www.INDONESIATRAVEL.NEWS– Meski puasa Ramadan baru sepekan berjalan, konsep  kemeriahan untuk Lebaran sudah disiapkan. Salah satunya oleh Klenteng Sam Poo Kong. Klenteng di Semarang, Jawa Tengah, akan menyajikan nuansa Lebaran unik.

Kegiatan tersebut diberi nama Festival Lebaran Sam Poo Kong 2018. Event ini akan diluncurkan 15-24 Juni 2018. Ada beragam latar budaya yang ditampilkan. Dan semuanya, akan dilangsungkan pukul 09.00-17.00 WIB di Jalan Simongan 129, Semarang.

Ada 6 menu culture yang siap menyemarakkan Festival Lebaran Sam Poo Kong 2018. Yaitu budaya Tionghoa bertemu dengan Jawa. Ada Barongsai sebagai repesentasi budaya Tionghoa. Digelar juga budaya lokal seperti Reog Ponorogo dan Drumblek Laga. Nuansa klasik ditegaskan music keroncong dan show angklung. Festival ini juga menyediakan bazaar kuliner yang lengkap. 

Menurut Deputi Bidang Pemasaran I Kemenpar I Gde Pitana, Lebaran di Klenteng Sam Poo Kong akan spesial. “Festival Lebaran Sam Poo Kong ini sangat unik dan spesial. Ada ragam latar budaya yang ditampilkan. Semuanya menyatu di sini. Lebih eksotis lagi, Klenteng Sam Poo Kong sendiri memiliki sejarah kuat di masa silam,” ungkap Pitana, Rabu (23/5). 

Klenteng Sam Poo Kong sendiri lekat dengan jejak Islam di Semarang. Situs sejarah ini juga jadi destinasi wisata religi. Situs Sam Poo Kong ini lekat dengan penjelajah muslim Tiongkok. Yaitu Laksmana San Poo Tay Djien. Atau lebih familiar sebagai Laksmana Cheng Ho. 

Pada tahun 1416, kapal Cheng Ho harus bersandar di Semarang. Karena, juru mudi Kapal Ong Keng Hong sakit. Sempat merawat Ong Keng Hong, Laksmana Cheng Ho lalu melanjutkan perjalanan. Sakit Ong Keng Hong pun berangsur sembuh. 

Setelah pulih, Ong Keng Hong memutuskan membaur dengan pribumi dan menyebarkan syiar Islam. Tempat berteduh Cheng Ho lalu didirikan bangunan megah. Bangunan ini lalu dipakai sebagai tempat ibadah pemeluk Tridharma (Taoisme, Buddhisme, dan Konfusianisme). 

“Histori yang dibangun Sam Poo Kong ini luar biasa sekali. Inspirasi ini terus menggerakan berbagai latar belakang masyarakat untuk berkunjung ke sini. Di area ini juga terdapat situs lain dengan nilai histori yang sama tinggi. Sebab, ini menyangkut Laksmana Cheng Ho,” tutur Pitana lagi. 

Di bagian bawah Klenteng Sam Poo Kong, terdapat goa bawah tanah. Situs ini sering disebut sebagai Goa Gedung Batu. Ada juga makam Ong Keng Hong yang familiar sebagai ‘Makam Kjai Djoeroemoedi’. Di sebelahnya, terdapat situs yang bernama ‘Kyai Jangkar’. Situs Kyai Jangkar ini digunakan sebagai objek meditasi. Di dekat ‘Kyai Jangkar’, terdapat pohon dengan batang seperti rantai kapal. 

“Sebagai destinasi wisata religi, kawasan Kelenteng Sam Poo Kong ini sangat lengkap. Situs ini memang banyak dikunjungi oleh wisatawan. Ada yang beribadah atau sekadar menikmati sejarah dari ornamen yang ada. Dengan bergulirnya Festival Lebaran Sam Poo Kong 2018 ini, maka kawasan ini semakin oke sebagai destinasi wisata religi. Jadi, jangan sampai terlewatkan,” tegas Pitana. 

Asisten Deputi Pemasaran I Regional II Kemenpar Sumarni menjelaskan, Klenteng Sam Poo Kong menjadi simbol pluralism dan tolerenasi yang bertahan hingga saat ini. 

“Merayakan Lebaran di kawasan Kelenteng Sam Poo Kong tentu sangat spesial. Sam Poo Kong terkenal dan mendunia. Kawasan ini menjadi simbol pluralisme dengan Tridharma dan jejak Islam yang dibawa Laksmana Cheng Ho juga Ong Keng Hong. Namun, semua bisa berdampingan secara damai,” terang Sumarni. 

Untuk menikmati beragam kemeriahan festival dan eksotisnya jejak sejarah, pengunjung pun membayar tiket murah. Untuk wisnus, tiket dewasa dibanderol Rp5 ribu, lalu anak-anak hanya Rp3 ribu. Bagi para wisman tiket dihargai Rp10 ribu. Tapi, harga tiket berbeda terjadi di akhir pekan dan hari libur. 

Namun, Kepala Bidang Area Jawa Kemenpar Wawan Gunawan menerangkan, kenaikan harga tiket tidak besar. 

“Kalaupun pada momen tertentu ada kenaikan, itu juga tidak besar. Untuk lokal kisarannya Rp2 ribu hingga Rp3 ribu, tapi untuk wisman mencapai Rp5 ribu. Kawasan Kelenteng Sam Poo Kong ini luar biasa inspirasinya. Dan, semangat kebersamaan dan toleransi masih terjaga hingga saat ini,” ujar Wawan. 

Penyelenggaraan Festival Lebaran Sam Poo Kong 2018 pun disambut terbuka oleh Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya. Menpar juga mengingatkan, wisatawan akan memiliki banyak opsi bila merayakan Lebaran di Kota Semarang. 

Sebab, Kota Atlas ini punya destinasi Masjid Agung Jawa, Kota Lama, Lawang Sewu, Pasar Johar, hingga pusat wisata belanja di kawasan Pandanaran. 

“Merayakan hari raya di Festival Lebaran Sam Poo Kong 2018 tentu luar biasa. Wisatawan bisa belajar banyak soal toleransi dan pluralisme. Usai berkunjung dari Sam Poo Kong, para wisatawan juga bisa menikmati beragam destinasi unggulan Kota Semarang. Menikmati bangunan eksotis di Kota Lama dan sekitarnya hingga wisata belanja sama asyiknya,” tutup Menpar. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here