www.INDONESIATRAVEL.NEWS, JAKARTA – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) makin serius menggarap crossborder tourism. Untuk memantapkan program, Kemenpar menggelar Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Festival Crossborder di Sajingan, Aruk, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, Rabu (6/2).

Acara dilaksanakan di Ruang Rapat Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk, dan diikuti 64 orang. Dari Kemenpar, hadir Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional II Adella Raung, Kasubbid Area IIIA Pemasaran I Regional II Eni Komiarti dan Kasubbid Area III B Pemasaran I Regional II Novi Rahayu.

Rakor juga dihadiri Konjen KJRI, Wakil Bupati Sambas Hairiah, Konsul Ekonomi Irhamna Fithriya, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Singkawang Bosni, Kepala Desa Sebunga, Kapolsek Sajingan Aruk, Kepala Imigrasi Aruk, Kepala Bea dan Cukai Aruk, dan Camat Sajingan Aruk serta Perwakilan PLBN Aruk, Jasa Raharja, BKPM, Karantina, dan Imigrasi Malaysia.

“Kami ingin menggenjot wisatawan mancanegara masuk lewat perbatasan. Khususnya mendatangkan wisatawan Malaysia melalui PLBN Aruk. Karena itu, kami akan menggelar Festival Crossborder pada 23-24 Februari 2019 mendatang di PLBN Aruk,” ujar Adella Raung, Rabu (6/2).

Dikatakannya, Festival Crossborder akan melibatkan banyak pihak. Pengamanan Festival melibatkan kepolisian, BAS, dan Koramil. Selain itu, kendaraan masuk harus sesuai SOP, secara administrasi harus ada tax dan untuk keamanan perlu scan/x-ray.

“Izin masuk wisman Malaysia disepakati bisa menggunakan IC atau paspor. Hal ini masih perlu dibicarakan ke depannya di imigrasi pusat Malaysia. Sebagai solusi saat ini, imigrasi bisa mempercepat pembuatan pas Sepadan untuk melintasi pintu batas tanpa paspor. Sebab tahun sebelumnya Festival Crossborder membuat kunjungan wisman pada saat acara membludak,” jelas Adella Raung.

Kepala Bidang Pemasaran Area III Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar Sapto Haryono menambahkan, untuk artis ibukota yang akan dihadirkan adalah pelantun Goyang 2 Jari Sandrina, dan penyanyi dangdut jebolan KDI, Belinda.

“Artis yang akan kita hadirkan adalah Sandrina, pemilik lagu Goyang 2 Jari, dan Belinda. Selama ini, kita memang lebih sering menghadirkan penyanyi dangdut. Tahun sebelumnya pernah mendatangkan Fitri Carlina dan Iis Dahlia. Dan terbukti penontonnya membludak,” kata Sapto.

Untuk acara pendukung lainnya, akan ditampilkan artis-artis lokal dari Kalimantan Barat. Selain itu juga ada tambahkan kesenian Tanjidor dan Tari Poco Poco yang dihelat di pagi hari.

“Penyanyi lokal nanti didorong membawakan lagu Sambas atau kesenian lokal harus lebih ditonjolkan lagi. Dan untuk artis ibukotanya diupayakan tampil tidak terlalu sore agar pengunjung lebih maksimal. Nanti juga akan dinyanyikan dua lagu kebangsaan milik Indonesia dan Malaysia,” pungkas Sapto.

Deputi Bidang Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani Mustafa mengatakan, diadakannya kegiatan ini selain menarik minat wisman masuk, juga untuk turut menyejahterakan masyarakat. Khususnya yang berada di sekitar perbatasan Aruk.

“Setiap digelar festival, masyarakat bisa langsung merasakan manfaatnya. Mulai menjual kerajinan tangan, kuliner hingga kebutuhan lainnya untuk ditawarkan ke pengunjung. Wisman datang menonton dan belanja, terjadi perputaran ekonomi langsung di sini,” jelas Rizki.

Rizki menjelaskan, dari 19 pintu masuk perbatasan ke Indonesia, border Aruk yang berbatasan darat dengan Sarawak Malaysia berpotensi dapat menjadi salah satu penyumbang besar masuknya wisman crossborder yang ditargetkan mencapai 30%.

“Dari target 20 juta wisman tahun ini, 30% diharapkan dari crossborder. Dan PLBN Aruk menjadi salah satu penyumbang besar setelah Kepri,” kata Rizki.

Menteri Pariwisata Arief Yahya pun makin kedatangan wisman melalui darat akan meningkat. Menurutnya, konsep konser musik terbukti ampuh dan efektif dalam mendatangkan wisman dalam jumlah besar. Sejak awal dirinya sudah yakin membuat atraksi di perbatasan adalah langkah efektif menarik wisman dari negara tetangga.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here