www.INDONESIATRAVEL.NEWS– Berbagai event budaya digelar di Kalimantan Barat saat Ramadan. Salah satunya, Gawai Dayak Naik Dango yang dihelat di Kota Singkawang. Event ini ditandai rangkaian ritual tradisional khas Dayak. Acaranya berlangsung 23-26 Mei. Gawai Dayak cocok untuk ngabuburit.

Gawai Dayak Naik Dango akan digelar di Rumah Adat Dayak. Tepatnya Jalan Baru Norio, Singkawang Selatan.

“Ada banyak latar belakang di Gawai Dayak Naik Dango ini. Event ini terbuka bagi umum. Dengan ragam hiburannya yang unik, event ini memang pas untuk menantikan waktu berbuka puasa,” ungkap Ketua Panitia Gawai Dayak Naik Dango Singkawang Ahyadi, Kamis (24/5).

Gawai Dayak Naik Dango menjadi komoditi yang dinantikan publik Singkawang. Ribuan orang terlihat membanjiri Rumah Adat Dayak di Jalan Baru Norio. Pengunjung pun terlihat enjoy menikmati dan menyimak rangkaian ritual adat yang dijalankan. Secara filosofis, event ini juga wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas melimpahnya panen hasil bumi dalam setahun terakhir.

Idiom Naik Dango menjadi ritual menaikan padi ke dalam dango atau lumbung. Sudah menjadi tradisi, Suku Dayak mengumpulkan padi milik warganya. Setelah terkumpul, padi-padi itu lalu dimasukan ke dalam lumbung. Tujuannya disimpan, lalu bisa digunakan sewaktu-waktu menurut tata cara adat yang berlaku.

“Menyimpan hasil bumi secara baik sudah menjadi tradisi Suku Dayak. Ini tujuannya agar cadangan pangan warga aman sehingga semua sejahtera,” terang Ahyadi lagi.

Sedikitnya ada 11 parade seni dan budaya Suku Dayak yang ada dikemas dalam event ini. Ahyadi menerangkan, parade seni budaya sebagai upaya untuk melestarikan kearifan lokal Suku Dayak. “Usai ritual tradisional, hiburan tradisional digelar. Ini juga upaya pelestarian,” katanya lagi.

Rundown hiburan sudah disusun secara padat. Usai menjalani ritual tradisional dalam upacara adat, wisatawan langsung diajak menikmati beragam hiburan. Ada melukis perisai dan lomba lagu solo khas Suku Dayak untuk remaja dan dewasa. “Jumlah peserta sangat banyak. Mereka antusias dengan lomba yang digelar,” ujarnya.

Kegembiraan pun berlanjut di hari kedua, Kamis (24/5). Wisatawan bisa menikmati ketangkasan anak Suku Dayak dalam memainkan Pangkak Gasing juga Mentas Ngatapel.

Membagi inspirasinya, lomba Masak Tradisional Dayak digulirkan. Tujuannya mengenalkan kekhasan dan kelezatan kuliner Dayak. Ada juga lomba Lagu Solo Dayak untuk anak-anak, hingga Pemilihan Bujang dan Dara Gawai.

“Antusiasme terus berlanjut. Masyarakat di sini juga ikut bergembira. Mereka melepas penat setelah bekerja keras bercocok tanam selama setahun. Semua pun membaur menjadisatu hingga event ini tuntas digelar secara keseluruhan,” katanya lagi.

Hiburan seru juga sudah menunggu pada perayaan hari ke tiga, Jumat (25/6). Hiburan berupa Lomba Sumpit dan Jonggan pun disiapkan. Untuk Lomba Sumpit, jumlah pesertanya sedikitna 20 orang. Lalu, hari terakhir diisi dengan ritual adat Dayak Naik Dango dan ceremony lainnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menerangkan, konsep Gawai Dayak Naik Dango semakin matang.

“Pekan-pekan ini Kalimantan Barat diramaikan dengan Gawai Dayak. Semua event unik dan menarik. Gawai Dayak Naik Dango ini pun menjadi potensi besar yang dimiliki Singkawang. Konsep mereka pun semakin bagus, sebab tidak hanya soal ritual saja. Semua dikombinasikan dengan beragam hiburan khas Dayak. Ke depannya, branding yang dilakukan harus lebih gencar,” pungkasnya. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here