www.INDONESIATRAVEL.NEWS-Pedangdut tanah air Fitri Carlina sangat cinta dengan pariwisata Indonesia. Penyanyi tembang ABG Tua itu meminta kepada semua pihak terutama daerah untuk bersinergi dengan pusat agar sukses mendatangkan wisatawan mancanegara (Wisman) negeri tetangga seperti Malaysia. 

Hal itu diungkapkan Fitri di sela-sela konsernya di Sanggau, Kalimantan Barat dalam perhelatan Festival Crossborder Sanggau, 2018 dari tanggal 3 April sampai dengan 7 April 2018. Konser tersebut merupakan dukungan penuh dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar).

“Jadi daerah juga harus sama-sama membangun pariwisata, bekerjasama dengan Kemenpar. Karena hal ini tidak bisa dilakukan kemenpar sendirian, peran daerah juga sangat vital dalam strategi mendatangkan Wisman,”ajak Fitri di sela-sela acaranya tersebut.

Penampilan Fitri berjalan sukses. Ribuan orang tumplek blek di acara tersebut. Semua bergoyang dan gembira dengan teriakan wonderful Indonesia. Fitri juga berhasil menyanyikan 14 lagu dengan heboh.

Berkoordinasi dengan daerah memang terus dilakukan Kementerian di bawah komando Arief Yahya tersebut. Caranya melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk menggolkan target wisman di perbatasan. 

Buktinya, pasca konser rombongan Kemenpar di bawah pimpinan Kepala Bidang Pemasaran Area III Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar Sapto Haryono juga menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) persiapan jelang persiapan festival Crossborder Entikong.

“Benar, kita semua harus bersinergi. Seperti bapak menteri pariwisata Arief Yahya katakan bahwa unsur penthahelix adalah penentu pariwisata Indonesia. Unsur itu adalah akademisi, bisnis, pemerintah, komunitas dan media. Rakor ini kami mantapkan koordinasi,”kata Sapto. 

Dalam acara tersebut, Sapto memaparkan semua program Kemenpar dan target-targetnya di Crossborder. Terutama pintu-pintu yang dekat dengan negara tetangga Malaysia. Pintu tersebut diantaranya Bengkayang, Aruk, Entikong, Nunukan, Mahakam Ulu, Kapuas Ulu, Malino dan Sintang.

“Daerah sudah harus mulai mempromosikan dengan baik. Harus melek digital, harus memanfaatkan co branding dari pihak swasta, jadi daerah bisa berkreasi tanpa menunggu dukungan pusat,” kata pria yang murah senyum itu.

Dukungan Kemenpar membawa endorser Fitri Carlina di Sanggau memang disambut suka cita oleh  pemerintah Sanggau. Pjs Bupati Sanggau Moses mengucapkan terima kasih banyak kepada Kemenpar yang kini semakin perduli dengan perbatasan. “Tidak ada dukungan Kemenpar, bisa jadi acara ini akan sepi. Kami tetap berharap banyak wisatawan mancanegara dari Malaysia datang di rentetan acara selama satu pekan ini. Ini dalam rangka ulang tahun Sanggau,”kata Moses. 

Fitri Carlina memang endorser yang tepat yang dibawa Kemenpar. Pasalnya, penyanyi cantik yang satu ini sangat akrab dengan branding nasional dan internasional milik Kemenpar Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia.

Belum lama ini, Fitri memulai bisnis  sampingan yang sedang naik daun. Bisnis yang sedang digelutinya ini tengah menjadi buruan para wisatawan yang berkunjung ke Banyuwangi, Jawa Timur. Menurut Fitri Carlina semua ini tidak lepas dari branding Worderful Indonesia dan Pesona Indonesia yang melekat pada produk Banyuwangi Savana Cake (BSC).

“Iya kita sangat bersyukur dengan adanya branding Worderful Indonesia dan Pesona Indonesia membawa hoki bagi cake kami, bahkan BSC oleh-oleh wajib para wisatawan yang ke Banyuwangi, ” kata Fitri.

Ia menambahkan bahwa dengan ada brand tersebut pihaknya juga terbantu melalui promo lewat media sosial. Tidak jarang warganet di luar Banyuwangi, bahkan dari Taiwan dan Hongkong ingin membeli produk cake tersebut. Dan untuk memenuhi keingianan para pengemarnya tersebut BSC akan membuka cabang di Jember dan Bali. 

Diakui oleh Fitri dengan menyandingkan  BSC bersama brand Worderful Indonesia dan Pesona Indonesia membuat pihaknya sangat konsen menjaga kualitas produk tersebut. Karena bagaimanapun, BSC akan menjadi bagian dari wajah pariwisata Indonesia, dan dirinya tidak mau membuat para wisatawan yang membeli oleh-oleh tersebut menjadi kecewa.

Apa saja faktor yang diperhatikan Fitri dalam menjaga kualitasnya? Bagaimana cara dia menciptakan standardisasi produk? Sampai di mana keterlibatanya? Soal ini, wanita yang belum lama diangkat sebagai Duta Pariwisata Banyuwangi ini memastikannya dari bahan baku. Pisang sebagai bahan dasar Banyuwangi Savana Cake dipilih yang terbaik. Sebisa mungkin dia mengambil dari Banyuwangi dan kabupaten-kabupaten sekitar di wilayah Jawa Timur yang sangat melimpah komoditas pisangnya.

“Pisang di Jawa Timur terkenal luar biasa kualitasnya. Bahkan dulunya pada era tahun 80 hingga 90, Banyuwangi dikenal sebagai Kota Pisang karena melimpahnya pisang di kota ini. Namun karena ada virus yang menyerang pohon pisang, membuat jumlahnya menurun drastis,” katanya.

Selanjutnya adalah di proses pembuatan. Wanita kelahiran 29 Mei 1987 ini memastikannya dengan menggunakan peralatan dapur berstandar tinggi, seperti yang digunakan industri kue kebanyakan. Dengan begitu, nantinya kualitas mulai dari rasa hingga bentuk dapat selalu terjaga, dan tidak ketinggalan higienitas yang selalu diperhatikan. “Saya pun menempatkan chef yang berpengalaman di hotel bintang 5. Jadi yang pasti dari segi rasa dan kualitas sangat mumpuni, standar bintang 5,” celetuknya.

Satu yang tak kalah penting adalah kemasan. Sebagai seorang yang sudah malang melintang di panggung hiburan Tanah Air, Fitri sangat paham pentingnya penampilan. Karena itu, dia turun langsung dalam memastikan seluruh proses, mulai dari pemilihan bahan baku hingga menentukan kemasan yang sesuai, yang dapat merepresentasikan pariwisata Banyuwangi dan Indonesia secara keseluruhan. “Packaging-nya tentunya secantik mungkin, dan pastinya ada logo Wonderful Indonesia. Tidak hanya di packaging tapi juga di dalam toko,” kata Fitri.

Banyuwangi Savana Cake memiliki lima varian rasa yang semuanya merepresentasikan destinasi dan keindahan Banyuwangi. Mulai dari Savana Red Island, Savana Green Bay, Savana Blue Fire, Savana Sunrise of Java, dan Savana Wedi Iren. “Aku ingin mengajak semua warga Banyuwangi untuk bernostalgia dengan masa-masa kejayaan Banyuwangi yang pernah dikenal sebagai Kota Pisang dengan tetap bisa menikmati kenikmatan olahan pisang melalui cake dari Banyuwangi Savana Cake,” tutup Fitri.(*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here