WONOSOBO – Tidak usah khawatir kedinginan saat melewati wilayah Wonosobo. Ragam kuliner cita rasa terbaik dalam #PesonaMudik2019 sudah siap menghangatkan pemudik. Dijamin para pemudik akan terkesan dengan keramahan kota ini.

“Selain alamnya, kuliner Wonosobo juga sangat nikmat. Banyak kuliner otentik di sini. Namanya juga unik dan sangat khas. Wonosobo ini memang destinasi wisata top. Di sini ada dataran tinggi Dieng yang sangat terkenal,” ungkap Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, Sabtu (1/6).

Masyarakat Wonosobo memiliki cara sendiri untuk memberi label bagi kulinernya. Sebagai contohnya tempe kemul. Kuliner ini di daerah lain familiar sebagai gorengan tempe. Namun demikian, cita rasa tempe kemul sangat khas. Pas dan nikmat untuk dinikmati di udara sejuk Wonosobo. Menpar pun menambahkan, sentuhan khas selalu diberikan di kuliner Wonosobo.

“Selalu ada rasa yang berbeda dari kuliner Wonosobo. Cita rasanya selalu memberikan experience yang berbeda. Hal ini yang selalu membuat wisatawan penasan dan ingin menikmatinya lagi. Pokoknya saat berada di Wonosobo harus menikmati beragam kuliner top khas daerah ini,” lanjutnya.

Berikut Top 10 Kuliner Wonosobo yang harus kalian kunjungi jika melintas atau mudik ke sana.

1. Mie Ongklok

Kehangatan dan rasa juara siap disajikan Mie Ongklok. Di antaranya Mie Ongklok Longkrang di Jalan Pasukan Ronggolawe, Nomor 14, Wonosobo dan Mie Ongklok Muhadi di Jalan Jenderal A Yani, No. 1, Wonosobo.

Disajikan khas, Mie Ongklok direbus menggunakan racikan bumbu rempah khusus. Lalu, dikombinasi dengan kubis, potongan daun kucai, hingga diguyur kuah kental berkanji. Rasanya manis gurih. Menjadi teman pendamping, mie ini bisa dinikmati bersama gorengan atau sate sapi.

2. Carica

Bila Anda berkunjung ke daerah Dieng di Wonosobo, tentu di sepanjang jalan akan melihat jajaran buah mirip pepaya namun berukuran lebih kecil. Ya, itulah carica Dieng, atau dikenal juga dengan nama pepaya gunung.

Buah khas daerah wisata Dieng di Wonosobo. Buah yang memiliki nama latin Vasconcellea Cundinamarcencis ini tumbuh subur di dataran tinggi seperti Dieng. Pada ketinggian sekitar 1500-3000 m di atas permukaan laut.

Olahan carica sendiri ada beragam, mulai dari manisan hingga sirup. Untuk oleh-oleh dari Wonosobo, wisatawan biasanya membeli manisan carica karena mudah untuk dibawa.

3. Tempe Kemul

Tempe Kemul termasuk jenis gorengan dengan cita rasa yang khas. Tak seperti tempe lainnya, tempe kemul memiliki rahasia di balik rasa enaknya.

Penamaan tempe kemul berasal dari tampilan tempe yang seperti berselimut, atau kemulan dalam bahasa Jawa. Wonosobo memiliki udara yang cukup dingin, hingga tempe pun harus muncul dengan selimut, kira-kira begitu.

Dari bentuknya, kuliner khas Wonosobo ini sebenarnya hampir sama dengan tempe mendoan. Akan tetap yang membedakan adalah tempe kemul memiliki lebar tepung yang luas. Sak ing luasnya, jadi mirip seperti selimut.

4. Geblek

Geblek adalah makanan tradisional yang banyak ditemui di Wonosobo, khususnya di sentra-sentra oleh-oleh. Makanan ini dibuat dari bahan tepung tapioka dengan bumbu bawang yang digoreng gurih. Bentuknya bulat berwarna putih bersih dan diolah dengan cara digoreng.

Selain di Wonosobo, makanan ini juga populer sebagai jajanan khas dari daerah di Kabupaten Kulonprogo dan Purworejo. Masing-masing daerah memiliki citarasa unik. Gebleg dapat dinikmati dengan dimakan langsung atau dengan campuran saus kacang.[1]

Geblek sering disamakan dengan cireng karena bahan baku yang digunakan, tapi keduanya berbeda bentuk dan ukuran. Geblek berwarna putih, bentuknya serupa angka delapan, dan punya tekstur kenyal ketika dikunyah

5. Soto EDS

Kombinasi kuliner hangat dan menyegarkan terus dirilis Wonosobo. Kali ini rekomendasinya diberikan Soto EDS. Lokasinya berada di Jalan Jend. A Yani, Nomor 118, Wonosobo. Pujian maksimal juga ikut dilontarkan TripAdvisor. Sebanyak 63% responden sepakat memberi label luar biasa, lalu pujian sangat bagus sebanyak 25%. Semua sepakat menunjuk Soto EDS sebagai rekomendasi utama kuliner di sini.

Ada beberapa varian soto yang ditawarkan. Diantaranya soto ayam dan soto sapi. Rasanya jelas juara dengan komposisi racikan bumbu pas dan sempurna. Tekstur dangingnya juga halus. Rasanya semakin luar biasa karena kuahnya sangat gurih. Selain soto, di sini juga disajikan bakso daging sapi dan bakso ikan. Bagaimana soal harga? Harganya sangat ramah.

6. White House Cafe

Suasana kekinian juga dimiliki Wonosobo. Konsep instagramable ini digulirkan oleh White House Cafe. Lokasinya berada di Jalan Sabak Alu, Nomor 121B, Alun-Alun Wonosobo. Menjadi representasi konsep kekinian, apresiasi pun diberikan TripAdvisor. Sebanyak 40% responden memberi label luar biasa, lalu 60% berlabel sangat bagus. Di sini juga disediakan WiFi gratis dengan speed tinggi.

Menggenapi suasana kekinian, kuliner yang ditawarkan juga sangat beragam. Rasanya yang ditawarkan juga juara. Harganya pun sangat ramah bagi kantong. Memberikan nuansa berbeda, aneka camilan dan minuman disajikan. Ada gorengan, purwoceng, olahan jamur, minuman carica, hingga kopo lokal dari Wonosobo yang melegenda.

7. Sagon

Makanan berbahan dasar tepung ketan dan parutan kelapa ini dinamakan Sagon. Makanan berbentuk bulat dengan cekungan di tengahnya ini diolah dengan cara dibakar di atas bara arang.

Sagon hanya bisa didapatkan di pasar induk Wonosobo. Lebih tepatnya, di lantai dua pasar tradisional terbesar di Wonosobo. Di lokasi ini ada lima orang penjual Sagon yang membuka lapaknya sejak pukul 09.00 WIB sampai 16.00 WIB.

8. Rumah Makan Dieng

Bukan hanya panoramanya yang sangat eksotis, kawasan Dataran Tinggi Dieng juga memiliki koleksi kuliner luar biasa. Tempatnya adalah Rumah Makan Dieng. Lokasinya berada di Jalan Raya Dieng Kulon, Wonosobo. Karena eksotis, TripAdvisor memberikan pujian paten. Sebanyak 50% responden memberikan suara luar biasa, 33% sangat bagus.

Berada di destinasi terbaik Dataran Tinggi Dieng, rumah makan ini menyajikan beragam kuliner dengan cita rasa juara. Ada ayam goreng yang sangat empuk dan gurih. Di sini juga tersedia beragam olahan lele dan daging sapi. Bagi pecinta nasi goreng, maka Rumah Makan Dieng memang menjadi venuenya.

9. Teh Tambi

Kebun Teh Tambi terletak di lereng Gunung Sindoro, Desa Tambi, Wonosobo, Jawa Tengah, kebun teh ini sudah ada sejak tahun 1865 dan memiliki luas 270 hektar. Tambi yang sejuk di ketinggian lebih dari 1400 meter ini merupakan penghasil teh dan merupakan salah satu yang terbaik di Indonesia.

Ladang teh yang ditanam di ketinggian lebih dari 1400 meter dpl ini terus berproduksi sejak zaman penjajahan Belanda hingga sekarang. Sangat menarik melihat langsung bagaimana daun teh diolah mulai dari proses pemetikan menjadi secangkir teh siap minum.

Untuk menjamu para pengunjung agar tak mudah bosan, pengelola kebun teh Tambi menyediakan paket wisata perkebunan teh.

10. Dendeng Gepuk

Dinamakan Dendeng Gepuk karena dalam prosesnya daging sapi digepuk hingga pipih. Meski di daerah lain juga ada dendeng gepuk, dendeng gepuk dari Wonosobo punya rasa yang beda. Penggunaan rempah-rempah dan bumbu yang khaslah jawabannya. Rasa dendeng gepuk Wonosobo jadi gurih tapi ada manis-manisnya.

Biasanya, dendeng gepuk disajikan bersama dengan nasi putih serta sambal bajak. Jika tak ada waktu, kamu bisa mampir ke toko oleh-oleh dan membelinya dalam bentuk kemasan.(***)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here