www.INDONESIATRAVEL.NEWS– Selain mempersiapkan faktor teknis, Inasgoc juga mengantisipasi kendala non teknis saat Asian Games 2018. Salah satunya potensi serangan siber. Institusi terkait plus hacker lokal digaet. Tujuannya, untuk menangkal berbagai potensi serangan tersebut. 

Ketua Inasgoc Erick Thohir, mengatakan serangan hacker sudah muncul dalam test event Asian Games 2018, Februari lalu. Saat itu, test event yang berlangsung dua pekan menerima ribuan serangan siber. Erick menilai, serangan ini akan semakin masif saat pelaksanaan Asian Games nanti.

“Terkait isu serangan siber sudah diantisipasi. Potensi serangan siber sebenarnya sudah mulai muncul di testevent. Untuk itu, terkait dengan serangan siber sudah diantisipasi sejak dini. Serangan hacker ini sudah muncul. Saat test event, serangannya sangat banyak. Yang jelas kami akan koordinasikan hal ini dengan berbagai elemen,” ujarnya. 

Mengenai dilibatkannya para hacker lokal, Erick mengatakan hacker-hacker lokal memiliki skill tinggi dan ditakuti dunia. Salah satu buktinya, pada 2013 lalu beberapa situs Australia mampu dilumpuhkan hacker lokal. 

Bahkan, hacker bernama Jim Geovadi pernah mengubah arah gerak satelit di 2006 silam. Ada juga pemilik nickname Bi4kkob4r yang sukses menembus sistem keamanan Facebook. Namun, Facebook lantas memberikan apresiasi sebesar Rp22 juta ke Bi4kkob4r. 

“Melibatkan hacker lokal sebagai upaya preventif. Jangan sampai saat Asian Game bergulir, ada banyak kejadian yang mengganggu. Jangan sampai para penonton kenyamananya terganggu hanya karena system tiketnya bermasalah. Biasanya system seperti itu yang diserang,” katanya lagi. 

Selain informal, upaya preventif juga melibatkan sistem yang lebih besar. Rapat koordinasi khusus membahas tentang ancaman hacker ini bahkan sudah dijalankan. Rapat dipimpin langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Hadir juga Chef de Mission yang merupakan Wakapolri Komjen Syafruddin, serta Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Djoko Setiadi. 

Hasilnya, back up penuh akan diberikan untuk menangkal upaya gangguan siber. Inasgoc juga akan diperkuat oleh BSSN, Badan Intelijen Strategis (BAIS), dan Inafis Mabes Polri. “Kami tentu berterima kasih kepada mereka yang siap memberikan support. Sebab, sistem untuk Asian Games harus selalu dipastikan aman. Tujuannya agar semua lancar,” ujar Erick lagi. 

Antisipasi memang diperlukan. Sebab, ada banyak cerita serangan siber ini menimpa event olahraga besar. Pada Olimpiade Musim Dingin 2018 di Pyeong Chang, Korea Selatan, serangan siber membelit sistem ticketing. Efeknya sangat luas. Bahkan membuat opening ceremony terlambat dari waktu yang ditentukan. Multievent memang rentang diserang karena menggunakan internet, wifi, hingga cloudcomputing. 

“Siber ini masalah yang komplek. Dan kenyamanan tamu-tamu mancanegara harus diutamakan. Harapannya mereka ini kembali lagi di lain waktu ke sini untuk berlibur,” tutup Menteri Pariwisata Arief Yahya. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here