INDONESIATRAVEL.COM, JAKARTA – Keindahan Mandeh, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, akan disajikan dalam BRI Mandeh Run 2019. Lomba lari di kawasan wisata Mandeh ini digelar 3 Maret 2019 mendatang. Targetnya, 2.000 peserta dari dalam negeri dan 100 peserta dari mancanegara.

Kegiatan ini diselenggarakan Bank Rakyat Indonesia (BRI) bekerja sama dengan Karambia Runners dan BRI Runners serta didukung oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Tujuannya, mempromosikan keindahan kawasan wisata Mandeh yang mendapat julukan sebagai ‘The Paradise of the South’ serta ‘Raja Ampat Sumatera’.

BRI Mandeh Run 2019 dilaunching di Gedung Sapta Pesona, Kantor Kemenpar, Jakarta, Senin (14/1). Hadir dalam kesempatan itu Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, tokoh penggerak Kawasan Wisata Mandeh yang juga Komisaris Utama Bank BRI Andrinof A Chaniago, dan Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni. Hadir pula dua endorser Ibnu Jamil, Melissa Karim dan Melanie Putri.

Peserta dapat memilih salah satu dari tiga kategori lomba, yakni 5K, 10K atau 21K.

Ibnu Jamil sendiri akan mengikuti kategori 21k. Hari itu juga Ibnu Jamil mendaftar sebagai peserta pertama. Sementara Melissa Karim dan Melanie Putri belum memutuskan mengikuti kategori yang mana.

Menpar Arief Yahya mengapresiasi penyelenggaraan BRI Mandeh Run 2019. Event ini akan mempromosikan Mandeh yang telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dengan mengandalkan wisata bahari sebagai keunggulannya.

“BRI Mandeh Run 2019 sebagai event sport tourism sangat efektif untuk mempromosikan pariwisata Mandeh. Karena indirect impact paling besar adalah media value-nya,” kata Menpar Arief Yahya.

Dia menjelaskan, media value sport tourism 2 kali lipat dari direct impact. Pendapatan sport event 60% TV Broadcasting (Media Value), 30% Merchandise/souvenir dan iklan di lapangan, 10% penjualan tiket.

“Kemenpar berkomitmen untuk promosi Sport Event dengan policy 60% budget untuk promosi, 40% untuk kegiatan,” kata Menpar Arief Yahya.

Menpar Arief Yahya mengatakan, lomba lari internasional banyak diminati masyarakat dunia. Apalagi bila diikuti para pelari tersohor yang juga sebagai endoser, akan memiliki media value tinggi dan menjadi ajang promosi yang sangat efektif. Sebab itu, Menpar berpesan kepada panitia agar mempersiapkan acara sebaik-baiknya. Karena waktu persiapan sangat pendek hanya sekitar 2 bulan.

“Target panitia BRI Mandeh Run 2019 akan diikuti 2.000 peserta dari dalam negeri dan mancanegara. Diharapkan akan mendapat liputan dan media value yang besar sehingga Mandeh akan terpromosikan secara luas,” kata Menpar Arief Yahya.

Menpar Arief Yahya menjelaskan, Kawasan Mandeh menyuguhkan gugusan pulau membentang melingkar seluas 18 ribu hektare di Teluk Carocok. Teluk Carocok kawasan wisata bahari terpadu yang diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Juli 2015 lalu.

“Kawasan wisata Mandeh memiliki potensi bahari yang kuat, sehingga membutuhkan komitmen dukungan multisektor yang tinggi untuk dikembangkan secara terencana dan terpadu,” kata Menpar Arief Yahya.

Sedangkan Andrinof A Chaniago menjelaskan, melalui lomba lari BRI Mandeh Run 2019, keindahan kawasan wisata Mandeh akan cepat dikenal oleh wisatawan, baik dalam negeri maupun mancanegara. Apalagi pembangunan infrastrukturnya sudah sangat memadai.

“Pembangunan fasilitas jalan sepanjang 43 kilometer di kawasan Mandeh baru saja selesai. Kita manfaatkan untuk BRI Mandeh Run 2019 sekaligus sebagai ajang untuk mempromosikan Mandeh,” kata Andrinof yang pernah menjabat sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dalam Kabinet Kerja.

Pada acara penyerahan hadiah nanti, panitia juga akan menggelar acara hiburan dan pertunjukan. Yang didatangkan beberapa artis nasional dan Sumbar.

Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni mengatakan, Pemda Kabupaten Pesisir Selatan telah menyusun masterplan pengembangan kawasan wisata Mandeh. Kawasan ini memiliki potensi di dalamnya berupa terumbu karang seluas 70,32 ha, mangrove 313,32 ha, padang lamun 21,23 ha dan keragaman hayati seluas 404,55 ha.

“Sekarang masyarakat beranggapan, jangan bilang pernah ke Sumbar kalau belum pernah ke Mandeh, Pesisir Selatan,” ujar Hendrajoni.

Hendrajoni menambahkan, kawasan wisata Mandeh dikembangkan berdasarkan zonasi. Antara lain zona pariwisata bahari, rekreasi, dan edukasi. Semuanya dilakukan dalam beberapa tahapan.

“Yaitu peningkatan kesadaran kolektif, pengembangan rencana kawasan wisata bahari, pengembangan kelembagaan pengelolaan kawasan pariwisata bahari serta pengembangan bisnis dan investasi pariwisata berbasis masyarakat,” paparnya.

Hendrajoni juga menegaskan, siap mendukung rencana Kemenpar yang akan menyiapkan KEK Mandeh seluas 400 Ha (291 Ha dalam progress pembebasan dan 109 Ha menyusul), milik Perorangan.

“Menpar janji akan membuat Master Plan Kawasan Mandeh tahun ini. Dan kami sudah menyiapkan dananya untuk membebaskan lahannya,” pungkasnya.(*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here