www.INDONESIATRAVEL.NEWS, TABANAN – Tabanan sudah siap meramaikan 2019. Sebagai pembuka, Dinas Pariwisata Kabupaten Tabanan akan menggelar Festival Harmoni 2019. Festival ini akan digelar Lapangan Alit Saputra, Dangin Carik, Tabanan, 19-20 Januari 2019.

“Festival ini untuk mengawali atraksi awal tahun 2019. Dan saat ini kami sedang dalam tahap persiapan dan koordinasi dengan menggelar rapat-rapat bersama instansi terkait,” ujar Kadispar Tabanan I Made Yasa, Selasa (8/1).

Festival ini dijamin tidak akan monoton. Seni budaya yang ditampilkan akan beragam. Bukan saja seni budaya Bali tetapi semua seni budaya dari berbagai umat beragama yang ada di Tabanan.

“Berbagai seni dan budaya khas Bali, Tionghoa, Islam, Kristen dan sebagainya dikemas dengan apik. Kemudian ditampilkan, disamping kami memperkenalkan Daya Tarik Wisata (DTW) dan Desa Wisata yang ada di Tabanan,” tegasnya.

Menurutnya, Festival Harmoni ini digelar lantaran sejak dulu Tabanan merupakan daerah yang majemuk dan terdiri dari berbagai umat beragama, suku dan ras. Meski begitu beragam, tetapi masyarakat Tabanan mampu hidup berdampingan dengan rukun dan harmonis. Sehingga festival ini diharapkan dapat sekaligus mempromosikan Tabanan tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di luar negeri.

Demi membuat festival ini meriah. Pihaknya pun tak ragu menggelontorkan anggaran besar. Nilainya pun mencapai Rp. 500 juta. Hal ini jelas menggambarkan betapa seriusnya Dispar Tabanan untuk menyuguhkan atraksi yang berkelas.

“Dan kami targetkan jumlah pengunjung dalam festival nanti mencapai 5.000 pengunjung sehingga dapat membantu promosi, mungkin ada dari luar Bali bisa sekaligus menginap di Tabanan,” sambungnya.

Bukan itu saja. Demi memanjakan wisatawan, festival ini juga menggelar berbagai stand pendukung lainnya. Dari mulai stand kuliner khas Tabanan, kerajinan tangan serta juga pameran produk Bumdes yang ada di Tabanan.

“Kami siapkan pula sekitar 20 stand untuk Bumdes, Bumda, pertanian dan budaya. Nantinya akan kami evaluasi, jika feedbacknya positif tentu festival ini akan kami gelar rutin,” pungkas Yasa.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani menilai jika Festival Harmoni 2019 menjadi pembuktian akan kuatnya seni budaya yang ada di Bali. Kekuatan ini merupakan keunggulan pariwisata Bali.

“Keunggulan pariwisata Bali itu adalah pesona alam yang berbalut kuatnya seni budaya. Ini yang menjadikan Bali begitu berbeda di mata wisatawan. Apalagi Festival Harmoni nantinya juga menampilkan budaya lain yang ada di Bali. Tentunya ini makin memberikan warna yang positif,” ungkap Rizki.

Hal serupa juga disampaikan Menteri Pariwisata Arief Yahya. Baginya kekuatan budaya merupakan nilai plus pariwisata Indonesia. Keberadaannya selalu menjadi incaran wisatawan mancanegara. Hadirnya Festival Harmoni 2019 menjadi bukti beragamnya kekuatan seni budaya yang ada di Indonesia, khususnya Bali.

“Pariwisata kita basisnya budaya. Budaya bukan hanya maksudnya tari menari atau pertunjukan saja. Tapi juga tata nilai dasar yang menjadi falsafah hidup Indonesia. Tata nilai itu yang menjadi inti. Makanya budaya itu semakin dilestarikan semakin mensejahterakan. Kekayaan budaya kita lah yang selalu menjadi buruan wisatawan mancanegara. Silahkan buktikan sendiri di Festival Harmoni 2019,” ujar Menpar Arief. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here