www.INDONESIATRAVEL.NEWS– Rangkaian Sales Mission Wonderful Indonesia berjalan lancar. Pasar Australia and New Zealand berhasil dipikat. Sebanyak 72 buyers di Kota Perth merespons positif kegiatan Table Top di Royal Perth Golf Club, 16 Juli 2018.

Menurut Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar, I Gde Pitana, program kali ini memiliki potensi transaksi sebesar Rp 118.988.352.000. Program tersebut dilaksanakan sebagai bentuk sinergi dengan Badan Promosi Pariwisata Badung dan Dinas Pariwisata Kabupaten Badung.

“Australia and New Zealand Sales Mission 2018 “Bali and Beyond” di Perth, merupakan bagian dari Sales Mission di 3 kota. 2 kota lainnya adalah Auckland dan Sydney. Kegiatan ini mendapat respons positif dari para buyer Australia,” kata Pitana, Rabu (18/7).

Hal ini menjadi angin segar bagi industri pariwisata Indonesia. Khususnya Bali dan Lombok. Karena, kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan komitmen Buyers Australia. Tujuannya untuk peningkatan jumlah kunjungan wisman ke Indonesia.

Pada kegiatan kali ini Wonderful Indonesia memboyong 16 industri pariwisata. Rinciannya, 15 industri berasal dari Bali dan 1 mewakili Lombok.

Konsep matang yang dihadirkan pada Sales Mission kali ini, menjadi nilai plus. Begitu datang, buyers langsung disambut penari tradisional. Lebih menarik lagi, disediakan juga undian untuk memperebutkan 2 quiz prize, 4 doorprize, dan 1 grand prize berupa tiket pesawat Garuda Indonesia (pp) dan paket wisata Bali.

Selain itu para buyers pun disambut para stakeholder pariwisata Indonesia. Hadir pada Sales Mission itu, Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah Badung, IGN Rai Suryawijaya, Konsul Jenderal Republik Indonesia untuk Perth, Dewi Gustina Tobing, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar I Gde Pitana, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung I Made Badra, serta Perwakilan Garuda Indonesia di Perth, Firman.

“Australia merupakan salah satu pangsa pasar potensial wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia. Terlebih lagi industri pariwisata yang kita boyong kemarin berasal dari Bali dan Lombok. Dimana kedua daerah tersebut merupakan daeras tujuan utama wisman Australia,” ungkap I Gde Pitana.

Tahun ini, Kemenpar menargetkan 17 juta wisman masuk ke Indonesia. Dari jumlah itu, wisman Australia ditargetkan berkunjung sebanyak 1,35 juta orang. Angka tersebut naik sekitar 200 ribu dibanding tahun lalu sebanyak 1.188.449 wisman.

“Respons pasar Australia sangat bagus. Itu alasan kenapa Australia terus menjadi bidikan untuk berpromosi. Rata-rata mereka spending bisa mencapai US$1.189 dolar, sudah bisa datang dan menginap selama tujuh malam di Bali,” ujar Pitana.

Menteri Pariwisata Arief Yahya, menyambut baik kegiatan Sales Mission ini. Karena fokus Kemenpar di tahun 2018 memang penjualan produk. Setelah sukses branding dan advertising di tahun sebelumnya.

“Sales Mission ini sangat ideal karena menyiapkan kesempatan untuk
berinteraksi, saling bertukar pertanyaan. Serta bisa berinteraksi hangat dengan perwakilan dari pelaku pariwisata dan industri di sana. Sehingga kesempatan menjual sekaligus mempromosikan
destinasi-destinasi ini ke pasar Australia menjadi lebih besar,” ujar Menpar Arief Yahya. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here