GARUT – Gebyar Pesona Budaya Garut (GPBG 2019) resmi dibuka. Pembukaan ditandai dengan penabuhan kendang yang dipimpin Menteri Pariwista (Menpar) Arief Yahya yang diiringi seni Dodombaan dan seni Surak Ibra.

Dalam pembukaan, Menpar Arief Yahya didampingi Bupati Garut Rudy Gunawan, Anggota Komisi X DPR RI Ferdiansyah, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Dedi Taufik, Kepala Dinas Pariwista Garut Budi Gan Gan dan sejumlah Duta Besar negara sahabat.

Di pembukaan GPBG 2019 ini, juga ada pemecahan MURI memainkan alat musik Celentung Bambu. Alat ini dimainkan 206 orang masyarakat Kecamatan Selaawi, Garut.

Menpar Arief Yahya mengaku bangga terhadap Garut yang sangat konsisten menjaga kebudayaannya untuk menunjang pariwisata. Dirinya yakin pariwisata Garut akan maju pesat melalui budaya yang dimiliki.

“Saya baru tahu bahwa Garut punya 123 event, lebih banyak dari Banyuwangi yang punya 99 event tahun ini. Saya yakin bila event-event ini dikelola dengan baik, akan mendatangkan wisatawan ke Garut,” ujar Menpar Arief Yahya, Sabtu (6/4).

Menpar juga of Gebyar Pesona Budaya Garut ini berpeluang masuk Top 10 Calendar of Event (CoE) Nasional. Untuk mewujudkannya, Menpar menyarankan event ini harus dikurasi lebih baik lagi.

“Semoga Gebyar Pesona Budaya Garut bisa masuk Top 10 CoE Nasional. Catatannya, harus dikurasi lebih baik lagi. Gunakan orang-orang level Nasional untuk koreografi, komposer dan kuratornya,” saran Menpar Arief Yahya.

Menpar Arief Yahya juga meminta dibangun 3 Destinasi digital di Garut untuk Generasi Pesona Indonesia (GenPI). Selain itu, juga dilakukan sertifikasi kepada prodi yang ada di Garut diupgrade menjadi level ASEAN.

“Tolong dibuatkan minimal 3 pasar digital di Garut. Manfaatkan anak-anak muda di Garut seperti GenPI. Sebab, saat ini untuk mempromosikan pariwisata harus menggunakan digital,” kata Menpar Arief Yahya.

Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan Gebyar Pesona Budaya Garut adalah momen tepat untuk mengangkat potensi wisata yang ada di daerahnya.

“Momen ini harus dimanfaatkan. Karena, saat event dimulai, perhatian wisatawan akan tertuju ke Garut. Saat itulah kita mengenalkan kekayaan alam, budaya, dan buatan yang kita miliki. Kita sampaikan jika Garut tu indah, Garut itu ramah, dan budayanya keren,” kata Bupati Rudy.

Sementara, Anggota Komisi X DPR RI Ferdiansyah mengatakan, saat ini Garut sudah melakukan Co-Branding bersama Kementerian Pariwista yakni Wonderful Indonesia Pesona Garut. Dengan tagline Pesona Garut Maju Berbudaya.

“Selama empat tahin ini, kami bersama masyarakat Garut dan Pemerintah Kabupaten Garut, menetapkan mengedepankan pariwisata Garut yang berbasis budaya,” kata Ferdiansyah.

Ferdiansyah menambahkan, dengan memiliki 123 event, yang merupakan terbanyak di Indonesia, diharapkan Pemerintah Pusat memberikan dukungan lebih banyak lagi.

“Ini merupakan kebanggaan Kabupaten Garut memiliki event terbanyak di Indonesia, 123 event. Oleh karenanya dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak khususnya Kementerian Pariwista. Tidak hanya itu, destinasi wisata di Garut juga perlu dikembangkan lagi untuk mendukung atraksi yang ada,” ujar Ferdiansyah.

Kabid Pemasaran Area I Kementerian Pariwisata Wawan Gunawan mengatakan, pelaksanaan GPBG 2019 berlangsung lebih istimewa dari biasanya. Karena, sudah menjadi bagian dari Calendar of Event Kementerian Pariwisata. Gaungnya lebih terasa.

“Gebyar Pesona Budaya Garut adalah perayaan dari Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Garut. Event ini sudah berlangsung selama 17 tahun. Pelaksanaannya sangat konsisten. Tapi, dalam dua tahun belakangan terasa lebih spesial. Tahun ini gaungnya benar-benar terasa,” katanya.(*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here