JAKARTA – Daftar juara Lomba Millenial Friendly Event 2019 akhirnya dirilis. Pemenang lomba ada 15 orang yang terbagi dalam dua kategori. Yaitu 5 pemenang berdasarkan pilihan juri, dan 10 pemenang pilihan netizen.

5 pemenang pilihan juri adalah @focass, @farahalifa, @gandung_MH, @ferdian_hardiansyah, dan @sigarwengi. Para pemenang ini.

Sedangkan 10 pemenang pilihan netizen adalah @edygautama, @mustoaji, @febriksndy99, @adamyoung92, @meihrdnt, @jalutajam, @ind.nat, @zakirsulaeman, @dede.kurniawan, @tsaih.

Ketua Tim Percepatan Miellenial Gebi, mengucapkan selamat kepada para pemenang. Gebi mengatakan event ini masih akan berlanjut.

“Yang kita umumkan sekarang adalah pemenang lomba millenial friendly event. Tapi kita juga punya lomba millenial friendly destinasi. Semua kita lakukan untuk merangkul anak-anak millenial,” paparnya, Kamis (25/4).

Salah seorang dewan juri, Raditya Dika, sangat senang dengan antusiasnya anak-anak millenial dengan event yang dilombakan ini.

“Ini event yang milenial banget. Buktinya, banyak karya-karya hebat yang mereka kirimkan. Foto dan narasinya keren-keren. Tidak mudah buat dewan juri untuk memutuskan lima pemenang dari kegiatan ini,” papar Radit yang juga seorang sutradara, influencer, juga komika itu.

Dijelaskannya, pemilihan lima pemenang pilihan dewan juri diambil dengan seobjektif mungkin.

“Semua kirimannya keren-keren. Tapi dewan juri harus memilih 5 pemenang. Itu tidak mudah. Tapi bagaimana pun kita harus memilih. Jadi selamat kepada pemenang, baik pilihan juri maupun pilihan netizen,” katanya.

Sedangkan Menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya, lomba ini diadakan untuk memberikan ruang kepada kaum millenials untuk mengekspresikan diri.

“Masa depan pariwisata ada di tangan millenials. Saat ini pun mereka mendominasi kunjungan wisatawan di berbagai negara. Termasuk Indonesia. Oleh sebab itu, kita memberikan space,” tutur Arief Yahya.

Ditambahkannya, Millenial selalu sexy untuk digarap. Karena, gaya millenial adalah big and loud.

“Artinya, anak-anak millenial itu memiliki komunitas yang sangat besar. Sangat banyak. Selain itu mereka berisik. Jika mereka berada di sebuah destinasi, maka mereka akan berisik, dan ini akan menguntungkan buat pariwisata,” paparnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here