ATAMBUA – Festival Wonderful Indonesia resmi meluncur di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain, Atambua, Sabtu (17/). Momentumnya adalah HUT ke-74 RI. Seluruh rangkaian acara diisi oleh putra-putri terbaik NTT.

Menurut Deputi Bidang Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani Mustafa, sengaja menonjolkan kekayaan dan kearifan lokal. Dengan itu diharapkan semakin memacu masyarakat sekitar perbatasan untuk berkreasi mengembangkan pariwisata di perbatasan.

“Kita harapkan ini akan menjadi stimulus positif masyarakat sekitar dalam membangun pariwisata. Dengan semakin banyak mereka terlibat, mereka akan merasakan secara langsung dampak positif dari pariwisata. Terutama dalam mengangkat perkembangan perekonomian mereka,” kata Rizki, Sabtu (17/8).

Dibuka oleh Deputi Bidang Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan Badan Nasional Perbatasan (BNPP), Boytenjuri, perhelatan festival diisi dengan berbagai hiburan menarik. Dari mulai perlombaan, bazzar, doorprize serta live musik. Kekuatan pesona NTT pun diperkuat dengan pertunjukan seni budaya NTT.

“Ini menjadi kekuatan yang luar biasa. Semua stakeholder bersama membangun wilayah perbatasan. Hal ini menjadi cerminan nawacita Presiden Joko Widodo untuk membangun negara dari pinggiran. Jadi bukan saja PLBN-nya yang bagus, perekonomian dan daya saing masyarakatnya juga makin ok. Tentunya kami sangat mendukung sekali perhelatan ini,” kata Boytenjuri.

Terpisah Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh. Ricky Fauziyani mengatakan, jika festival ini akan digelar sebanyak 12 kali di 3 PLBN yang ada di NTT. Pembagiannya, 6 kegiatan di PLBN Motaain, 4 kegiatan di PLBN Wini, Serta 2 kegiatan di PLBN Motamasin. Waktu pelaksanaanya pun cukup panjang, dari tanggal 17 Agustus hingga 10 Oktober 2019.

“Jadi setiap minggu akan ada event di PLBN. Kita ingin PLBN ini tumbuh menjadi salah satu destinasi menarik yang mampu mendatangkan wisatawan. Pergerakannya melalui Festival Wonderful Indonesia,” kata Ricky.

Menteri Pariwisata Arief Yahya optimis jika wilayah perbatasan dapat dimaksimalkan menjaring wisatawan. Apalagi akses yang mudah dengan fasilitas lengkap kini dimiliki oleh PLBN yang ada. Dengan itu pergerakan wisatawan dari PLBN dapat dimaksimalkan.

“Konsep pengembangan pariwisata itu 3A. Akses, Amenitas serta Atraksi. Akses di wilayah perbatasan sudah sangat baik, begitu juga amenitasnya. Atraksinya kita akan dorong terus dengan melibatkan masyarakat sekitar. Konsep ini berhasil kita terapkan di Kepulauan Riau, saya yakin ini juga bisa diterapkan di lintas batas lainnya. Yang penting kita konsisten menggelar atraksi berkelas di perbatasan,” kata ujar Menpar Arief Yahya.

Maka jelas mengapa Kemenpar memfokuskan diri menyasar wisman perbatasan. Jumlah PLBN yang ada di Indonesia sangat banyak. Dan saat ini dikembangkan menjadi destinasi wisata. Ditargetkan wisman perbatasan dapat menyumbang 20 persen atau sekitar 3,4 juta dari total 20 juta target wisman di tahun 2019.

“Tourism itu mirip bisnis transportasi dan telekomunikasi. Membutuhkan kedekatan atau proximity, baik kedekatan budaya (culture), maupun kedekatan jarak. Apalagi jika kita terus mendorong masyarakat masyarakat berperan aktif di dalamnya. Biar mereka sendiri yang merasakan manisnya bisnis pariwisata,” ujar Menteri Asal Banyuwangi itu.(***)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here