www.INDONESIATRAVEL.NEWS, LABUAN BAJO – Optimalisasi dilakukan di dalam kawasan ekowisata Taman Nasional Komodo (TNK). Selain kelestarian konservasi, support juga diberikan bagi Sumber Daya Manusia (SDM). Keseimbangan ini diharapkan memunculkan fungsi kawasan secara ekonomi.

Treatment terbaik terus diberlakukan bagi destinasi TNK. Kali ini program Bimtek Strategi Pemasaran Kawasan Ekowisata TNK yang digulirkan. Bimtek ini diharapkan menciptakan keseimbangan segitiga ekologis. Ada kelestarian, SDM, dan menguatnya value ekonomi. Program Kemenpar ini akan digelar pada Kamis (29/11). Lokasinya di Hotel La Prima, Labuan Bajo.

Membidik keseimbangan semua aspek, Bimtek kali ini mengambil tema, ‘Bimbingan Teknis Strategi Pemasaran Kawasan Ekowisata Taman Nasional Komodo Terkait Optimalisasi Pemanfaatan Jasa Lingkungan Hutan Konservasi Di Bidang Wisata Alam”.

Bimtek Strategi Pemasaran Kawasan Ekowisata TNK akan menghadirkan narasumber-narasumber di bidang nya. Sedikitnya akan ada 4 narasumber diantaranya, Tim Calendar of Event Kementrian Pariwisata, Tazbir, Kepala Sub Direktorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan Air, Direktorak PJLHK, Widada, Tenaga Ahli bid Pariwisata Alam, Kristop Nison dan Praktisi Ekowisata, Teguh Hartono.

Kementrian Pariwisata (Kemenpar) melihat potensi besar dari Taman Nasional Komodo (TNK). Dengan begitu, TNK yang memiliki Suber Daya WIsata yang tinggi, wajib dikembangkan lebih maksimal lagi.

TNK yang dipik provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB), merupakan kawasan perlindungan alam yang yang mempunyai ekosistem asli. Dan juga sudah dikelola dengan sistem zonasi.

Dari sistem yang sudah dibangun, TNK memiliki manfaat besar. Beberapa contohnya, mampu dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan juga rekreasi.

Lebih jauh, kawasan TNK memiliki beberapa obyek daya tarik utama. Seperti keindahan ekosistem padang savana, keanekaragaman hayati biota laut, serta keanekaragam flora dan fauna.

Dari beberapa potensi di atas,  tentunya yang paling menarik dari itu semua, TNK merupakan kawasan yang merupakan habitat asli hewan Komodo (Varanus komodoensis). Hewan yang tergolong langka dan termasuk dalam kategori endangered species menurut IUCN.

Apalagi, pengembangan dan pengoptimalan kegiatan wisata alamnya juga sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Yang muaranya adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar, serta secara makro nya adalah peningkatan pendapatan negara.

“Dalam hal optimaliasi tersebut, kegiatan promosi menjadi penting guna memberikan informasi kepada khalayak luas untuk lebih meningkatkan jumlah kunjungan di TNK,” ungkap Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya.

“Kami berharap semua pihak bisa membantu pemerintah menyukseskan capaian target jumlah kunjungan wisatawan, serta optimalisasi pemanfaatan jasa lingkungan di bidang wisata alam. Untuk itu, perlu dilaksanakan suatu forum guna membahas strategi yang tepat dalam memasarkan pariwisata alam di kawasan TNK,” lanjutnya.

Tidak hanya membahas strategi pemasaran, Kemenpar berharap forum yang akan dilakukan bisa melahirakan hal-hal penting. Seperti memperkaya pengetahuan, sehingga kualitas pariwisata di TNK bisa lebih dikembangkan.

“Tujuan dari forum itu, juga sebagai bentuk pelatihan dan pembinaan usaha jasa wisata alam. Yaitu demi  memberikan penyadartahuan, meningkatkan kualitas, serta kapasitas dan kemampuan para pihak di kawasan TNK tersebut,” papar Plt Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar, Ni Wayan Giri Adnyani. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here