LOMBOK – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) promosi destinasi pariwisata super prioritas Mandalika. Direktur Pemasaran Pariwisata Regional I Kemenparekraf, Vinsensius Jemadu menjelaskan, meski bertema bimbingan teknis, namun sesungguhnya pihaknya ingin menggali masukan dari para stakeholder pelaku pariwisata di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

“Yang lebih penting kali ini kita berkumpul di sini untuk sharing, menggali masukan, gagasan serta ide dari bapak-ibu sekalian mumpung ini Mandalika-MotoGP ditetapkan sebagai destinasi super prioritas. Kita punya potensi yang luar biasa. Nah sekarang yang perlu dipikirkan adalah bagaimana kita mempromosikannya,” kata Vinsensius Jemadu, Jumat (22/1/2021).

Pria yang karib disapa VJ itu melanjutkan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno dan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan meminta agar lima destinasi prioritas, termasuk di dalamnya Mandalika dipromosikan dengan baik. “Maka dari itu, kami hadir di sini untuk membranding. Kami menggali masukan dari bapak-ibu sekalian,” tutur VJ.

Secara khusus VJ menyampaikan apresiasi kepada usaha-usaha ekonomi kreatif yang terus bertahan mengembangkan brand-brand lokal. Menurutnya, salah satu fokus Kemenparekraf saat ini adalah UMKM oleh karena Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno memang menaruh kepedulian besar terhadap perkembangan UMKM.

“Kenapa harus berbicara ini, karena Bang Sandi, Bapak Menteri kita ini sangat concern dengan UMKM. Beliau membawa misi menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya. Oleh karena itu, UMKM ini perlu didukung, di-support, sehingga betul-betul bersinergi dengan apa yang dimaksud dengan pariwisata. Oleh karena itu, kita akan berjalan berdampingan dengan sektor ini,” ujar VJ.

Hal yang patut digarisbawahi juga adalah, semenjak menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno menetapkan tiga pilar dalam mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. “Yaitu adaptasi, inovasi dan kolaborasi. Ini sudah dijelaskan berkali-kali setiap Pak Sandiaga Uno berkunjung ke daerah-daerah.

Adaptasi tentu kaitannya dengan pandemi in. Kita harus betul-betul menyesuaikan diri, menyesuaikan dengan produk kita, menyesuaikan dengan cara kita dan kita harus mulai inovatif, terutama industri. Terobosan apa yang sesuai dengan sekarang ini, dengan cara-cara apa kita mengolah produk ini dalam situasi seperti ini,” ujarnya.

VJ melanjutkan, sektor pariwisata dianggap sektor yang memiliki koordinasi yang sangat tinggi. Sebagian besar upaya maupun kegiatan atau secara resources berada di luar Kemenparekraf. Hal itulah yang membuat Sandiaga Uno menekankan pentingnya kolaborasi. “Untuk saat ini kompetisi yang sangat diagungkan, tapi kolaborasi yang sangat dikedepankan. Tiga pilar itulah yang sering kami sampaikan yakni adaptasi, inovasi, kolaborasi. mudah-mudahan dengan berkumpulnya kita di sini, Kemenparekraf yang selama ini hanya menjadi fasilitator, bisa menjadi tempat merealisasikan ide dan gagasan,” harap dia.

Di sisi lain, sejauh amatannya, ada beberapa sektor yang masih tumbuh dengan baik di masa pandemi Covid-19 ini. “Kita patut bersyukur, Alhamdulillah protokol kesehatan di NTB telah dilakukan dan diimplementasikan dengan baik. Meeting hari ini juga kita sudah menerapkan protokol kesehatan. Alhamdulillah semuanya sehat luar biasa. Kita dipatuhi 5M tadi, bukan lagi 3M tapi 5M, ditambah dengan membatasi mobilitas dan menjauhi kerumunan,” urai VJ.(*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here