MAKASSAR – Libur Lebaran telah tiba, sebagian pemudik ada yang sudah melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman, termasuk ke Makassar, Sulawesi Selatan. Menteri Pariwisata Arief Yahya menuturkan momen mudik Lebaran ini sangat tepat untuk mengenalkan tempat-tempat wisata di Makassar lewat #PesonaMudik2019.

“Momentum libur Lebaran ini harus dimanfaatkan daerah sebaik mungkin. Harus dimaksimalkan. Karena ini kesempatan untuk memperkenalkan wisatawan,” kata Menpar Arief Yahya, Senin (3/6).

Menpar Arief Yahya mengatakan, Makassar memiliki destinasi yang lengkap. Paket komplet itu meliputi wisata alam, budaya, dan buatan.

Berikut ini adalah sepuluh lokasi asyik di Makassar saat libur Lebaran.

1. Anjungan Pantai Losari

Bagi Teman Traveler yang hobi menikmati senja, wajib rasanya menyaksikan indahnya panorama sunset di Anjungan Losari. Yuk, simak ulasan mengenai salah satu tempat terbaik menanti matahari terbenam di Makassar ini.

Kalian bisa menemukan tempat ini di Jalan Penghibur, Kecamatan Ujung Pandang. Berada tak jauh dari aktivitas perkapalan, di sinilah kalian bisa menyaksikan panorama sunset nan menakjubkan.

Bukan sekedar menikmati indahnya sunset, di sini Teman Traveler juga bisa menyaksikan aktivitas kapal di sekitar Losari. Sebuah keunikan tersendiri yang jarang ada di tempat lain. Apalagi bagi kalian yang punya minat besar dalam fotografi.

2. Benteng Fort Rotterdam

Fort Rotterdam atau dikenal juga dengan Benteng Ujung Pandang, terletak di Jalan Ujung Pandang No 1, Kota Makassar. Menilik sejarah, Benteng Fort Rotterdam dibangun pada tahun 1545 oleh Raja Gowa ke-9 yang bernama I Manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung Tumapa’risi’ kallonna.

Taman itu dikelilingi oleh bangunan tua bertingkat 2, sementara tembok setinggi sekitar 3 meter tampak mengelilingi kawasan Fort Rotterdam ini. Selain itu, traveler juga bisa menjumpai Museum La Galibo yang berlokasi di dalam benteng.

Di dalam museum yang relatif hening suasananya, terdapat koleksi benda-benda bersejarah dari mulai zaman prasejarah yang menampilkan fosil bebatuan dan senjata-senjata kuno masyarakat Sulawasi Selatan, hingga perkembangan budaya di masa modern.

3. Kawasan Souvenir, Jl. Somba Opu

Kawasan Somba Opu merupakan salah satu pusat belanja oleh-oleh. Bagi Anda yang melancong ke Makassar, bisa memilih Somba Opu untuk berburu oleh-oleh.

Di Somba Opu, Anda bisa menemukan, memilih beraneka ragam souvenir, serta hasil kerajinan khas Makassar. Karena serba ada, kawasan ini pun selalu di penuhi oleh turis asing ataupun domestik setiap harinya.

Mencari cinderamata khas Makassar, Somba Opu lah tempatnya. Beragam oleh-oleh, mulai aksesoris yang terbuat dari emas dan perak, sarung sutera dari berbagai etnis di Sulawesi Selatan, makanan, pakaian, serta alat musik, dan yang lainnya tumpah ruah di sepanjang Jalan Somba Opu.

4. Pulau Samalona

Untuk menuju Pulau Samalona, pengunjung harus menempuh jarak sekitar 2 km dengan menggunakan perahu motor. Jasa sewa perahu motor bisa ditemukan di dermaga Kota Makassar yang letaknya tidak jauh dari Pantai Losari.

Pamandangan bawah laut Pulau Samalona terkenal hingga penjuru dunia. Tidak heran jika setiap hari selalu ada wisatawan baik lokal maupun asing yang menyempatkan diri untuk datang ke pulau ini.

Jika bosan bermain air, silakan merapat ke kedai. Di kedai ini, tersedia olahan masakan khas daerah pesisir, seperti ikan dan kepiting bakar.

5. Pulau Kodingareng Keke

Pulai indah yang sangat cocok bagi pencinta pantai. Pantai di Pulau Kodingareng Keke memiliki kelebihan yaitu hamparan pasir putih dan koral yang masih utuh, sehingga sangat bagus jika dijadikan tempat snorkelling dan diving.

Untuk dapat sampai ke Pulau Kodingareng Keke, kita harus menempuh perjalanan selama kurang lebih 40 menit. Dengan menggunakan perahu motor. Moda transportasi ini bisa disewa di salah satu dermaga di depan Benteng Ujung Pandang. Tepatnya sekitar Pantai Losari, Makassar.

6. Pelabuhan Paotere

Pelabuhan Paotere dikenal sebagai pelabuhan kapal nelayan maupun kapal pengangkut barang dengan menggunakan kapal kayu. Terletak sekitar 5 kilometer dari pusat kota tepatnya sebelah utara Makassar.

Pelabuhan Paotere disamping berfungsi sebagai urat nadi perekonomian juga dijadikan tujuan wisata untuk pelancong yang mau melihat-lihat kegiatan bongkar muat kapal maupun para nelayan yang membawa hasil tangkapan mereka.

Ohya, disamping itu juga ada satu sisi pelabuhan untuk membawa penumpang, walau sedikit tapi tidak bergabung dengan kapal nelayan ataupun kapal barang. Hanya di sebuah muara sebelum pintu masuk area pelabuhan tempat dimana penumpang naik atau turun dari pulau-pulau di seberang.

7. Hutan Mangrove Lantebung

Kawasan mangrove Lantebung terletak di pantai utara Makassar, tak jauh dari pemukiman warga, di jalan Lantebung, Kecamatan Biringkanaya. Lahan seluas 12 hektar ini dipenuhi tanaman bakau yang tumbuh alami dan ditanam secara swadaya oleh masyarakat.

Tanaman bakau memenuhi lahan hingga menjorok 170 meter ke arah laut. Dermaga bercat warna-warni sepanjang 270 meter jadi pijakan untuk berkeliling kawasan. Dari dermaga terhampar pemandangan hutan bakau dan laut lepas.

8. Kuliner Pisang Epe, Jl.Penghibur

Kota Makassar dikenal sebagai salah satu daerah tujuan wisata kuliner di Indonesia. Bila berkunjung ke kota berjulukan Anging Mammiri itu tak lengkap rasanya jika tak mencicipi kuliner khasnya. Salah satunya adalah pisang epe.

Makanan yang berbahan utama pisang itu hanya bisa dijumpai di Kota Daeng, julukan lain Kota Makassar. Kata epe berasal dari bahasa Makassar yang berarti jepit. Pisang epe bisa diartikan pisang bakar yang dijepit dan menjadi gepeng dengan berbahan dasar dari pisang.

Salah satu tempat penjualan pisang epe yang paling banyak dikunjungi adalah gerobak Pisang Epe Losari Mandiri. Letaknya di pertigaan Jalan Penghibur-Jalan Ali Malaka, depan Anjungan Losari.

9. Museum Kota

Sekitar 500 meter dari pusat Kota Makassar, tepatnya di Jalan Balaikota, terdapat museum yang mengoleksi berbagai benda bersejarah dari Kota Makassar. Karena berada di Kota Makassar, museum ini lebih dikenal dengan nama Museum Kota Makassar. Bangunan asli museum ini dibangun sekitar tahun 1916 dengan sentuhan arsitektur bergaya Eropa.

Gaya bangunan art deco langsung terasa sejak memasuki kawasan museum. Bangunan didominasi oleh warna putih, sedangkan atapnya berwarna merah marun. Di bagian depan, terdapat beberapa jendela besar yang menjadi ciri bangunan Eropa. Sementara di bagian halaman, terdapat patung seekor kijang.

Mengunjungi Museum Kota Makassar lebih dari sekadar berwisata. Sesuai dengan tujuan didirikan, museum ini diharapkan mampu menjelaskan berbagai informasi tentang Makassar sehingga masyarakat tahu akan identitas, budaya, dan tradisinya yang beragam.

10. Desa Wisata Lakkang

Warga Makassar kerap menyebutnya Pulau Lakkang. Tapi jangan membayangkan Pulau Lakkang sebagai daratan kecil di tengah lautan. Daratan Lakkang disebut pulau karena diapit oleh Sungai Tallo dan Sungai Pampang. Terbentuk karena endapan sedimen selama ratusan tahun. Daratan ini merupakan delta Sungai Tallo.

Pulau Lakkang, memiliki cerita tersendiri sejak sejarah penjajahan Belanda hingga kini. Untuk sampai di Pulau Lakkang, pengunjung bisa memilih memulai perjalanan di beberapa dermaga, yaitu dermaga belakang kampus Unhas, dermaga samping Tol IR Sutami, dermaga di Kelurahan Pampang dan dermaga di Kelurahan Tallo.

Pulau Lakkang punya sejarah panjang, karena pulau ini dulunya jadi basis pertahanan tentara Jepang dengan lingkupan hutan bambu. Dan tidak butuh waktu lama untuk menjelajahi pulau ini untuk memukan bunker peninggalan Jepang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here