JAKARTA – Penyelenggaraan edisi 2 Festival Crossborder Badau 2019 sudah di depan mata. Koordinasi teknis pun disiapkan. Festival Crossborder Badau kali ini akan menampilkan dua bintang tamu, Iyeth Bustami dan Tika Zeins.

Festival Crossborder Badau 2019 edisi 2, akan digelar Minggu (23/6). Lokasinya di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Nanga Badau, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Untuk mengoptimalkan persiapan, Kemenpar melakukan koordinasi dengan stakeholder pariwisata di Kapuas Hulu. Rapat Teknis Persiapan Festival Crossborder Badau dilaksanakan Jumat (21/6). Lokasinya di Aula Bank Kalbar, Putussibau, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Koordinasi teknis diikuti 30 institusi/lembaga. Rapat tersebut akan dihadiri Bupati Kapuas Hulu AM Nasir, Dinas Budpar dan Dinas Perhubungan Kapuas Hulu. Ada juga Polri, Imigrasi Putussibau, PLBN Badau, juga Yonif 301 Badau. Termasuk 6 institusi dari Lubok Antu, Serawak Malaysia. Para tokoh masyarakat Kapuas Hulu juga ikut bergabung.

“Koordinasi dilakukan intensif dengan seluruh stakeholder pariwisata di sana. Tujuannya agar event optimal. Selain meriah, festival ini juga bisa menarik kunjungan wisman dalam jumlah besar. Kami yakin dengan soliditas yang dibangun di Crossborder Badau, target event akan terpenuhi seluruhnya,” ungkap Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar Adella Raung, Selasa (18/6).

Selain aksi Iyeth Bustami dan Tika Zeins, ada juga pameran UMKM hingga Kuliner. Band lokal Radistya juga disertakan. Band ini akan menampilkan 10 lagu yang terbagi di 2 sesi. Ada juga Tari Kreasi Melayu dan Tari Ngajar Iban dari Sanggar Tari Desa Tjanting. Festival juga menampilkan Upacara Adat. Ada juga doorprize menarik.

“Event ini gratis dan terbuka bagi umum. Detail teknis pelaksanaan event akan disampaikan melalui rapat koordinasi. Konten yang ditampilkan sangat menarik. Silahkan bergabung di Festival Crossborder Badau jilid 2. Secara khusus, kami juga mengundang publik di Serawak, Malaysia, untuk menyeberang ke Badau. Mari berdendang bersama di sana,” terang Adella lagi.

Untuk menikmati event ini, publik Negeri Jiran bisa mengaksesnya dari PLBN Nanga Badau. PLBN ini memang terkoneksi dengan beberapa wilayah di Serawak. Sebut saja Kecamatan Lubok Antu. Kantung wisatawan juga dimiliki Sri Aman dan Kuching. Pada edisi 1 Festival Crossborder Badau 2019, 4-5 Mei, kunjungan wisatawan Malaysia mencapai 1.181 orang.

“Dengan hadirnya Iyeth dan Tika, kami yakin event akan lebih meriah. Pergerakan wisatawan Malaysia yang masuk semakin positif. Bagaimanapun, akan ada banyak experience yang bisa dinikmati selama di sana. Wilayah Kapuas Hulu didukung akses dan infrastruktur bagus,” tegas Adella.

Mendukung event dan kenyamanan wisatawan, beragam fasilitas sudah disiapkan. Kapuas Hulu punya banyak hotel. Untuk Kota Putussibau ada Hotel Aman Sentosa, Merpati Indah, dan Sanjaya. Pilihan lain Hotel Lohjinawi di wilayah Badau.

Kepala Bidang Pemasaran Area III Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar Sapto Haryono mengatakan, Festival Crossborder Badau destinasi terbaik.

“Sinergi besar lintas sektor harus dikuatkan di Crossborder Badau. Potensi pariwisatanya sangat besar di sana. Selain atraksinya, destinasi ini didukung beragam fasilitas yang bagus. Wisatawan akan dibuat nyaman selama berada di sana. Pastikan Festival Crossborder Badau jadi destinasi terbaik menikmati libur akhir pekan,” jelas Sapto.

Festival Crossborder Badau juga ditopang aksesibilitas terbaik. Bagi publik Serawak, ada 3 akses menuju ke venue festival. Dengan poros Kuching, wisatawan bisa datang ke Terminal Bus Kuching Sentral lalu menuju Lubuk Antu. Dari Lubuk Antu, pilih rute Lubuk Antu-Badau. Selain Serawak, Badau terkoneksi juga dengan Putussibau, Pontianak dan Sintang melalui jalan darat.

Untuk poros Badau-Putussibau terhubung dengan jalan Trans Kalimantan Panjang poros jalan tersebut mencapai 170 Kilometer. Memberikan keamanan ekstra, Trans Kalimantan dilengkapi rambu lalu lintas dan penunjuk arah yang jelas. Untuk akses udaranya, Kapuas Hulu terhubung dengan 2 bandara. Ada Bandara Supadio di Pontianak dan Bandara Susilo Sintang.

“Ada banyak kemudahan akses yang dimiliki Badau. Kami berharap infrastruktur luar biasa semakin membuat perjalanan nyaman. Di sepanjang jalan, wisatawan bisa menikmati keindahan alam Kapuas Hulu yang luar biasa. Udaranya juga sangat segar. Kami yakin, edisi 2 Festival Crossborder Badau akan membuat arus wisman semakin positif,” ujar Sapto lagi.

Dengan beragam potensinya, arus wisman menjanjikan di sana. Memakai PLBN Nanga Badau, wilayah Kapuas Hulu dikunjungi 8.190 wisman pada rentang Januari hingga Septemer 2018. Arus kunjungan optimal di Februari-Agustus. Rata-rata pertumbuhan wisman 32% per bulan. Pergerakan wisman 8.190 orang tersebut tumbuh 29,59% dari periode sama 2017.

“Koordinasi menyeluruh tetap harus dilakukan sebelum hari H. Selama ini komunikasi tetap terjalin baik. Dengan komunikasi dan soliditas positif di Crossborder Badau, pariwisata akan semakin tumbuh optimal di sana. Artinya, potensi pertumbuhan ekonomi akan semakin baik. Kesejahteraan masyarakat naik. Investasi mengalir dengan membawa arus positif secara makro tentunya,” tutup Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya yang juga Menpar Terbaik Asia Pasifik tersebut.(***)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here