LABUAN BAJO – Pandemi Covid-19 turut mengubah tren pariwisata secara global. Saat ini, yang menjadi tren dan banyak diminati wisatawan global adalah wisata bertema adventure atau petualangan.

Hal ini disampaikan Direktur Pemasaran Pariwisata Regional I Kemenparekraf/Baparekraf Vinsensius Jemadu, dalam Molas Trip 2020, di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Kamis (3/12/2020).

“Satu hal yang harus saya garis bawahi adalah, tren global pariwisata dunia pasca pandemi ini berubah. Salah satu perubahan yang sangat signifikan adalah orang akan cenderung adventure, wisatawan akan cenderung bermain di alam untuk menikmati udara yang bersih, alam yang sejuk agar bebas dari kerumunan,” katanya.

Menurut Vinsensius Jemadu, komunitas seperti ini salah satu segmen yang potensial.

“Oleh karena itu, Kemenparekraf juga membangun dan mengembangkan pariwisata alam. Dan potensi ini ada di Indonesia timur, khususnya Flores,” ujarnya.

Pria yang akrab disapa VJ bahkan menilai Flores adalah Mbah-nya alam.

“Jadi teman-teman Dualsport Adventure Indonesia tidak salah memilih Flores untuk menguji andrenalin dan keberanian. Dan saya lihat persiapan sudah matang, komunitas ini sudah siap secara fisik, mental, komitmen juga sudah sangat,” katanya.

VJ juga memberikan apresiasi untuk pengurus dan juga ketua Dualsport Adventure.

“Semangat kolaborasinya bagus. Yang kita kedepan kan bukan kompetisi, tapi kolaborasi. Begitu kita kolaborasi, maka kita akan semakin efektif khususnya di bidang promosi. Saya hanya ingin sampaikan bahwa postinglah spot-spot yang indah, postinglah alam alam yang indah, mengapa begitu kita melihat sesuatu yang indah, yang bagus itu memberikan kebahagiaan, ketenangan dan bisa jauh dari Corona. Karena vaksin yang baik adalah saat imun kita itu betul betul pada saat sangat kuat,” ujarnya.

Vinsensius Jemadu mengatakan, komunitas adalah media promosi yang paling efektif. Karena, komunitas punya corps of spirit.

“Begitu kita sampaikan pesan ke satu anggota, maka itu akan semakin cepat, viral berkembang menjangkau semua komunitas. yang namanya promosi sekarang ini, mungkin yang hadir sekarang hanya 11-14 orang. Tapi dengan postingan di media sosial, dengan cerita ke teman-teman di luar sana, pasti akan mengikuti, berusaha mengajak Labuan Bajo.

Menurutnya, yang diharapkan di masa pandemi ini adalah kita bisa membangkitkan kesadaran ke teman-teman di luar sana, bahwa saat ini adalah saatnya berwisata #DiIndonesiaAja serta betul betul menerapkan protokol kesehatan. Vaksin yang paling ampuh dan efektif itu adalah 3M (mencuci tangan, memakai masker,dan menjaga jarak),” katanya.

Ketua Dualsport Adventure Indonesia Sadam Ghifar, berharap Molas Trip 2020 memberikan dampak positif kepada sektor pariwisata, khususnya Labuan Bajo.

“Kenapa kita harus berkendara di Labuan Bajo? Karena Labuan Bajo memiliki Pulau Komodo, Pulau Rinca, dan ada pulau yang lain yang harus kita angkat juga. mungkin kita angkat juga daerah Hisui dengan safananya. Intinya, banyak banget bikers bikers di Indonesia yang sangat suka dengan Flores, terutama ramahnya orang Flores,”ujarnya.

Untuk rute perjalanan, tim akan mengambil rute sisi Utara dan sisi selatan di Labuan Bajo. Jadi ada perpaduan aspal dan jalan rusak.(*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here