SAWAHLUNTO – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mendukung kegiatan Sawahlunto Internasional Songket Carnaval 2020 yang diselenggarakan 28-30 November 2020. Mengambil tema Beauty of Culture in Harmony, event ini diharapkan kembali menggeliatkan pariwisata dan ekonomi kreatif secara bersama-sama. “Oleh karena itu, pemerintah pusat maupun daerah selalu ingin bersama-sama memberikan yang terbaik. Stakeholder terkait seperti

. Koordinator Pemasaran Regional 1 Area 1 Kemenparekraf/Baparekraf, Taufik Nurhidayat menuturkan, Kota Sawahlunto menghasilkan songket terbaik yang harus dipromosikan
akademisi, industri, media dan lainnya mari kita bahu-membahu angkat bersama-sama, kita bangun sektor pariwisata dan ekonomi kreatif ini,” tutur Taufik, Sabtu (28/11/2020).

Kemenparekraf/Baparekraf, Taufik melanjutkan, selalu ingin memberikan yang terbaik kepada masyarakat melalui berbagai macam program untuk mengangkat perekonomian dan sektor ekonomi kreatif. “Kami melakukan kegiatan yang mengundang industri pariwisata dan ekonomi kreatif untuk melakukan bisnis atau konsumen langsung. Dari konsumen kemudian yang lain. Kita juga melakukan kegiatan yang namanya big promo adalah program pariwisata yang memberikan insentif voucher kepada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, khususnya di sektor hotel, restoran dan rumah makan serta produk-produk UMKM dan industri kreatif,” papar Taufik.

Ia mengajak semua pihak ikut terlibat dalam program big promo yang dirancang oleh Kemenparekraf/Baparekraf. “Ada berbagai macam voucher yang ditawarkan,” tutur dia. Kemenparekraf/Baparekraf juga menggandeng online travel agent yang memiliki e-commerce. “Kami berharap teman-teman di online travel agent juga bisa membantu offline yang saat ini sudah sangat terpuruk, yang sudah sangat menderita.kini saat nya kita menjual produk lewat online,baik berupa paket wisata,atraksi maupun produk UMKM dan ekonomi kreatif.” paparnya.

“Jadi bagi bapak ibu yang memiliki produk songket, kami akan tawarkan kepada salah satu online travel agent. Kami juga memiliki e-commerce elektronik, jualan lewat online di kota lainnya. Dan nantinya kain songket bisa dikenal di seluruh dunia dengan menggunakan fasilitas handphone atau fasilitas laptop yang lain yang dimiliki,” tambah Taufik.

Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat, Djanuarisdi menambahkan, memiliki nilai tambah yang cukup tinggi tak hanya dari aspek ekonomi, tetapi juga budaya. “Value added adalah selisih harga sebuah produk atau jasa dari biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi sebuah barang atau jasa.Fitur dan/atau nilai ekonomi tambahan yang  ditambahkan oleh sebuah perusahaan terhadap sebuah barang dan jasa sebelum barang dan jasa tersebut dipasarkan ke konsumen,” terang dia.

Dari aspek budaya, songket Sawahlunto dilihat dari dua aspek yakni ketahanan budaya dan kontribusi budaya Indonesia di tengah peradaban dunia. “Penaksiran nilai (value) produk budaya tidak boleh terjebak pada hitung-hitung nilai ekonomis,” katanya.

Nilai songket, ia melanjutkan, terletak pada nilai budaya dan nilai historis. Hal itu diukur melalui nilai budaya dari pengakuan sosial accaptance, social acknowledgment negara, antar-negara dunia.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Sawahlunto, Nova Erizon menerangkan, kegiatan ini akan dirangkaikan dengan konferensi songket dan pameran songket selama tiga hari. “Pada acara ini peserta konferensi akan diikuti secara live streaming dan zoom meeting juga. Kita pun nanti akan ada beberapa akan tampil tarian,” tuturnya.

Pada kegiatan ini akan ditampilkan berbagai macam kerajinan UMKM Kota Sawahlunto.  Panitia juga membuka kesempatan kepada peserta dari daerah lain bisa mengikuti pameran ini secara virtual,” kata dia.(*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here