sudah komitmen. Dimanapun ada LCCT AirAsia siap terbang” ujarnya.

Ditempat terpisah, Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin membenarkan pertemuannya dengan Menpar Arief Yahya. Awaluddin mengemukakan anggaran revitalisasi, yang antara lain berorientasi menjadi LCCT itu, dengan alokasi Rp 1,9 miliar untuk Terminal 1.

“Sisanya Rp 1,8 miliar untuk Terminal 2. Jadi total Rp 3,7 triliun. Multiyears ya. Dikerjakan mulai tahun ini,” katanya.

Selain itu, Awaluddin menuturkan sejalan dengan instruksi Menteri BUMN Rini Soemarno. Yaitu agar PT Angkasa Pura II berpartisipasi lebih aktif dalam program pemerintah meningkatkan arus wisman. Salah satu jalan mengerek jumlah wisman itu adalah melalui Low Cost Carrier Terminal (LCTT).

“Sebenarnya PT Angkasa Pura II sudah memiliki LCCT yakni Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta. Ke depannya, kami programkan Terminal 1 menjadi full LCCT penerbangan domestik. Sedangkan Terminal 2 full LCCT untuk penerbangan domestik dan internasional,” jelasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here