www.INDONESIATRAVEL.NEWS– Sektor pariwisata telah menjadi core ekonomi bangsa. Pariwisata terbukti menjadi cara cepat mendongkrak perekonomian Indonesia. Untuk itu Bank Indonesia (BI) menggelar Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah (Rakorpusda) untuk memperkuat sektor pariwisata. Rakorpusda ini akan digelar di Yogyakarta, 27-30 Agustus 2018.

Rakorpusda mengedepankan semangat Indonesia Incorporated. Sejumlah pejabat dijadwalkan hadir. Antara lain Gubernur BI, Menko Maritim, Menteri Perhubungan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Wakil Menteri Keuangan, Gubernur DIY, Gubernur Jawa Tengah, dan bupati/wali kota seluruh wilayah terkait. Termasuk juga Menteri Pariwisata Arief Yahya yang akan di plot sebagai salah satu narasumber.

“Semua hadir merapatkan barisan untuk mendongkrak pariwisata Indonesia. Karena pariwisata adalah pilihan tepat untuk memperkuat ekonomi Indonesia. Dimana pariwisata mampu meningkatkan cadangan devisa negara secara cepat,” ujar Menpar Arief Yahya, Selasa (28/8).

Tidak bisa dipungkiri, optimalisasi pengembangan sektor pariwisata menjadi quick wins untuk mengeskalasi pertumbuhan ekonomi. Selain itu menekan defisit neraca transaksi berjalan (Current Account Deficit) di Indonesia. Juga seiring dengan multiplier effect dari sektor pariwisata yang memiliki kontribusi terhadap sektor lainnya.

Hal ini sejalan dengan proyeksi Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO). UNWTO memprediksi tingginya volume kunjungan hingga 700 juta wisatawan mancanegara ke negara-negara Asia Pasifik pada 2030.

“Untuk itu, pemerintah berupaya menangkap peluang melalui pencanangan visi pariwisata pada 2020 yang menargetkan 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara dengan masukan devisa sebanyak Rp 275 Triliun. Ini yang ingin kita kejar. Sehingga pertumbuhan perekonomian dari kepariwisataan dapat tercapai,” ungkap Menteri asal Banyuwangi tersebut.

Mantan Dirut PT Telkom tersebut juga mengatakan, besarnya potensi pariwisata di Indonesia perlu diimbangi dengan kegiatan promosi dan pengelolaan yang maksimal. Dimana pengembangan diarahkan melalui beberapa policy issues yang saling terkait.

Seperti pengelolaan manajemen pariwisata nasional yang berkelanjutan. Khususnya di 4 destinasi wisata prioritas. Yaitu Borobudur, Danau Toba, Mandalika, dan Labuan Bajo.

Lalu juga, percepatan pembangunan infrastruktur pariwisata yang meliputi tiga A. Yaitu pengembangan Aksesibilitas, peningkatan Amenitas pariwisata, promosi dan pemasaran intensif serta menciptakan Atraksi dan event berdaya saing tinggi.

Selanjutnya, pengembangan potensi industri kreatif berstandar internasional meliputi industri makan minum, tekstil, dan suvenir untuk mendorong spending wisatawan di daerah, serta keempat, penguatan strategi promosi pariwisata berbasis komunitas dan budaya lokal melalui digital destination dan nomadic tourism.

“Dan ini perlu didukung oleh seluruh stakeholder pemerintah. Sehingga percepatan dapat dilakukan. Sehingga target 20 juta wisman pada tahun 2019 akan semakin mudah diraih,” ujar Menpar Arief Yahya.

Rakorpusda mengambil tema “Mendorong Pariwisata Daerah Melalui Akselerasi Pengembangan Destinasi Pariwisata Prioritas”. Kegiatan ini memang bertujuan untuk memperkuat sinergi semua pihak. Sehingga, dapat memimalisasi permasalahan terkait sektor pariwisata dan pendukungnya.

“Harapannya tercapai upaya konkrit yang dapat mengatasi permasalahan yang menghambat penguatan sektor pariwisata. Termasuk juga perdana pengembangan industri pariwisata. Dan ini merupakan wewenang dari BI. Ini yang ingin kita capai,” pungkas Menpar Arief Yahya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here