www.INDONESIATRAVEL.NEWS– Dalam rangka menyambut Ramadan dan Libur Lebaran 2018, Kementerian Pariwisata meluncurkan program Pesona Wisata Ramadan yang dipimpin langsung oleh Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, beserta Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata, I Gde Pitana, bertempat di Balairung Soesilo Soedarman, Kantor Kementerian Pariwisata, Jumat (18/05).

Dalam sambutannya, Menpar menyampaikan jika bulan Ramadan merupakan momentum yang tepat untuk mengajak para wisatawan menikmati paket-paket wisata Ramadan, sekaligus mengajak wisatawan untuk mulai merencanakan kunjungan destinasi. Salah satu destinasi yang bisa dinikmati adalah destinasi wisata minat khusus, yakni wisata religi guna menyambut libur lebaran bulan depan.

“Hadirnya bulan suci Ramadan ini menjadi momen yang sangat tepat untuk memperkenalkan wisatawan dengan berbagai atraksi khas Ramadan seperti wisata kuliner, seni tradisi, hingga event-event yang hanya digelar khusus selama bulan puasa. Selain itu, kami juga akan menawarkan beberapa paket wisata Ramadan ke beberapa destinasi di Indonesia”, kata Menpar Arief Yahya dalam sambutannya.

Ditawarkannya wisata minat khusus seperti wisata ziarah dan religi bagi wisatawan ini cukup beralasan. Menurut Menpar, Ramadan dan Lebaran tidak bisa dipisahkan dengan tradisi ziarah ke makam yang sampai saat ini masih terus dilestarikan. Makam yang ditawarkan untuk dikunjungi dalam paket ini merujuk pada makam-makam Islam kuno dari para tokoh yang memiliki peran penting dalam penyebaran agama Islam di Indonesia.

Dikemasnya Pesona Wisata Ramadan ini merupakan implementasi program Kementerian Pariwisata untuk mengangkat potensi daya tarik destinasi wisata religi Indonesia yang sangat beragam, sekaligus untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan baik wisatawan mancanegara (wisman) maupun wisatawan nusantara (wisnus) sehingga mampu memberi dampak positif bagi sektor kepariwisataan Indonesia.

Sebagai negara dengan keragaman budaya, tentunya Indonesia memiliki kekuatan strategis untuk mengembangkan daya tarik wisata budaya, khususnya wisata religi dan wisata ziarah.

“Pesona Wisata Ramadan ini merupakan bentuk diplomasi pariwisata yang kami coba tawarkan, bukan semata-mata ditujukan untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Indonesia, tapi ada pesan kunci berupa ajakan bagi wisatawan terkait esensi toleransi keragaman agama, filsafat, dan moral melalui nilai-nilai yang terkandung dalam wisata ziarah. Indonesia adalah lokasi yang tepat karena memiliki banyak sekali potensi destinasi wisata ziarah dan religi yang tersebar di seluruh provinsi,” tambah Menpar.

Atraksi wisata yang dipromosikan dalam Pesona Ramadan ini meliputi wisata ziarah, baik ziarah kubur ke makam, maupun kunjungan ke masjid. Aktifitas yang dilakukan selama wisata ziarah adalah mengunjungi makam-makam Islam kuno, seperti di kawasan pantai timur Sumatera, khususnya Aceh yang memiliki keunikan epitaph (batu nisan) dan epigraph (tulisan pada batu nisan) yang jarang ditemui di lokasi lain di Indonesia.

Selain di Aceh, lokasi makam para Sunan yang lebih dikenal dengan Wali Songo, seperti makam Sunan Gunung Jati (Cirebon), makam Sunan Giri dan Sunan Gresik (Gresik), makam Sunan Ampel (Surabaya), makam Sunan Drajat (Lamongan), makam Sunan Bonang (Tuban), makam Sunan Muria dan Sunan Kudus (Kudus) serta makam Sunan Kalijaga (Demak) juga menjadi destinasi favorit yang ditawarkan untuk dikunjungi dalam Pesona Wisata Ramadan 2018. Selain mengunjungi makam, wisatawan juga akan diajak untuk mengunjungi tempat ibadah, seperti masjid, yang biasanya lokasinya terletak berdekatan dengan makam-makam Islam kuno.

Potensi jumlah kunjungan wisatawan dari wisata religi ini cukup besar. Hal ini berdasarkan pada data 2014 yang tercatat ada 12,2 juta jumlah kunjungan wisatawan (peziarah), dimana 3.000 diantaranya merupakan wisman. Dari jumlah itu, terjadi perputaran uang di destinasi terkait sebesar Rp 3,6 triliun, dengan rata-rata jumlah pengeluaran uang wisman mencapai US$ 450.000. Jumlah kunjungan wisatawan, perputaran uang, dan pengeluaran wisman tersebut diprediksi mengalami kenaikan pada tahun 2018 ini.

Tidak hanya mempromosikan wisata ziarah dan religi, Kemenpar juga menawarkan wisata seni tradisi yang dikemas dalam sajian kuliner. Kuliner ini ternyata memiliki andil yang sangat strategis jika dikaitkan dengan konteks sejarah dan budaya.

“Kuliner ini merupakan kunci promosi seni tradisi yang efektif bagi wisatawan. Karena melalui makanan, wisatawan akan merasakan pengalaman personal langsung (direct personal experience) adanya bukti dari produk budaya yang memiliki sejarah. Sederhananya, kita berupaya mengajak wisatawan mengenal sejarah Indonesia dengan mencicipi kuliner Indonesia yang memiliki cita rasa istimewa,” kata Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata, I Gde Pitana.

Program Pesona Wisata Ramadan ini akan dipromosikan melalui penayangan TVC Ramadan di berbagai media elektronik, serta akan disajikan dalam peta mudik versi cetak maupun online yang didistribusikan melalui Jasa Marga, Kementerian Kesehatan, Kemeterian PUPR, Organda, ASITA, dan PHRI.

Pitana juga menyampaikan, untuk memaksimalkan promosi Pesona Wisata Ramadan kepada masyarakat, Kemenpar telah melakukan pendukungan event sebelum Ramadan di awal Mei yang lalu, seperti Festival Cokelat, Banyuwangi Beach Jazz Festival, Pameran Lukisan Pesona Indonesia, Peresmian Masjid Muhammad Cheng Ho, dan Keramas Jelang Ramadan.

Selain menawarkan wisata religi dan kuliner, Kemenpar juga menawarkan sejumlah event selama bulan Ramadan yang bisa dinikmati masyarakat antara lain: Festival Hadrah (Banyuwangi, 26-27 Mei 2018), Festival Patrol (Banyuwangi, 28-29 Mei 2018), Pekan Tilawah Quran (Sumenep, 26-31 Mei 2018), Kuliner Ramadan (Tangerang, 15 Mei-8 Juni 2018), Ramadan Ceria Pesantren Wisata Cinta Al-Quran (2 Juni 2018), serta Gelar Adat Penyerahan Zakat Fitrah Keluarga Keraton (Sumenep, 11 Juni 2018).

Bahkan dalam peluncuran Pesona Wisata Ramadan ini juga ditayangkan beberapa event yang diselenggarakan selama mudik dan event lebaran yang bisa dikunjungi seperti; Halal Bihalal IKAWANGI Bandung (Bandung, 15 Juli 2018), Ngarak Megono Gunungan Objek Wisata Linggosari, Pekalongan (Jawa Tengah, 21 Juni 2018), Selametan Raya Syawal (Cirebon, 22 Juli 2018), Ngabekten Sultan dan Grebeg Syawal (Yogyakarta, 16 Juni 2018), Barong Ider Bumi (Desa Adat Osing Kemiren, 16 Juni 2018), Pesta Rakyat Ketupatan (Sumenep, 22 Juni 2018), Gebyar Dangdut Bledug Kuwu (Bledug Kuwu, 16-20 Juni 2018), hingga Festival Seblang Olehsari (Menari 7 hari non stop di Banyuwangi, 18-23 Juni 2018).

Selama bulan Ramadan juga akan dilaksanakan event Pesona Khazanah Ramadan Bumi Seribu Masjid, yang digelar sejak tanggal 17 Mei hingga 9 Juni 2018, dengan berbagai rangkaian acara seperti Pesta Buku Islami & Bedah Buku, Pembukaan Pesona Khazanah Ramadhan 2018 dan Tabligh Akbar, Lombok Travel Fair, Festival Dolanan Santri, Nonton Bareng Film Islami, Pameran Khazanah Dunia Islam, hingga 1000 Tabuh Gendang Beleg Rekor Muri bertempat di Masjid Hubbul Wathan Islamic Center Mataram.

“Selama bulan Ramadan dan libur lebaran, wisatawan akan diberikan pilihan untuk menikmati destinasi wisata yang ada di Indonesia dalam sebuah paket lengkap, mulai dari destinasi di Aceh, Sumbar, hingga Jawa Tengah,” ujar Pitana.

Paket ini merupakan hasil kerjasama antara Kemenpar dengan Asosiasi dan Industri pariwisata daerah. Ada paket Wonderful BASAJAN (Banda Aceh, Sabang, Jantho Trip Package); Aceh Religi Tour Trip Package; Wonderful Ramadan in Aceh Trip Package; Ziarah Wali 3 & Solo (Demak, Solo, Semarang); Wonderful Ramadhan Tour Packages Pekalongan – Brebes Edition) hingga Wonderful Ramadhan Tour Package Magelang Edition.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here