Batam – Gelaran Batik Batam Fashion Week (BBFW) terbukti efektif sebagai sarana promosi wisata. Gaung acara ini semakin luas, begitu pun dengan jangkauannya. Setelah sukses di beberapa kabupaten/ kota di Provinsi Kepulauan Riau, kini BBFW 2019 diperkenalkan ke tingkat nasional.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Batam, Ardiwinata mengatakan, pagelaran busana hasil karya perancang Batam ini dihelat dalam rangkaian Hari Kesatuan Gerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (HKG PKK) 2019.

Agenda tahunan PKK dari seluruh provinsi di Indonesia ini dilaksanakan di Taman Terbuka Hijau Imam Bonjol Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat, 24-27 Juli. Koleksi-koleksi busana kreasi dari batik Batam ini tampil di malam ketiga, Jumat (26/7).

“BBFW ini merupakan inisiatif dari Ketua Umum Dekranasda Kota Batam, Ibu Marlin Agustina Rudi. Beliau ingin mempromosikan hasil karya pebatik Batam melalui pagelaran busana yang dilakukan bekerja sama dengan perancang di Kota Batam,” kata Ardi yang juga sebagai Ketua Harian Dekranasda Batam.

Pagelaran busana batik Batam ini dimulai dengan roadshow di tingkat kecamatan. Bersama pebatik dan perancang, Dekranasda Batam berkeliling di 12 kecamatan se-Kota Batam sepanjang tahun 2018 lalu.

Promosi hasil kerajinan tangan warga Batam ini kemudian mulai dibawa ke tingkat provinsi. Sejak awal 2019, BBFW sendiri sudah digelar di tiga lokasi berbeda. Yakni Kabupaten Karimun, Kota Tanjungpinang, dan Kabupaten Bintan.

“Kali ini kita mulai masuk ke tingkat nasional, yang dimulai dari kegiatan HKG PKK. Selain mempromosikan batik Batam, melalui kegiatan ini kita juga promosi pariwisata Batam secara umum,” jelasnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi gelaran BBFW yang terus komit digelar hingga sekarang. Terlebih, saat ini jangkauannya semakin diperluas ke tingkat nasional. Ini akan berkembang dan bisa menjadi event besar jika pihak penyelenggara konsisten mengadakannya, dan memberi sentuhan baru setiap tahun.

“Batik adalah salah satu jenis kain tradisional asli Indonesia yang diwariskan para leluhur. Seiring berjalannya waktu, batik juga dikembangkan di banyak daerah di luar pulau jawa. Tentu saja dengan corak atau motif yang beragam, sesuai dengan identitas daerah masing-masing,” jelasnya.

Menurutnya, kreatifitas kain-kain tradisi budaya nusantara bisa terus dipamerkan, dikomersilkan dan dipromosikan untuk memperkuat destinasi wisata. Termasuk batik Batam yang mulai diperkenalkan secara nasional melalui BBFW 2019. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here