PARIAMAN – Pariwisata berbasis industri 4.0 terus dihadirkan dan diperkuat oleh Kemenparekraf/Baparekraf. Akselerasinya melalui Kegiatan Bimbingan Teknis Pemasaran Digital Bagi Pelaku Ekonomi Kreatif Seni Pertunjukan, Kamis (10/6). Lokasi eventnya ada di Pendopo walikota Pariaman, Sumatera Barat. Pesertanya berjumlah 100 orang dengan basic sanggar dan komunitas seni pertunjukan.

“Pesatnya perkembangan teknologi yang ada saat ini tentu harus optimal dimanfaatkan. Untuk itu, penguatan materi berupa kontennya harus dilakukan. Dengan begitu, pasar akan tertarik dan kunjungan wisatawan di Pariaman bisa pulih,” ungkap Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf Wisnu Bawa Tarunajaya.

Memastikan event clear dari Covid-19, sebanyak 100 peserta pun melakukan swab antigen. Inspirasi dan wawasan baru pun diberikan oleh narasumber, yaitu IGP Wiranegara dan Priadi Soefjanto. Membawakan materi Bahasa Visual, peserta diajarkan visual sinematografi. Komposisinya ada type of shot, camera angle, camera movement, garis imajiner, dan screen direction. Semuanya jadi panduan menyusun cerita bergambar gerak.

“Tantangan industri 4.0 dijawab pariwisata secara tuntas. Kami kuatkan skill sumber daya manusianya melalui pelatihan ini. Branding pariwisata Pariaman akan semakin kuat dan memberi feed back positif,” terang Direktur Pengembangan SDM dan Ekonomi Kreatif Kemenparekraf Erwita Dianti.

Skill pelaku industri kreatif di Pariaman bertambah lengkap dengan materi Priadi Soefjanto. Priadi membagikan materi Seni Pertunjukan dalam Rekaman Audio Visual (Smartphone). Treatment yang diberikan mulai teknik pengambilan foto dengan smartphone. Materi gambar tersebut akan digunakan untuk branding berbagi hasil produk ekonomi kreatif di media sosial.

Untuk menghasilkan konten berkualitas, peserta dikenalkan dengan peralatan yang digunakannya. Ada pengenalan jenis dan merek kamera, fungsi tripod agar gambar tidak bergetar, timer, background, property, dan packaging. Koordinator Edukasi II Direktorat PSDM Ekraf Jemmy Alexander menjelaskan, pelaku industri kreatif bisa mengoptimalkan beragam platform digital.

“Pelaku pariwisata dan industri kreatif bisa beradaptasi bahkan membuat gebrakan dalam persaingan industri 4.0. Kompetensi mereka naik. Mereka kini memahami pembuatan film dan video pendek hanya melalui handphone terkait banyak hal. Konten ini lalu dipromosikan melalui Facebook, Instagram, Youtube dan media lain,” jelas Jemmy.

Lebih lanjut, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman Dwi Marhen Yono mengatakan, ada 6 jurus yang bisa digenjot destinasi wisata Pariaman di masa pandemi Covid-19. Sebut saja, pembiasaan diri dengan program CHSE, promosi secara TSM, dan menggelar event dengan prinsip 3C (Creative, Commercial, & Communication). Ada juga strategi pit stop (Maintenance, adaptasi dan Inovasi) juga sinergi pentahelix pariwisata.

“Kami ucapkan terima kasih kepada Kemenparekraf/Baparekraf karena sudah menggelar event tersebut di Pariaman. Kami optimistis branding pariwisata dan ekonomi kreatif akan semakin besar. Apalagi, kami memiliki 6 formulasi yang ditutup dengan ridho Allah SWT untuk keberhasilan,” tutup Dwi.(*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here