www.INDONESIATRAVEL.NEWS– Musik punk rock ikut mewarnai Wisata Berkah Ramadan di Kuningan, Jawa Barat. Event ini berlangsung meriah. Sebab diikuti 3.000 jemaah dari berbagai daerah.

Hadirnya ribuan jemaah, membuat lokasi acara, di Masjid Asysyakur Desa Tinggar, Kecamatan Kadugede, Kabupaten Kuningan, menjadi penuh sesak. Dukungan promosi Kemenpar dan Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kab. Kuningan menjadikan acara ini lebih semarak.

“Acara yang digagas oleh Madrosah Asysyakur pimpinan Juhendri,  S. Pd ini memang luar biasa. Alhamdulillah Wisata Berkah Ramadan yang digelar tanggal 10 Juni 2018 ini berlangsung khitmat dan mampu menyedot ribuan wisatawan religi,” kata Kepala Bidang Pemasaran Area I Kementerian Pariwisata Wawan Gunawan, Minggu (10/6).

Wawan menambahkan, Wisata Berkah Ramadan merupakan kegiatan atraksi wisata bernuansa religi. Event ini diadakan sebagai bentuk syukur atas turunnya Kitab Suci yang telah menjadikan Ramadan sebagai Bulan Suci. Selain itu juga sebagai media penyegaran rohani bagi masyarakat.

Acaranya diset maksimal dan padat. Ada pameran seni santri, bazar kuliner Ramadhan, serta pengajian. Selain itu ada Dzikir Akbar, Tawasyul. 

Sebagai pamungkas, ada Tabligh akbar. Yang diisi duet tausyiah Kyai Dadang dan Teh Witrin putri dari Syeik Mursyid Abah Gaos dari Pesantren Sirnarasa Ciamis. Serta dipadukan dengan seni Islami dan modern. Meliputi marawis, hadroh, pencak silat, dan punk rock.

Acara khas Ramadan “Ngabuburit”, buka bersama dan sholat tarawih berjamaah turut menjadi agenda dalam acara ini.

“Ramadan merupakan momentum kita untuk mendekatkan diri pada Ilahi. Disatu sisi wisata religi juga sedang naik daun. Untuk itu, Kemenpar ikut  berperan dan berkhidmat dalam mewujudkan harapan masyarakat untuk mendapatkan kesegaran rohani dan ketenangan serta kesucian jiwa melalui kegiatan Wisata Berkah Ramadhan,” ucap Wawan.

Terpisah Deputi Bidang Pemasaran I Kemenpar I Gde Pitana,  mengungkapkan Ramadan merupakan tonggak untuk menyelenggarakan event wisata religi yang bermanfaat. Menurutnya event-event seperti ini harus terus digelar bukan saja pada bulan Ramadan. Tetapi juga dilain kesempatan.

“Wisata religi atau wisata halal ini saat ini semakin diminati dan selalu mampu menyedot wisatawan. Saat ini Indonesia berada di posisi ke-2 pada Global Muslim Travel Index (GMTI) – Master Card Report pada tahun 2018. Tahun depan kita harus jadi nomor 1. Maka dari itu event-event seperti ini harus terus kita gelar,” ujar Pitana yang diamini oleh Asisten Deputi Pemasaran I Regional II Kemenpar Sumarni.

Ucapan Pitana memang bukan isapan jempol belaka. Dengan ribuan masyarakat yang menghadiri event tersebut, jelas membawa berkah bagi peserta bazar Ramadan. 

Dagangan mereka diserbu para pengunjung yang mencari kebutuhan Lebaran. Begitu juga dengan masyarakat sekitar yang ikut berjualan souvenir serta oleh-oleh.

“Di sinilah fungsi pariwisata. Yaitu untuk terus mensejahterakan masyarakat. Bayangkan jika 200 stand bazar yang disediakan memiliki omset sekitar 3 juta per booth sudah tentu ada Rp600 juta uang saat itu yang berputar di event ini, belum lagi pedagang individu yang berjualan, industri perhotelan, mall, jasa dll. Semua kebagian rejeki,” timpal Sumarni.

Menteri Pariwisata Arief Yahya juga menyambut baik gelaran yang memiliki dampak positif tersebut. Event ini selain untuk menyemarakkan bulan suci Ramadan serta memberikan suguhan yang menarik bagi perkembangan pariwisata. Apalagi event ini juga turut meningkatkan gairah UKM.

“Ini sangat bagus. Panitia sangat jeli memanfaatkan momentum Ramadan. Eventnya spektakuler, serta melibatkan UKM serta masyarakat sekitar dalam pelaksanaannya. Sehingga dapat memberikan keuntungan, baik itu comersial value maupun economic value. Maju terus pariwisata Kuningan,” kata Menpar Arief Yahya. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here