www.INDONESIATRAVEL.NEWS-Anda ingin “meet n’ greet” dengan ikan Nemo secara langsung? Atau ingin nonton Tari Gandrung di dasar laut? Bila iya, segera langkahkan kaki ke Desa Bangsring Wongsorejo, Banyuwangi. Ada Banyuwangi Underwater Festival yang siap digelar, 4-6 April 2018.

Sensasinya, lebih seru dari Princess Ariel Mermaid, salah satu produk karya Walt Disney yang ngetop tahun 1989 itu. Karena itu, Menpar Arief Yahya pun tidak ragu mengajak travellers untuk datang dan menikmati keindahan bawah laut Banyuwangi.

Dijamin, Anda bakalan bisa meet n’ greet dengan ikan Nemo dan nonton Tari Gandrung dari dasar laut. Acaranya dijamin seru. Dijamin bisa bikin happy. Panorama underwater di Bangsring Banyuwangi sudah diakui dunia. Airnya jernih. Coralnya penuh warna. Ikan warna-warninya pun melimpah.

“Dan ada proses membiakkan terumbu karang dengan model apartemen ikan. Tempat berkembangnya terumbu karang dan ikan-ikan yang terus berbiak. Inilah yang sustainable,” kata Menteri Arief Yahya.

Menteri Pariwisata yang asli Banyuwangi itu tidak ragu mengundang para penghobi menyelam dari mana saja, untuk menyaksikan keindahan bawah laut Banyuwangi yang kelas dunia.

“Yang punya sertifikat menyelam silakan datang. Yang hobi fotografi bawah laut juga boleh ikutan. Ada banyak objek menarik di underwater Banyuwangi. Silakan hadir,” kata Menpar Arief Yahya, Senin (2/4).

Objek menariknya memang sangat banyak. Dijamin instagramable dan layak posting di media sosial. Yang pertama, diver-diver lokal dan mancanegara bisa menyaksikan Tari Gandrung Sewu di dasar laut. Acaranya dijamin jauh lebih memikat ketimbang tarian massal yang memecahkan rekor MURI di pinggir Pantai Boom, Kabupaten Banyuwangi, Oktober 2017.

Di sini, Anda bisa menyaksikan tarian khas masyarakat Banyuwangi yang telah didaftarkan ke UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda di dasar laut. Backgroundnya pun bisa aneka macam coral dan schooling ikan yang cantik-cantik.

Yang kedua, Anda bisa “meet n’ greet” dengan nemo, ikan badut yang ngetop karena petualangannya hingga serambi Opera House di pantai Sydney Australia. “Semua potensi underwater di Bangsring Banyuwangi sudah world class. Silakan datang dan buktikkan sendiri,” tambah Menpar Arief.

Marketeer of The Year 2013 versi MarkPlus itu memang tak asal bicara. Bangsring Underwater merupakan kawasan konservasi bawah laut yang dikelola nelayan Bangsring, Kecamatan Wongsorejo Banyuwangi. Pada 2017, kelompok nelayan di kawasan ini menerima Kalpataru dari Presiden RI karena mereka mampu mengubah mindset dari yang dulunya pengebom ikan, menjadi aktif melakukan restorasi terumbu karang.

Menpar Arief Yahya juga berterima kasih kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang bakal hadir di Bangsring, Banyuwangi. Susi bahkan tak segan melayangkan apresiasi kepada nelayan di kawasan Bangsri, Banyuwangi.

“Ini sangat bagus. Alamnya dijaga dengan sangat oke. Pasirnya bersih dan putih, terumbu karang beragam bentuk dan warna airnya ada gradasi tiga warna. Ada putih, hijau, dan biru. Ini seperti duplikatnya Raja Ampat. Sangat indah. Karenanya saya akan hadir ke Banyuwangi saat event berlangsung,” jelas Menteri Susi.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas juga tak mau ketinggalan berpromosi. Baginya, event ini adalah edukasi bagi publik. “Akan kami tunjukkan bagaimana masyarakat di Pantai Bangsring melakukan konservasi, berinisiatif menanam dan melestarikan terumbu karang di sana yang berbuah menjadi sebuah destinasi wisata baru. Ini merupakan cara kreatif nelayan-nelayan Bangsring untuk melakukan sesuatu yang berbeda. Tidak hanya menggelar event, namun mereka juga menyisipkan edukasi bahari kepada kita semua,” timpal Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas.

Semua hal unik dan menarik sudah disiapkan. Yang ingin melihat beragam ikan warna-warni, bisa nonton “Nemo Dancing.” Ini adalah pengamatan ikan nemo yang bisa disaksikan selama 48 jam. Dalam pengamatan Nemo ini, juga turut serta tim dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Brawijaya (UB) Malang.

“Penyelamatan dan pengamatan ikan nemo ini nantinya akan dinilai untuk dapat Rekor MURI,” tambahnya.

Selain itu, ada juga pendidikan bahari, lomba kano, lomba lari sisir pantai, hingga underwater photography. “Ini adalah bentuk partisipasi rakyat dalam memajukan daerah,” kata Anas.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, Muhammad Yanuarto Bramuda mengatakan ketiga atraksi tersebut akan diawali pada 4 April 2018. “Semua agenda rata-rata akan digelar Rabu, kecuali lomba lari dan penulisan karya ilmiah dilaksanakan di hari terakhir. Gandrung bawah laut akan mengawali acara pada Rabu besok,” kata Bramuda.

Nantinya ada sekitar 12 penari gandrung dengan dilengkapi peralatan selam. “Saat ini para ‘gandrung penyelam’ ini terus mematangkan persiapan untuk menari gandrung di dasar laut,” kata Bramuda.(*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here