www.INDONESIATRAVEL.NEWS– Surabaya Cross Culture International Folk Art Festival (SCCIFAF) 2018 dijamin super meriah. Sebab, event ini akan diikuti oleh peserta mancanegara dari empat benua. Event ini juga melibatkan tiga daerah lainnya di Indonesia. Mereka akan menampilkan beragam seni budaya dan musik masing-masing.

“SCCIFAF 2018 akan disajikan menarik. Ada banyak hiburan seni dan budaya yang sudah disiapkan. Pokoknya SCCIFAF ini jangan sampai terlewatkan begitu saja,” ungkap Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Surabaya Antiek Sugiharti, Sabtu (14/7).

SCCIFAF 2018 akan digelar 15-19 Juli. Opening ceremony akan dilakukan di Jalan Tunjungan, Surabaya. Ada banyak venue yang disiapkan oleh penyelenggara. Hal ini untuk menampung antusiasme para peserta yang berasal dari beragam latar belakang bangsa.

SCCIFAF 2018 akan diikuti 10 negara dari 4 benua. Wakil dari Benua Asia adalah Tiongkok, Korea Selatan, Uzbekistan. Benua Eropa diwakili Jerman, Polandia, Rumania, Rusia, dan Bulgaria. Meksiko akan menjadi wakil Benua Amerika. Sedangkan Selandia Baru menjadi representasi dari Benua Australia-Oseania.

“Jumlah peserta dari mancanegara ini cukup lengkap. Diikuti oleh 10 negara tentu luar biasa. Hal ini jadi bukti kalau event ini besar dan sangat menarik,” kata Antiek.

Bukan hanya koneksi internasional, SCCIFAF 2018 ini juga akan diikuti tiga peserta lokal. Mereka ini berasal dari Bone, Singkawang, dan Banjarmasin. Antiek menambahkan, peserta ini akan menampilkan beragam tarian hingga musik khas masing-masing.

“Tiga daerah itu akan meramaikan event ini. Nanti semua peserta akan unjuk skill melalui tarian dan musik yang menjadi ciri khas mereka,” jelasnya lagi.

SCCIFAF 2018 akan diikuti sekitar 300 peserta. Rinciannya, sebanyak 210 peserta berpaspor asing. Lalu, sebanyak 90 peserta berpaspor lokal termasuk tuan rumah Surabaya. SCCIFAF 2018 telah menyiapkan banyak venue menurut sub event yang akan ditampilkan.

Terbagi dalam beberapa kelompok besar, sub event seni dan budaya akan digelar sedikitnya pada enam venue. Selain Jalan Tunjungan, venue lainnya adalah Balai Kota, G-Walk Citrajaya Surabaya, Gedung Siola, Ciputra World, hingga Royal Plaza. Antiek menjelaskan, parade akan dilakukan peserta setelah opening ceremony di Jalan Tunjungan, Surabaya.

“Opening ceremony memang dilakukan di Tunjungan. Setelah pembukaan, seluruh peserta ini akan melakukan parade. Dengan menggunakan becak hias dari pertigaan Genteng, mereka akan menuju ke Taman Surya. Yang jelas parade ini akan meriah,” jelasnya lagi.
Salah satu negara yang akan tampil beda adalah Uzbekistan. Negara pecahan Uni Soviet ini direncanakan menampilkan peserta anak-anak. Meski demikian, komposisi ini bukan sembarangan karena tim yang dikirim adalah juara dunia seni dan budaya tahun ini.

Staf Ahli Menteri Bidang Multikultural Esthy Reko Astuti pun menerangkan, SCCIFAF 2018 ini penuh inspirasi.

“SCCIFAF 2018 adalah event besar yang mendunia. Setiap peserta akan menampilkan yang terbaik di sini. Mereka akan berlomba-lomba membagikan inpirsinya melalui seni, budaya, bahkan musik. Kami yakin, event ini akan ramai dikunjungi oleh wisatawan. Selain contentnya bagus, durasi penyelenggaraannya juga cukup panjang,” terang Esthy.

Selain show seni dan budaya, SCCIFAF 2018 juga menyajikan wisata sejarah. Lokakarya seni dan budaya juga akan digelar. Ada juga tawaran city tour, penanaman pohon, hingga bakar ikan di THP Kenjeran. Rencananya paket kunjungan ke Kenjeran, Jembatan Surabaya, juga Taman Harmoni akan dilaksanakan Rabu (18/7) mulai pukul 08.00 WIB.

Mendengar respons dan antusiasme peserta mancanegara yang besar, apresiasi pun diberikan Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya. Menpar mengatakan, gaung SCCIFAF 2018 ini sangat kuat.

“SCCIFAF ini luar biasa. Gaungnya sangat kuat. Atraksi dengan genre seni budaya ini paling disukai wisman. Ada experience berbeda yang ditawarkan di sini. Selain atraksi, aksesibilitas dan amenitas di Surabaya sangat bagus,” tutupnya. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here