www.INDONESIATRAVEL.NEWS– Menteri Pariwisata Arief Yahya mencoba meyakinkan CT Corps untuk bergabung dalam program Hot Deals. Menurutnya, program Hot Deals akan membantu untuk memenuhi target 17 juta kunjungan wisman tahun ini.

Pemaparan mengenai Hot Deals, disampaikan Menpar Arief Yahya kepada CEO CT Corps, Chairul Tanjung, Selasa (25/9), di Gedung Sapta Pesona, Jakarta.

Pertemuan juga dihadiri CEO sejumlah anak perusahaan CT Corp Dony Oskaria, dan Direktur Niaga Garuda Indonesia Pikri Ilham Kurniansyah.

“Ide dasar Hot Deals adalah memberikan tawaran yang menarik bagi wisatawan. Konsepnya “more for less”. Artinya, “you get more, you pay less”. Caranya dengan memanfaatkan kapasitas menganggur (excess capacity). Konsumen mendapat super banyak, tapi mereka membayar super murah,” papar Menpar Arief Yahya.

Bagaimana bisa? Apakah nantinya industri tidak akan merugi?

“Bisa, caranya menggunakan konsep sharing economy yaitu memanfaatkan excess capacity atau slot tak pakai. Daripadaexcess capacity itu tak terjual sama sekali lebih baik dijual murah daripada terbuang dan tidak laku,” terangnya.

Pada industri pariwisata, excess capacity ini berupa kamar hotel. Tentunya yang tak terjual atau tiket pesawat yang tak laku di low season. Celakanya kamar hotel dan tiket yang tak terjual tersebut mengandung pengeluaran yang sama. Untuk airlines misalnya, pesawat akan menghabiskan bahan bakar yang sama baik kursi di pesawat tersebut kosong ataupun diisi penumpang. Fixed cost tersebut tetap ada, tak bisa dihilangkan seketika.

“Maka dari itu agar maksimal, maka sejauh mungkin kursi pesawat atau kamar hotel itu harus terisi, tak boleh kosong. Caranya bekerjasama, buat bundling. Karena harga bundling selalu lebih rendah dari harga satuan,” terang Menteri yang berhasil membawa Kemenpar No 1 dan terpilih sebagai #TheBestMinistryofTourism2018 se-Asia Pacific di Bangkok itu

Contoh konkritnya telah dilakukan di Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Industri pariwisata Batam bekerjasama saling memberikan diskon untuk menarik wisatawan. Khususnya untuk datang saat weekday. Saat weekday, harga ferry dari Singapura ke Batam diturunkan. Dari harga SGD 49 turun menjadi SGD 20. Tapi harga tersebut ditambah lagi harga untuk hotel, atraksi, dan akomodasi. Totalnya akan lebih tinggi dari SGD 49. Tetapi jauh lebih murah jika dibanding wisatawan membeli satuan. Ini tentu sangat menggiurkan bagi wisatawan.

“Terbukti program sukses di tahun 2017. Paket Hot Deals terjual sebanyak 105.000 pax atau mencapai 100%. Tahun ini kami targetkan 500.000 pax Hot Deals terjual di Kepri. Ini juga kita lakukan di Bali dan Jakarta. Targetnya masing-masing kota dapat menjual 1 juta pax. Sehingga program Hot deals dapat menyumbang 2,5 juta wisatawan,” ungkapnya.

Menteri asal Banyuwangi itu berharap program Hot Deals akan mendorong permintaan secara signifikan. Dimana “supply akan men-drive demand”. Mendorong wisatawan untuk berwisata dengan iming-iming harga murah. Imbasnya tentu terisinya slot kosong di industri pariwisata. Sekaligus mencapai target 17 juta kunjungan wisman di tahun 2018.

“Low season itu adalah sebuah keniscayaan. Maka Hot Deals itu juga sebuah keniscayaan. Hot deals ini adalah jawaban untuk memanfaatkan dengan baik saat low season daripada terbuang dan tidak laku,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here