www.INDONESIATRAVEL.NEWS, LABUAN BAJO – Sepanjang 2018, Taman Nasional (TN) Komodo menjadi salah satu destinasi yang paling banyak dikunjungi. Imbasnya sangat positif. Destinasi di Nusa Tenggara Timur ini mendapatkan income mencapai Rp 32 miliar.

Pendapatan TN Komodo tahun 2018, meningkat 10,3% jika dibandingkan tahun sebelumnya. Atau naik sekitar Rp 3 miliar. Tahun 2017, TN Komodo mendapatkan pemasukan sebesar Rp29 miliar.

“Kunjungan wisatawan memang positif. Hal ini tentu berpengaruh terhadap income TNK. Angka ini didapat dari hasil penjualan tiket pada beberapa spot destinasi di sekitar TNK. Jumlahnya naik. Artinya, minat publik terhadap TNK sangat tinggi,” ungkap Kepala Dinas Pariwisata NTT Ardu Marius Jelamu, Sabtu (19/1).

Pada rentang 2018, TNK dikunjungi 176.830 wisatawan. Rinciannya, sebesar 68,6% atau 121.409 merupakan wisman. Untuk wisnusnya berjumlah 55.421 orang atau hanya sekitar 31,3% dari total jumlah. “Jumlah kunjungan wisman memang sangat dominan. Ini tentu sangat membanggakan,” jelas Marius.

Jumlah arus wisatawan 2018 naik cukup signifikan 47,8%. Jumlah riil kenaikannya sekitar 57.231 wisatawan. Sebab, arus wisatawan sepanjang 2017 sekitar 119.599 orang.

“Komodo ini bagian dari keajaiban dunia. Gemanya juga sangat kuat di level global. Wajar bila TNK ini juga banyak dikunjungi oleh publik figur dunia,” ujarnya lagi.

Keeksotisan TNvKomodo membuat sejumlah selebriti dunia berkunjung. Diantaranya adalah Gwyneth Paltrow. Aktris film Iron Man dan The Avenger datang bersama keluarganya. Rider MotoGP Jorge Lorenzo juga singgah di Pulau Komodo selama 3 hari pada Januari 2011 silam. Legenda Moto GP Valentino Rossi pun menikmati Pulau Komodo pada Januari 2017.

“TNK memiliki daya tarik kuat. Komodo dan alamnya sangat luar biasa. Semua ini menjadi paket wisata yang sangat menarik. Dengan atraksi kuat wajar bila ada pemasukan yang besar dari kunjungan wisatawan. Selain itu, mereka juga memiliki aktivitas lain saat berada di TNK,” terang Deputi Bidang Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani Mustafa.

Selama berada di TNK, ada banyak aktivitas yang ditawarkan kepada wisatawan. Mereka bisa trekking menyusuri kawasan TNK yang jadi habitat Varanus Komodoensis. Wisatawan juga snorkling, diving, hingga surfing. Jadi area diving, perairan Komodo menampilkan keindahan bawah laut yang memukau. Ada 385 spesies karang indah, 10 spesies lumba-lumba, 6 macam paus, penyu hijau, hiu, dan ikan pari.

“Pulau Komodo memang situs besar fauna dan flora. Potensi di darat dan bawah lautnya sama-sama luar biasa. Semua bisa dieksplorasi wisatawan dengan cara unik,” jelas Kiki-sapaan Rizki Handayani.

Menjadi magnet bagi industri pariwisata, investasi besar Rp100 Miliar pun disuntikan ke kawasan TNK. Dananya berasal dari APBD Pemda NTT. Dana ini dipakai untuk pembangunan wilayah TNK. Fokusnya ada di Pulau Komodo juga Pulau Rinca. Dana besar ini digunakan untuk budidaya ternak. Ada kerbau, kambing, rusa, hingga babi. Hewan-hewan ini adalah mangsa ideal bagi Komodo yang memiliki nama latin Varanus Komodoensis.

“Komodo memang fenomena dunia. Daya tariknya kuat. Investasi besar yang diberikan sebanding dengan arus wisatawan yang datang. Akan ada value besar. Sudah seharusnya kawasan TNK tersebut dikembangkan. Tjuannya, agar manfaat secara ekonomi dan konservasi semakin maksimal,” kata Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh Ricky Fauziyani.

Menyeimbangkan aspek komersial dan konservasi, investasi dimaksudkan untuk mengembalikan ‘nuansa liar’ di TNK. Sebab, pakan Varanus Komodoensis di alam agak berkurang. Stakeholder pengelola TNK berasumsi, melihat komodo berlari mengejar mangsa alaminya jadi experience terbaik. Lebih jauh, TNK ini menjadi pintu masuk wisatawan menuju Pulau Flores, Sumba, Rote, Sabu, Alor, juga Lembata.

“Taman Nasional Komodo menjadi salah satu kunci dan daya tarik pariwisata NTT. Potensinya sangat kuat hingga selalu menjadi destinasi utama wisatawan dunia. Banyak dari mereka datang ke NTT untuk melihat Komodo dari dekat. Dengan kekuatannya, TNK selalu memberi manfaat ekonomi dan konservasi,” tutup Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya.(*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here